Faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada 1000 hari pertama kehidupan

Yunani Yunani, Yuniastini Yuniastini

Abstract


Factors related to  the occurrence of stunting in the first 1000 days of life

Background: Stunting is a problem that occurs in children under five and is a condition of failure to thrive in children under five which is a form of chronic malnutrition, repeated infections, and inadequate psychosocial stimulation, especially in the First 1000 Days of Life, from fetus to child. two years old. The percentage of stunting under five in Indonesia is 30.8% in 2018. In Lampung Province, Pesawaran Regency is the second-highest in Lampung, which is 33.5% in the very short category and 17.3% in the short category.

Purpose: To find out the factors related to  the occurrence of stunting in the first 1000 days of life

Method: The research method uses a descriptive method. The research sample is children in the first 1000 days of life in the Working Area of UPT Puskesmas Kota Dalam Pesawaran Regency in 2020. The number of samples is 266 consisting of 133 stunted children and 133 non-stunted children. Data collection uses a questionnaire.

Results: Logistics Regression test found several variables related to stunting, namely the father's height (p=0.008) and the mother's knowledge (p=0.004). Meanwhile, the variables of maternal height, increased weight of pregnant women, birth weight, number of children, breastfeeding, maternal illness during pregnancy, income, distance to health facilities, were not associated with stunting.

Conclusion: Descriptively, the data obtained are: The average father's height is 162.72 cm, the average height of the mother is 153.08 cm, the average weight gain during pregnancy is 8.49 kg, the average birth weight is 3114 g, the average knowledge value is 8.77 good category), the number of children is mostly 2 people, breastfeeding is mostly over 12 months, (59.4%), most of the mothers during pregnancy do not suffer from infectious diseases (worms, pulmonary TB, diarrhea), most of the family income is low (93.7%), most of the knowledge is sufficient.

Suggestion: The management of the Public health center should improve health education for pre-pregnant women and provide to prevent stunting in their working area. As well as increasing community independence in nutritional adequacy.

Keywords: Stunting; First 1000 days of life; Fetus; Weight of pregnancy; Number of children, Family income.

Pendahuluan : Stunting merupakan masalah yang terjadi pada anak balita dan merupakan kondisi gagal  tumbuh  pada  anak  balita  yang  merupakan  salah  satu  bentuk  dari  malnutrisi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu sejak janin hingga anak berusia dua tahun. Persentase balita stunting di Indonesia 30.8 % pada tahun 2018. Di Propinsi Lampung, Kabupaten Pesawaran adalah nomor dua tertinggi di Lampung yakni sebesar 33,5% dalam kategori sangat pendek dan 17,3% dalam kategori pendek.

Tujuan: Mengetahui factor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita di Wilayah kerja UPT Puskesmas Kota Dalam Tahun 2020.

Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif, Sampel penelitian adalah anak  1000 hari  pertama kehidupan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kota Dalam Kab.Pesawaran Tahun 2020. Jumlah  sampel 266 terdiri dari anak stunting 133 dan  anak tidak stunting 133.  Pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Hasil: Regresi Logistik menemukan beberapa variabel yang berhubungan dengan stunting yaitu tinggi badan ayah (p=0,000), usia ayah (p=0,000) usia ibu (p=0,009), pertambahan berat badan ibu hamil (p=0,029, jumlah anak (p =0,009) p=0,000), pendapatan keluarga (p=0,000).), weight gain of pregnant women (p=0.029, number of children (p=0.009) p=0.000), family income (p=0.000).

Simpulan: Secara deskritif beberapa factor berkaitan erat dengan kejadian stunting dan beberapa factor dapat dicegah terjadinya stunting dengan peningkatan gizi dan nutrisi selama kehamilan.

Saran: Manajemen Puskesmas supaya lebih peningkatan health education kepada ibu prahamil dan pendampingan untuk mencegah terjadinya stunting diwilayah kerjanya. Serta peningkatan kemandirian masyarakat dalam kecukupan nutrisi melalui  pemanfaatan halaman rumah.


Keywords


Stunting; Bayi; Usia ayah; usia ibu; Kenaikan berat badan selama kehamilan; Jumlah anak, Pendapatan keluarga.

References


Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran.(2019). Profil UPT Puskesmas Kota Dalam, 2019. Data Stunting Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kota Dalam.

Ernawati, F., Muljati, S., & Safitri, A. (2014). Hubungan panjang badan lahir terhadap perkembangan anak usia 12 bulan. Nutrition and Food Research, 37(2), 109-118.

Hanum, F., Khomsan, A., & Heryatno, Y. (2014). Hubungan asupan gizi dan tinggi badan ibu dengan status gizi anak balita. Jurnal Gizi dan Pangan, 9(1).

Hapsari, W., Ichsan, B., & Med, M. (2018). Hubungan Pendapatan Keluarga, Pengetahuan Ibu Tentang Gizi, Tinggi Badan Orang Tua, Dan Tingkat Pendidikan Ayah Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Umur 12-59 Bulan (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Ibrahim, I. A., & Faramita, R. (2015). Hubungan faktor sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Barombong kota Makassar tahun 2014. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 7(1).

Juwitasari, P. E., Salimo, H., & Nugroho, H. W. (2021). Perbedaan Skor Developmental Quotient Menggunakan Cognitive Adaptive Test/Clinical Linguistic Auditory Milestone Scale pada Anak Stunting di Surakarta. Sari Pediatri, 22(6), 371-7.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Diakses dari: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riskesdas: angka kejadian 10 penyakit di indonesia. Retrieved from https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riskesdas: angka kejadian 10 penyakit di indonesia. Retrieved from https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) (2017). Laporan Baseline SDG tentang Anak-Anak di Indonesia. Diakses dari: https://www.unicef.org/indonesia/media/1471/file/SDG%20Baseline%20report%20Indonesian.pdf

Kusuma, K. E., & Nuryanto, N. (2013). Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 2-3 tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur) (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Lamid, A. (2015). MasalahKependekan (Stunting) padaAnakBalita: AnalisisProspekPenanggulangannya di Indonesia.

Nugroho, A. (2016). Determinan growth failure (stunting) pada anak umur 1 s/d 3 tahun (studi di Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung). Jurnal Kesehatan, 7(3), 470-479.

Olsa, E. D., Sulastri, D., & Anas, E. (2018). Hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak baru masuk Sekolah Dasar di kecamanatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 523-529.

Parisudha, A. (2020). Peningkatan Pengetahuan Mengenai 1.000 HPK untuk Mencegah Risiko Stunting pada Kader Aisyiyah Banguntapan Utara. Jurnal Kesehatan Global, 3(2), 62-68.

Rahayu, L. S. (2012). Hubungan Tinggi Badan Orang Tua Dengan Perubahan Status Stunting Dari usia 6-12 bulan ke usia 3-4 tahun (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Rahmadi, A. (2017). Hubungan berat badan dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting anak 12-59 bulan di Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 12(2), 209-218.

Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul, M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 275-284.

Siregar, A. (2004). Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Medan: FKM USU.

Susiani, N., Wafi Nur, M., & Widyasih, H. (2019). Perbedaan Perkembangan Motorik Balita Stunting Dan Non Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Sentolo I Kulon Progo (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Wahyurin, I. S., Aqmarina, A. N., Rahmah, H. A., Hasanah, A. U., & Silaen, C. N. B. (2019). Pengaruh edukasi stunting menggunakan metode brainstorming dan audiovisual terhadap pengetahuan ibu dengan anak stunting. Ilmu Gizi Indonesia, 2(2), 141-146.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v15i2.4546

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.