EFIKASI BACILLUS THURENGIENSIS ISRAELENSIS (BTI) TERHADAP KEBERADAAN LARVA AEDES AEGEPTY DI KELURAHAN TANJUNG SENENG KOTA BANDAR LAMPUNG

Aknes Yulyanto, Dessy Hermawan, Rika Yulendasari, Khoidar Amirus

Abstract


Aedes Aegepty merupakan salah satu vektor penyakit Demam Berdarah yang disebabkan virus dengue. Pengendalian populasi terhadap terhadap vektor(Ae. Aegepty) telah banyak dilakukan diantara dengan menggunakan insektisida baik terhadap dewasa maupun pradewasa. Secara umum hasilnya memang memuaskan, namun  penggunaan insektisida yang terus menerus dapat merangsang timbulnya kekebalan pada Ae. Aegepty. Salah satu alternatif untuk menanggulangi permasalahan ini adalah dengan pengendalian hayati dengan mengunakan Bacillus Thuringiensis Israelensis (Bti) formula cair. Pentingnya penggunaan   Bti dalam formulasi cair tidak menimbulkan efek samping atau keracunan terhadap manusia maupun organisme yang bukan sasaran lainnya. Kejadian ini disebabkan karena daya racunnya yang spesifik terhadap serangga dan mempunyai spektrum yang sempit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efikasi Bti pada skala lapangan di Kelurahan Tanjung Seneng Kota Bandar Lampung Tahun 2012.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan One- Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  Rukun Tetangga (RT) di kelurahan Tanjung Seneng, teknik sampel yang digunakan adalah Cluster Sampling dan sampel sampel yang terpilih adalah RT 07 Lingkungan I. Data hasil penelitian di analisa dengan menggunakan uji Chi Sqaure Mc Nemar.

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan secara bermakna sebelum dan sesudah perlakuan terhadap keberadaan larva ( p-value 24 jam pengamatan = 0,000, minggu pertama = 0,000, dan minggu kedua= 0,000). Sedangkan pada minggu ke 3 sampai minggu ke 7 tidak ada perbedaan secara bermakna sebelum dan sesudah perlakuan( p-value minggu ke3=0,077, minggu ke 4=1,000, minggu ke 5=0,163, minggu ke 6=0,505, dan minggu ke 7=0,494l,). Ini menunjukan bahwa efikasi Bti terhadap keberadaan larva hanya sampai pada minggu ke 2 setelah perlakuan.Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar melakukan penelitian lanjutan (Longitudinal Research)untuk mengetahui

pada minggu keberapa efikasi Bti cair mempunyai efektifitas yang paling tinggi.


Keywords


Efikasi, Bacillus Thuringiensis Israelensis, Keberadaan Larva Ae. Aegepty

Full Text:

PDF

References


Blondine, Ch P, Formulasi Bacillus thuringiensis H-14 galur lokal dalam media linfus kedelai dan uji patogenitasnya terhadap jentik nyamuk vektor tahun 2004 ,Jurnal Kedokteran Yarsi, Vol. 12, no. 1, Januari-April, hal. 22-28.

Dahlan, Sopiyudin. Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan seri Uji Hipotesis Dengan Menggunakan SPSS. PT. Arkans, 2006.

Deacon , Jim. The Microbial World: Bacillus thuringiensis,2002.

Depkes RI. Buletin Demam Berdarah Dengue (DBD). Depkes RI, 2010

Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2010, Bandar Lampung 2010.

Djunaedi, D. Demam Berdarah [Dengue DBD] Epidemiologi,Imunopatologi, Patogenesis, Diagnosis dan Penatalaksanaannya. UMM Press, Malang, 2006.

Erik Tapan. Dokter Internet. Pustaka Opopuler Obor, Jakarta, 2004

Harwood RF, MT James. 1999. Entomology and Human and Animal Health 4 ed. Mac Millan Publishing Co. Inc. New York. Th Hayashi , Rikimaru . Trends in High Pressure Bioscience and Biotechnology, Volume 19 (Progress in Biotechnol

ogy). Elsevier Science. 2002, ISBN 978-0-444-50996-3.Page.303

Hoffmann, M.P. and Frodsham, A.C. Natural Enemies of Vegetable Insect Pests., 1993. Cooperative Extension, Cornell University, Ithaca, NY. Page.

http://www.tribunnews.com/2012/02/16/440-kasus-dbdditemukan-di-bandar-lampung, diakses pada 29 februari 2012

http://www.wikipedia.com/2012/02/16/440-vektor demam berdarah, diakses pada 20 februari 2012

Jumar. Entomologi Pertanian. Rineke Cipta, Jakarta, 2000.

Kardinan,Agus. Potensi Selasih sebagai Repellent terhadap Nyamuk Ae. aegypti. Jurnal Littri 13(2), Juni 2007. ISSN 0853-8212.

Kusnindar. Pemberantasan penyakit demam berdarah ditinjau dari berbagai penelitian. Cermin Dunia Kedokteran. 1990.

Munif, Amrul. Pengaruh B. Thurengiensis H-14 Formula Tepung Pada Berbagai Instar larva Aedes Aegepty di Laboratorium Tahun 1997. Hasil Penelitian, B2P2VRP Salatiga , Salatiga, 1997.

Soegijanto.. Demam Berdarah Dengue edisi kedua. Airlangga University Press, Surabaya, 2006.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif dan R & D. Alfabeta , Bandung, 2009.

Suroso T., Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2003.

Suroso T, Imran, A. Situasi Penyakit DBD 5 tahun Terakhir (1995-1999) di Indonesia dan Renstra Program Penyakit DBD Tahun 2001-2005. Dipresentasikan pada Pertemuan Demam Berdarah Dengue di

Jakarta tahun 2000.

Sumarmo,PS. Demam Berdarah (Dengue) . UI Press,

Jakarta, 2004.

Wainhouse, David . Ecological methods in forest pest management. Oxford University Press. 2005, ISBN 978-0-19-850564-8.Page.128-129

Widyastuti, RA. Yuniarti, Y. Ariati, dan Blondine ChP. Uji Coba Culinex T untuk Pengendalian Jentik Aedes Aegepty di Kecamatan Ambarawa Jawa Tengah. BPPVRP, Salatiga.2008

WHO, Microbial Pest Control Agent: Bacillus Thuringiensis, World Health Organization. Geneva, 1999.

World Health Organisation. Demam Berdarah Dengue, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan

Pengendalian. Depkes. RI, Jakarta, 2005.

Yudhastuti, R. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Ae. di daerah Endemis DBD di Surabaya. Jurnal kesehatan Lingkungan, Vol. 1, No. 2, Januari 2005.




DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v8i1.89

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 HOLISTIK JURNAL KESEHATAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.