Faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan usia dini pada remaja usia 15-18 tahun

Apriyadi Apriyadi, Dessy Hermawan, Lolita Sary

Abstract


Sociocultural factors in practices of early marriage  in 15–18 years old adolescent

Background: Early marriages have a negative impact on health, both for mothers from pregnancy to childbirth and infants due to imperfect reproductive organs. Immature reproductive organs cause women who get married early at risk. In Gunung Labuhan Village, Sungkai Selatan District in 2017 there were early marriage with 27 people married at less than 18 years old.

Purpose:  To identify Sociocultural factors in practices of early marriage  in 15–18 years old adolescent

Method: A quantitative, case control research design. The population in this study were all adolescents in Gunung Labuhan Village, Sungkai Selatan District, North Lampung Regency in 2018 with 341 people with 27 cases of early marriage and 27 controls. Statistical tests using the chi square test.

Results: There is a relationship between education, parental education, occupation, parental occupation, income with early marriage in Gunung Labuhan Village, South Sungkai District, North Lampung Regency 2018. Suggestions are expected to socialize the time of marriage and the impact of early marriage through counseling and using language that is easily understood to children who entering the age of young women and parents.

Conclusion: that the average age is 16.22, the standard deviation is 0.80, the range is 15-17 years, the basic education is 18 (66.7%) respondents, the job is to work 20 (74.1%) the respondents, the parents' work is not permanent 17 (63.0%) respondents, low income 14 (51.9%). The relationship between early marriage and education (p-value 0.014), the relationship between early marriage and parental education (p-value 0.028), the relationship between early marriage and work (p-value 0.006), the relationship between early marriage and parental occupation (p-value 0.029), the relationship between early marriage and income (p-value 0.049).

Keywords: Sociocultural factors; Practices of early marriage; Adolescent (15–18 years old)

Pendahuluan: Pernikahan usia dini berdampak buruk pada kesehatan, baik pada ibu dari sejak hamil sampai melahirkan maupun bayi karena organ reproduksi yang belum sempurna. Belum matangnya organ reproduksi menyebabkan perempuan yang menikah usia dini berisiko. Di Desa Gunung Labuhan Kecamatan Sungkai Selatan pada tahun 2017 terdapat pernikahan usia dini  dengan jumlah 27 jiwa menikah di usia kurang dari 18 tahun

Tujuan: Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan usia dini pada remaja usia 15-18 tahun

Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian case control. Populasinya seluruh remaja di Desa Gunung Labuhan Kecamatan Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara 2018sebanyak  341 orang dengan jumlah kasus pernikahan dini 27 orang, dan 27 kontrol.Uji statistik menggunakan uji chi square.

Hasil: Bahwa usia dengan rata – rata 16,22, standar devisiasi 0,80, rentang 15-17 tahun, pendidikan dasar 18 (66,7%) responden, pekerjaan dengan bekerja 20 (74,1%) responden, pekerjaan orang tua tidak tetap 17 (63,0%) responden, pendapatan rendah 14 (51,9%). Hubungan antara pernikahan dini dengan pendidikan (p-value 0,014), hubungan antara pernikahan dini dengan pendidikan orang tua (p-value 0,028), hubungan antara pernikahan dini dengan pekerjaan (p-value 0,006), ubungan antara pernikahan dini dengan pekerjaan orang tua (p-value 0,029), hubungan antara pernikahan dini dengan pendapatan (p-value 0,049).

Simpulan: Ada hubungan pendidikan, pendidikan orang tua, pekerjaan,  pekerjaan orang tua, pendapatan dengan pernikahan usiadini di Desa Gunung Labuhan Kecamatan Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara 2018. Saran diharapkan mensosialisasikan waktu  pernikahan dan dampak pernikahan dini  melalui penyuluhan dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kepada anak yang memasuki usia remaja putri dan orang tua.


Keywords


Pernikahan usia dini; Sosial budaya; Remaja usia 15-18 tahun

References


Ariyani, L. I. (2011). Pandangan Usia Ideal Menikah Dan Preferensi Jumlah Anak Pada Remaja Perkotaan Dan Perdesaan Di Jawa Timur (Analisis Data SDKI 2007). Skripsi. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Asih, L., & Danhadriah, O. (2009). Analisis Lanjut SDKI 2007: Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Jakarta.

As-Syakiri, D. R., & Yuli Kusumawati, S. K. M. (2017). Hubungan antara pendidikan, peran orang tua, dan keterpaparan media massa dengan pernikahan dini di kecamatan Selo Kabupaten Boyolali (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2010). "Pendewasaan usia perkawinan dan hakhak reproduksi bagi remaja Indonesia." (2010). Pentingnya Mengenalkan Seksualitas Dan Kesehatan Reproduksi Kepada Anak Balita. NTT: Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana. Artikel.(Serial Online).

Choe, M. K., Thapa, S., & Mishra, V. (2005). Early Marriage And Early Motherhood In Nepal. Journal Of Biosocial Science, 37(2), 143-162.

Desiyanti, I. W. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Terhadap Pernikahan Dini Pada Pasangan Usia Subur Di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Jikmu, 5(3).

Dwinanda, A. R., Wijayanti, A. C., & Werdani, K. E. (2017). Hubungan Antara Pendidikan Ibu Dan Pengetahuan Responden Dengan Pernikahan Usia Dini. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), 76-81.

Ernawati, H., & Verawati, M. (2014). Kesehatan Ibu Dan Bayi Pada Pernikahan Dini. Media Ilmu Kesehatan, 3(3), 132-139.

Kementerian Kesehatan Indonesia. (2012). Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: BPS.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Badan Pusat Statistik. (2018). Pembangunan manusia berbasis gender. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak. (2016). Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Indikator Kabupaten/ Kota Layak Anak.

Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 18-9.

Kusamawati, R. D., & Ismarwati, I. (2013). Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Pernikahan Dini Pada Wanita Di Bawah Umur 21 Tahun Di Desa Keboromo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati (Doctoral Dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).

Manuaba, I. B. G. (2015). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Maryanti, D., & Septikasari, M. (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Teori Dan Praktikum. Nuha Medika: Yogyakarta.

Mulyana, N., & Ridwan, I. (2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menikah Muda Pada Wanita Dewasa Muda Di Kelurahan Mekarwangi Kota Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika STIKES A. Yani.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan (Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.

Pohan, N. H. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini terhadap Remaja Putri. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 2(3), 424-435.

Rafidah, R., Barkinah, T., & Yuliastuti, E. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini Di Kabupaten Banjar Tahun 2014. Jurnal Skala Kesehatan, 6(1).

Salamah, S. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini Di Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Universitas Negeri Semarang.

Sampoerno, D., & Azwar, A. (1987). Early Age Of Marriage And Pregnancy Among Women In Indonesia.

Svanemyr, J., Chandra-Mouli, V., Christiansen, C. S., & Mbizvo, M. (2012). Preventing Child Marriages: First International Day Of The Girl Child “My Life, My Right, End Child Marriage”. Reproductive Health, 9(1), 31.

Syam, N. (2005). Islam Pesisir. Lkis Pelangi Aksara.

Yunita, A. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pernikahan Usia Muda Pada Remaja Putri Di Desa Pagerejo Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ilmiah STIKES Ngudi Waluyo Ungaran, Jawa Tengah.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i2.1901

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.