Dukungan keluarga terhadap kemandirian anak usia dini dengan retardasi mental
Abstract
Background: Mentally retarded children need training and guidance so they can carry out activities independently. Families encourage training and guidance from formal education and informal education. Family support provided is very important because it can help independence in fulfilling their needs according to their age level, although it is much different compared to children who have no mental retardation.
Purpose: To identify family support for the independence of children with mental retardation
Method: This research was conducted at the Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Beringin Raya Bandar Lampung SLB Foundation, and this research was conducted in January 2022, with a total population of 78 respondents whose parents (mothers or fathers) from early childhood (4-6 years) have mental retardation. The questionnaire is as family support and several levels of parental observation of the child's independence in carrying out his daily activities. Data analysis using univariate and bivariate using chi-square tests.
Results: Most family support with the good family category is 52 respondents (66.7%). The most independent in the category of doing it right 49 respondents (62.8%).
Conclusion: There is a relationship between family support for the independence of children with mental retardation in SLB Dharma Bakti Dharma Pertiwi Kemiling, Bandar Lampung City in 2022 with a p-value of 0.000 (<0.05).
Keywords: Family Support; Children; Independence; Mental Retardation
Pendahuluan: Anak dengan retardasi mental membutuhkan pelatihan dan bimbingan agar mereka dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Keluarga mendorong pelatihan dan bimbingan dari pendidikan formal dan pendidikan informal. Dukungan keluarga yang diberikan sangat penting karena dapat membantu kemandirian dalam memenuhi kebutuhannya sesuai dengan tingkat usianya, walaupun jauh berbeda dengan anak yang tidak mengalami retardasi mental.
Tujuan: Mengidentifikasi dukungan keluarga terhadap kemandirian anak dengan retardasi mental
Metode: Penelitian ini dilakukan di SLB Yayasan Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Beringin Raya Bandar Lampung, dan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2022, dengan jumlah populasinya 78 respondennya orangtua (ibu atau ayah) dari anak usia dini (4-6 tahun) yang mengalami mental retardasi. Kuesioner berupa dukungan keluarga dan beberapa tingkat observasi orangtua terhadap kemandirian anak tersebut dalam melakukan aktifitas hariannya. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi square.
Hasil: Dukungan keluarga terbanyak dengan kategori keluarga baik 52 responden (66,7%).Kemandirian terbanyak dengan kategori melakukan dengan tepat 49 responden (62,8%).
Simpulan: Terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap kemandirian anak dengan retardasi mental di slb dharma bakti dharma pertiwi kemiling kota bandar lampung tahun 2022 dengan nilai p-value 0,000 (<0.05).
Keywords
References
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung. (2020). Data anak yang memiliki kelainan fisik mental Kota Bandar Lampung tahun 2020/2021
Gunartha, I. W., & Widiasri, D. A. (2021). Pengembangan instrumen pengukuran tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak usia dini. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni, 9(2), 134-150.
Hapsara, A. S. (2019). Membangun Karakter Mandiri pada Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Strategi Scrum di Negara Totochan. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 4(1), 1-10.
Martariani, I., Anom, D. G., & Dewi, N. L. P. T. (2020). Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Activity Of Daily Living Anak Retardasi Mental: The Relationship Between The Knowledge Of Parents And The Levels Of Independence Activity Of Daily Living Children With Mental Retardation. Bali Medika Jurnal, 7(1), 35-45.
Milyawati, L., & Hastuti, D. (2009). Dukungan keluarga, pengetahuan, dan persepsi ibu serta hubungannya dengan strategi koping ibu pada anak dengan gangguan autism spectrum disorder (ASD). Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 2(2), 137-142.
Muliana, M. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kemandirian Anak Retardasi Mental Sedang Di SLB Negeri Tingkat Pembina Provinsi Sulawesi Selatan (Dibimbing oleh Eny Sutria dan Herti Haerani). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Niwayan, L., Sulistyowati, N. M. D., & Surasta, I. W. (2015). Hubungan Tingkat Harga Diri (Self Esteem) Dengan Tingkat Ansietas Orang Tua Dalam Merawat Anak Tunagrahita Di Sdlb C Negeri Denpasar. Coping Ners Journal, 3(2), 15-21
Prasa, B. A. (2012). Stres dan koping orangtua dengan anak retardasi mental. Psikologi Klinis, 1(9), 1-20.
Rahmat, H. K., Nurmalasari, E., & Basri, A. S. H. (2018). Implementasi Konseling Krisis Terintegrasi Sufi Healing Untuk Menangani Trauma Anak Usia Dini pada Situasi Krisis Pasca Bencana. Implementasi konseling krisis terintegrasi sufi healing untuk menangani trauma anak usia dini pada situasi krisis pasca bencana, 665-671.)
Sari, K., & Rahayu, E. (2013). Strategi coping pada anak retardasi mental. Psikodimensia, 12(1), 38.
Sari, Y. P. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Sijunjung Kabupaten Sijunjung. Ensiklopedia of Journal, 2(1).
Soetjiningsih & IG. N. GdeRanuh. (2015). Tumbuh Kembang Anak, Ed. 2. Jakarta: EGC
Suparno, S. F. (2017). Hubungan dukungan sosial dan kesadaran diri dengan motivasi sembuh pecandu napza. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(2), 173-179.
Triana, N. Y. (2010). Stres dan koping keluarga dengan anak tunagrahita di SLB C dan SLB C1 Widya Bhakti Semarang (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Widya, W., Liyanovitasari, L., & Choiriyyah, Z. (2020). Gambaran Dukungan Keluarga Pada Anak Retardasi Mental Di Slb Negeri Ungaran (Doctoral Dissertation, Universitas Ngudi Walyo).
Yunita, R. (2018). Pengaruh Terapi Suportif Terhadap Kecemasan Dan Motivasi Keluarga Dalam Merawat Anak Retardasi Mental Ringan Di Slb Dharma Asih Kraksaan Probolinggo. Journal of Borneo Holistic Health, 1(2), 190-204.
Yunitasari, I. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dan Self-Efficacy Dengan Upaya Pencegahan Relapse Pada Penyalahguna NAPZA Pasca Rehabilitasi. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2).
Zaviera, F. (2016). Teori Kepribadian Sigmund Freud. Yogyakarta :Pismashopie
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v17i3.9228
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Holistik Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.