HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DALAM BERINTERAKSI SOSIAL PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NEGERI AGUNG LAMPUNG-INDONESIA

Karyanto Karyanto, Teguh Pribadi, Yansuri Yansuri

Abstract


ABSTRACT : BODY IMAGE AND DAY‐TO‐DAY SOCIAL INTERACTION  IN PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS, LAMPUNG-INDONESIA

Background: Tuberculosis (TB) is a contagious disease caused by TB (Mycobacterium tuberculosis), most germs invade the lungs, but can also attack other organs. Pre-survey results conducted on October 30, 2017 on 10 families whose family members suffered from Pulmonary TB obtained as many as 7 people (70%) less interacting with the social environment because of changes in body posture, so ashamed to interact with others.

Purpose: Knowing that the relationship of self-image with social interaction among patients with tuberculosis at Public Health Services Negeri Agung Waykanan 2018.

Methods: This research was a quantitative research and used cross sectional approach. The population in this research was the patient with tuberculosis and the sample of 36 respondents. Data collection using questionnaire sheet. Analysis of data with univariate (average) and bivariate using test (Chi Square).

Results : Finding that 25 (69.4%) had a poor self-image, of 27 (75.0%) of respondents had poor social interaction.  The correlation of self-image with social interaction with p-values of 0.012 and OR 8.800.

Conclusion: There was correlation between self-image with social interactions among patient with tuberculosis at Public Health Services  Negeri Agung Waykanan 2018. Suggested to the management of Public Health Services (Puskesmas) to be held counseling about tuberculosis to prevent isolation patient in his self.

Keywords : Self-image, social interaction, tuberculosis

Pendahuluan: Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis), sebagian besar kuman menyerang ke paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Hasil pra survey yang dilakukan tanggal 30 Oktober 2017 pada 10 keluarga yang anggota keluarganya menderita TB Paru didapatkan sebanyak 7 orang (70%) kurang berinteraksi dengan lingkungan social karena perubahan dari bentuk tubuhnya yang menjadi sangat kurus, sehingga malu untuk berinteraksi dengan orang lain, sedangkan sebanyak 3 orang (30%) tetap berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya.

Tujuan: Diketahui  hubungan gambaran diri dengan interaksi social pada penderita TB Paru di wilayah kerja UPT Puskesmas Negeri Agung Kabupaten Way Kanan tahun 2017.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita penyakit TB Paru sebanyak 96 orang, sampel 36 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Pengolahan data editing, coding, entri data, melakukan teknika alisis. Analisis data dengan secara univariat (rata-rata) danbivariat menggunakan uji (Chi Square).

Hasil: Didapatkan 25 (69,4%) memiliki gambaran diri buruk dan sebanyak 11 (30,6%) memiliki gambaran diri yang baik,  27 (75,0%) responden  buruk dalam berinteraksi sosial dan sebanyak 9 ( 25,0%) responden baik dalam berinteraksi sosial, dengan p-value 0,012 dan OR 8,800.

Simpulan: Ada hubungan gambaran diri dengan interaksi sosial pada penderita Tuberkulosis Wilayah kerja UPT Puskesmas Negri Agung Kabupaten Waykanan tahun 2018. Disarankan kepada manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk diadakan penyuluhan tentang tuberkulosis untuk mencegah pasien isolasi dalam dirinya.


Keywords


Gambaran diri; interaksi sosial; tuberkulosis paru

Full Text:

PDF

References


Adem, A., Markos, T., & Mohammed, A. (2013). The Prevalence And Pattern Of Depressıon In Patıents With Tuberculosis On Follow-Up At Jimma University Specialized Hospital And Jimma Health Center. Medicine Science, 3(1), 955-968.

Candra, G. P., & Iskandar, I. (2018). Motivasi global fund membantu Indonesia dalam menanggulangi persebaran penyakit tuberkulosis. Jurnal Online Mahasiswa (Jom) Bidang Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 5(2), 1-14.

Dalami, E. (2009). Asuhan keperawatan jiwa dengan masalah psikososial. Trans Info Media, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Waykanan (2017). Laporan data angka penderita TB Di Puskesmas Negri Agung Kabupaten Way Kanan Tahun 2014, 2015, & 2016.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung (2015). Laporan data angka kematian dan penderita penyakit TB di seluruh dunia tahun 2012

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung (2016). Laporan data pencapaian tingkat kesembuhan dan jumlah kematian penderita penyakit TB di seluruh Provinsi Lampung Tahun 2014 & 2015.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2014). Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta, Indonesia, Isbn, 978-979.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2015). Rencana strategis kementerian kesehatan. Jakarta. Kementerian Kesehatan.

Manalu, H. S. P. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru dan upaya penanggulangannya. Jurnal Ekologi Kesehatan, 9(4 Des).

Maryam, S. (2008). Menengenal usia lanjut dan perawatannya. Penerbit Salemba.

Muhith, A. (2015). Pendidikan keperawatan jiwa: Teori Dan Aplikasi. Penerbit Andi.

Saam, Z., & Wahyuni, S. (2012). Psikologi keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 77.

Sedjati, F. (2013). Hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial dengan kebermaknaan hidup pada penderita tuberkulosis paru di balai pengobatan penyakit paru-paru (BP4) Yogyakarta. Empathy Jurnal Fakultas Psikologi, 2(1).

Shinta, M., Gama, S. I., & Ramadhan, A. M. (2016). Kajian pengobatan dan kepatuhan pasien multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) di RSUD AW Sjahranie Samarinda. In Proceeding Of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Vol. 4, Pp. 200-204).

Sofyana, A. (2014). Hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri pasien tuberkulosis paru di balai kesehatan paru masyarakat Banda Aceh Tahun 2012. Etd Unsyiah.

Suharyat, Y. (2009). Hubungan antara sikap, minat dan perilaku manusia. Jurnal Region, 1(3), 1-19.

Sulistyaningsih, H. (2011). Metodologi penelitian kebidanan kuantitatif-kualitatif. Jakarta: Graha Ilmu.

Zuliana, I. (2009). Pengaruh karakteristik individu, faktor pelayanan kesehatan dan faktor peran pengawas menelan obat terhadap tingkat kepatuhan penderita TB paru dalam pengobatan di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan tahun 2009.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v13i2.1439

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.