Determinan kecelakaan kerja pada peserta BPJS ketenagakerjaan cabang Palembang

Ibrahim Syahputra, Novrikasari Novrikasari, Yunita Windusari

Abstract


Background: Causing injury or pain (depending on the severity), even death. The ILO estimates that 2.34 million people died due to 86 percent due to work-related diseases and 14 percent due to work-related accidents. Data from the Employees' Social Security System in Palembang Region, it is known that there are 10,334 work accident insurance claims in 2021.

Purpose: To analyze the most dominant factor causing the number of work accidents among Employees' Social Security System members in Palembang

Method: An analytic descriptive study with a cross-sectional approach. The sample in this study was all Employees of Social Security System members in Palembang Branch who experienced work accidents n=1856. This study uses secondary data obtained from reporting Employees of the Social Security System in 2021. Data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis using the chi-square statistical test, and multivariate analysis using the logistic regression statistical test.

Results: Showed that 3.6 percent of workers had serious work accidents, 84.4 percent of workers had moderate work accidents, and 12 percent of workers had mild work accidents. There is a significant relationship between age (p-value=0.007; OR=2.007), type of participation (p-value=0.025; OR=2.936), work environment risk (p-value=0.0001), work location (p-value=0.046; OR=1.705), and unsafe conditions (p-value=0.044; OR=1.808) with the level of work accidents. The most dominant factor affecting the level of work accidents is unsafe conditions.

Conclusion: There is a correlation between age, work environment risks, accident locations, and unsafe conditions with work accidents, while the length of work is confounding. The most dominant factor in the accident rate is unsafe conditions.

Keywords: Work accidents; Employees' social security system; Work environment

Pendahuluan: Menyebabkan cidera atau kesakitan (tergantung dari keparahannya), bahkan kematian. ILO memperkirakan sebanyak 2,34 juta orang meninggal dunia diakibatkan oleh 86 persen karena penyakit akibat kerja dan 14 persen kecelakaan akibat kerja. Data BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Palembang, diketahui bahwa klaim jaminan kecelakaan kerja sebanyak 10.334 Kasus pada tahun 2021.

Tujuan: Menganalisa faktor paling dominan yang menyebabkan terjadinya tingkat kecelakaan kerja pada peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang.

Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja yang dilaporkan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 1856 pekerja. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pelaporan pembayaran klaim kecelakaan kerja di Tahun 2021. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat menggunakan uji statistik chi square, dan multivariat menggunakan uji statistik regresi logistic

Hasil: Menunjukkan bahwa sebesar 3,6 persen pekerja mengalami kecelakaan kerja berat berat, 84,4% pekerja mengalami kecelakaan kerja sedang, dan 12 persen pekerja mengalami kecelakaan kerja ringan. Ada hubungan yang signifikan antara usia (p-value=0,007; OR=2,007), jenis kesertaan (p-value=0,025;OR=2,936), resiko lingkungan kerja (p-value=0,0001), lokasi kerja (p-value=0,046;OR=1,705), dan kondisi tidak aman (p-value=0,044;OR=1,808) dengan tingkat kecelakaan kerja. Faktor paling dominan yang mempengaruhi tingkat kecelakaan kerja adalah kondisi tidak aman.

Simpulan: Adanya korelasi antara usia, resiko lingkungan kerja, lokasi kecelakaan, dan kondisi tidak aman dengan kecelakaan kerja, sedangkan lama kerja merupakan confounding. Faktor paling dominan terhadap tingkat kecelakaan adalah kondisi tidak aman.


Keywords


Kecelakaan kerja; BPJSTK; JKK; Lingkungan kerja

Full Text:

PDF SIMILARITY

References


Alfidyani, K. S., Lestantyo, D., & Wahyuni, I. (2020). Hubungan pelatihan K3, penggunaan APD, pemasangan safety sign, dan penerapan sop dengan terjadinya risiko kecelakaan kerja (Studi pada industri garmen kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 8(4), 478–483.

Aqsha, N. M., Pristya, T. Y., Maharani, F. T., & Utari, D. (2021). Determinan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Petugas Penanganan Prasarana Dan Sarana Umum (PPSU). Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 8(4), 155–168.

Atombo, C., Wu, C., Tettehfio, E. O., Nyamuame, G. Y., & Agbo, A. A. (2017). Safety and health perceptions in work-related transport activities in Ghanaian industries. Safety and Health at Work, 8(2), 175–182.

BPJS Ketenagakerjaan. (2022). Jumlah Kecelakaan Kerja Indonesia (2017-2021). https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/kasus-kecelakaan-kerja-di-indonesia-alami-tren-meningkat

Cioni, M., & Savioli, M. (2016). Safety at the workplace: Accidents and illnesses. Work, Employment and Society, 30(5), 858–875.

Dara, A. P., Abidin, Z., & Marsanti, A. (2022). Hubungan Unsafe Action Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Di Workshop Produksi Komponen Aksesoris. Media Bina Ilmiah, 17(2), 243–252.

Dasril, O., Sary, A. N., & Putra, D. (2021). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Bahan Baku PT. P&P Lembah Karet. Prosiding Seminar Nasional Stikes Syedza Saintika, 1(1).

Ghosh, A. K., Bhattacherjee, A., & Chau, N. (2004). Relationships of working conditions and individual characteristics to occupational injuries: A case-control study in coal miners. Journal of Occupational Health, 46(6), 470–480.

Gonzalez-Delgado, M., Gómez-Dantés, H., Fernández-Niño, J. A., Robles, E., Borja, V. H., & Aguilar, M. (2015). Factors associated with fatal occupational accidents among Mexican workers: A national analysis. PloS One, 10(3), e0121490.

Hasibuan, A., Purba, B., Marzuki, I., Mahyuddin, M., Sianturi, E., Armus, R., Gusty, S., Chaerul, M., Sitorus, E., & Khariri, K. (2020). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yayasan Kita Menulis.

Hendrawan, J., & Febriyanto, K. (2021). Hubungan Karakteristik Individu dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Penyelam Tradisional di Pulau Derawan. Borneo Student Research (BSR), 2(3), 2045–2051.

Huda, N., Fitri, A. M., Buntara, A., & Utari, D. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja proyek pembangunan gedung di pt. X tahun 2020. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 9(5), 652–659.

Kiconco, A., Ruhinda, N., Halage, A. A., Watya, S., Bazeyo, W., Ssempebwa, J. C., & Byonanebye, J. (2019). Determinants of occupational injuries among building construction workers in Kampala City, Uganda. BMC Public Health, 19(1), 1–11.

Maliga, I. (2021). Upaya Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Sektor Informal di Kabupaten Sumbawa. Abdimas Singkerru, 1(2), 141–147.

Mandias, R., Shintya, L. A., & Paral, M. V. (2022). Shift Kerja Dan Kecelakaan Kerja Pada Karyawan. Jurnal Skolastik Keperawatan, 8(1), 26–32.

Melchior, C., & Zanini, R. R. (2019). Mortality per work accident: A literature mapping. Safety Science, 114, 72–78.

Mengistu, H. G., Alemu, D. S., Alimaw, Y. A., & Yibekal, B. T. (2021). Prevalence of occupational ocular injury and associated factors among small-scale industry workers in Gondar Town, Northwest Ethiopia, 2019. Clinical Optometry, 13, 167–174.

Muharani, R., & Dameria, D. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit Adolina PTPN IV Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Kesehatan Global, 2(3), 122–130.

Nai’em, M. F., Darwis, A. M., & Maksun, S. S. (2021). Trend analysis and projection of work accidents cases based on work shifts, workers age, and accident types. Gaceta Sanitaria, 35, S94–S97.

Nugraha, H., & Yulia, L. (2019). Analisis Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Upaya Meminimalkan Kecelakaan Kerja Pada Pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero): Studi kasus pada Depo Lokomotif Daop 2 Bandung PT. KAI. Coopetition: Jurnal Ilmiah Manajemen, 10(2), 93–101.

Othman, I., Majid, R., Mohamad, H., Shafiq, N., & Napiah, M. (2018). Variety of accident causes in construction industry. MATEC Web of Conferences, 203, 02006.

Pane, P. Y., Siahaan, P. C., & Siallagan, K. P. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pengangkut Kayu di Penggergajian Kayu CV. Citra Saur Samosir Tahun 2021. journal of healthcare technology and medicine, 8(2), 876–886.

Peng, L., & Chan, A. H. (2019). A meta-analysis of the relationship between ageing and occupational safety and health. Safety Science, 112, 162–172.

Pertiwi, W. E., & Widyanti, R. (2021). Analisis Determinan Kecelakaan Kerja Ringan pada Pekerja Industri di Bagian Operator dan Maintenance. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 20(2), 58–65.

Pisceliya, D. M. R., & Mindayani, S. (2018). Analisis kecelakaan kerja pada pekerja pengelasan di cv. Cahaya tiga putri. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 3(1), 66–75.

Sanitya, L. (2019). Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah di Wilayah Kota Semarang Ditinjau Dari Permenaker nomor 1 Tahun 2016. Indonesian State Law Review (ISLRev), 1(2), 205–228.

Septiana, D. A., & Mulyono, M. (2014). Faktor yang Mempengaruhi Unsafe Action pada Pekerja di Bagian Pengantongan Urea. Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 3(1), 3809.

Sulistyaningtyas, N. (2021). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Akibat Kerja Pada Pekerja Konstruksi: Literature Review. Journal of Health Quality Development, 1(1), 51–59.

Suma’mur, P. K. (1981). Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Gunung Agung.

Suma’mur, P. K. (2017). Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (HIPERKES).

Wulandari, D. P. (2021). Faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di pt. Semen bosowa maros. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 21(2), 190–197.

Zakaria, N. H., Mansor, N., & Abdullah, Z. (2012). Workplace accident in Malaysia: Most common causes and solutions. Business and Management Review, 2(5), 75–88.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v16i8.8598

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Holistik Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.