Konsumsi gula pasir dan konsumsi serat terhadap kejadian Diabetes Melitus

Rima January Putri Ridwan Gani, Rahmah Rahmah, Nini Niatullah Aliyati, Juandri Seprianto Tusi, Priyo Sasmito

Abstract


Background: The incidence of diabetes in Bandung City was 43,761 cases. The high number of cases can be caused by an unhealthy lifestyle, one of which is a bad diet.

Purpose: To determine the effect of sugar consumption and fiber consumption on the incidence of diabetes mellitus.

Method: A case-control research design with the population of cases was people with diabetes mellitus, while the control population was people with other non-communicable diseases. The number of samples in this study was 50 case groups and 50 control groups. The sampling technique used is systematic random sampling. The data collection instrument used is a questionnaire. Data analysis using chi-square test.

Results: The study respondents were excessive in consuming sugar at 58%, and more than half of respondents were consuming enough fiber at 53%. There is an effect of sugar consumption on the incidence of diabetes mellitus (p = 0.008). And there is an effect of fiber consumption on the incidence of diabetes mellitus (p = 0.005).

Conclusion: The incidence of diabetes mellitus can be influenced by excessive sugar consumption and low fiber consumption.

Suggestion: It is recommended to health workers to further increase education about the importance of a healthy diet.

Keywords: Diabetes Mellitus; Diet; Sugar Consumption; Fiber Consumption.

Pendahuluan: Kejadian diabetes di Kota Bandung sebanyak 43.761 kasus. Tingginya jumlah kasus dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya adalah pola makan yang tidak baik.

Tujuan: Untuk mengetahui kebiasaan konsumsi gula pasir berlebih dan konsumsi serat terhadap kejadian diabetes melitus.

Metode: Penelitian case control. Populasi kasus adalah penderita diabetes melitus, sedangkan populasi kontrolnya adalah penderita penyakit tidak menular lainnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 kelompok kasus dan 50 kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah systematic random sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square.

Hasil: Sebagian besar responden penelitian berlebih dalam mengkonsumsi gula yaitu 58%, dan lebih dari setengah responden yang cukup konsumsi serat yaitu 53%. Kebiasaan konsumsi gula berlebih dengan kejadian diabetes melitus (p=0,008). Dan ada konsumsi serat dengan kejadian diabetes melitus (p=0,005).

Simpulan: Kejadian diabetes melitus dapat dipengaruhi oleh konsumsi gula yang berlebih dan konsumsi rendah serat.

Saran: Kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat.


Keywords


Diabetes Melitus; Pola Makan; Konsumsi Gula; Konsumsi Serat.

Full Text:

PDF SIMILARITY

References


Anri, A. (2022). Pengaruh Indeks Massa Tubuh, Pola Makan, Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2. Journal of Nursing and Public Health, 10(1), 7-13.

Ardiani, H. E., Permatasari, T. A. E., & Sugiatmi, S. (2021). Obesitas, pola diet, dan aktifitas fisik dalam penanganan diabetes melitus pada masa pandemi COVID-19. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 2(1), 1-12.

Azis, W. O. A., & Saputra, R. (2022). Faktor resiko kejadian diabetes mellitus pada lansia. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(4), 346-354.

Bahagia, W., Kurniawaty, E., & Mustafa, S. (2018). Potensi ekstrak buah pare (Momordhica charantia) sebagai penurun kadar glukosa darah: manfaat di balik rasa pahit. Jurnal Majority, 7(2), 177-181.

Dinas Kesehatan Kota Bandung. (2021). Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2021. Dinas Kesehatan Kota Bandung. Diakses dari: https://dinkes.bandung.go.id/download/profil-kesehatan-2021/.

Hills, A. P., Arena, R., Khunti, K., Yajnik, C. S., Jayawardena, R., Henry, C. J., & Misra, A. (2018). Epidemiology and determinants of type 2 diabetes in south Asia. The lancet Diabetes & endocrinology, 6(12), 966-978.

Kassebaum, N. J., Arora, M., Barber, R. M., Bhutta, Z. A., Brown, J., Carter, A., & Biryukov, S. (2016). Global, regional, and national disability-adjusted life-years (DALYs) for 315 diseases and injuries and healthy life expectancy (HALE), 1990–2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015. The Lancet, 388(10053), 1603-1658.

Kusumawardani, A. D. A., Rohmawati, D. L., & Sa'adah, H. D. (2020). Hubungan Merokok dan Konsumsi Kopi dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus di Kecamatan Paron. e-Journal Cakra Medika, 7(2), 29-36.

Laily, W. N., Wati, D. A., Ayu, R. N. S., & Pratiwi, A. R. (2022). Hubungan Tingkat Konsumsi Bahan Makanan Sumber Isoflavon dan Serat dengan Kadar HbA1c Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Rumah Sakit dr. H. Bob Bazar Lampung Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 9(2), 153-160.

Ma, R. C. (2018). Epidemiology of diabetes and diabetic complications in China. Diabetologia, 61(6), 1249-1260.

Nugraha, B. A., & Sulastini, S. (2022). Gambaran Pola Makan pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD dr. Slamet Garut. Jurnal Medika Cendikia, 9(1), 68-74.. Diakses dari: https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=lv9JCIIAAAAJ&citation_for_view=lv9JCIIAAAAJ:W7OEmFMy1HYC.

Nurohmi, S. (2017). Perbedaan konsumsi sayur dan buah pada subjek normal dan penyandang diabetes mellitus tipe 2. Darussalam Nutrition Journal, 1(2), 37-44.

Nurrahmawati, F., & Fatmaningrum, W. (2018). Hubungan usia, stres, dan asupan zat gizi makro dengan kejadian obesitas abdominal pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sidotopo, Surabaya. Amerta Nutrition, 2(3), 254.

Purwandari, C. A. A., Wirjatmadi, R. B., & Mahmudiono, T. (2022). Faktor Risiko Terjadinya Komplikasi Kronis Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pra Lansia. Amerta Nutrition, 5(3).

Ramadhani, P., & Mahmudiono, T. (2018). Hubungan Konsumsi Sugar-Sweetened Beverages Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Pada Lansia. Media Gizi Indonesia, 13(1), 49-56.

Roglic, G., Varghese, C., & Cowan, M. (2016). Global report on diabetes (World Health Organization). WHO library cataloguing-in-publication data.

Saeedi, P., Petersohn, I., Salpea, P., Malanda, B., Karuranga, S., Unwin, N., & IDF Diabetes Atlas Committee. (2019). Global and regional diabetes prevalence estimates for 2019 and projections for 2030 and 2045: Results from the International Diabetes Federation Diabetes Atlas. Diabetes research and clinical practice, 157, 107843.

Sibagariang, E. E., & Gaol, Y. C. L. (2022). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Melitus Pada Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik), 5(1), 43-49.

Siregar, P. A., Nst, C. C., Sitorus, A. R., Lubis, H. A., Hasibuan, A. H., & Putri, P. R. (2020). Pola Konsumsi Buah dan Sayur dengan Kejadian Diabetes Melitus Pada Masyarakat Pesisir. Bali Health Published Journal, 2(1), 26-36.

Susilowati, A. A., & Waskita, K. N. (2019). Pengaruh pola makan terhadap potensi resiko penyakit diabetes melitus. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 5(01), 43-47.

Sutriyawan, A. (2021a). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan: Dilengkapi Tuntunan Membuat Proposal Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.

Sutriyawan, A. (2021b). Lifestyle Influences the Incidence of Type 2 Diabetes Mellitus. International journal of convergence in healthcare, 1(2), 1-6.

Sutriyawan, A., Apriyani, R., & Tenike, G. M. (2021). The relationship between lifestyle and hypertension cases at UPT Cibiru Public Health Center Bandung City. Disease Prevention and Public Health Journal, 15(1), 50.

Sutriyawan, A., Fardhoni, F., Yusuff, A. A., Akbar, H., & Sangaji, M. (2022). Risk Factors Predicting Hypertension in the Elderly. Iranian Journal of War and Public Health, 14(4), 433-438.

Sutriyawan, A., Miranda, T. G., & Akbar, H. (2020). Risk Factors of Type 2 Diabetes Mellitus in Hospital of Bengkulu City, Indonesia: Case Control Study. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 14(4).

Umara, E. L. (2021). Pentingnya Menjaga Kesehatan di Musim Pandemi Covid-19.

World Health Organization. (2016). World Health Statistics 2016 [OP]: Monitoring Health for the Sustainable Development Goals (SDGs). World Health Organization.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v17i3.10289

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.