Identification Of Nutritional Status Problems In Adolescent Girls Aged 13 – 18 Years

Sri Handayani* -  Prodi Kebidanan Program Sarjana, STIKES Yarsi Mataram, Mataram, NTB, Indonesia

Latar Belakang: Remaja merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan dan perkembangan sehingga kebutuhan nutrisi harus terpenuhi. Remaja putri lebih rentan mengalami permasalahan gizi dibandingkan remaja laki-laki. Hal ini karena remaja putri mengalami mentruasi. Masalah gizi remaja akan berdampak terhadap penurunan imunitas dan produktivitas, juga berpotensi terjadinya stunting.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah status gizi remaja putri usia 13-18 tahun.

Metode:  Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yaitu SMA 1 Labuapi, SMA 1 Kediri, SMA 1 Gerung, dan SMA 1 Kuripan pada bulan November 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja usia 13 – 18 tahun di SMA 1, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian remaja usia 13 – 18 tahun di SMA yang sudah ditentukan yaitu sebesar 911 siswa dengan sebaran sebanyak 248 siswa di SMA 1 Kuripan, 158 di SMA 1 Labuapi, 212 siswa di SMA 1 Kediri, dan 293 siswa di SMA 1 Gerung. Penelitian dilaksanakan tanggal 08 – 27 Januari 2024. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan pemeriksaan kadar hemoglobin.

Hasil: Hasil penelitian menujukkan masih tingginya masalah status gizi remaja, yaitu kejadian gizi buruk sebesar 7,2%, gizi kurang 21,8%, 4,1%, gizi lebih, dan obesitas 2,3%. Ditinjau dari status anemia, kejadian anemia pada remaja puteri sebesar 41,4%.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan masih tingginya kejadian masalah status gizi dan anemia remaja puteri.

Saran: diharapkan semua remaja untuk lebih memperhatikan status gizi dan mengikuti program-program yang yang sudah ditetapkan pemerintah.

 

Kata Kunci : Anemia, Remaja, Status Gizi,

ABSTRACT

 

Background:  Adolescents are one of the high-risk groups. During this period, there is an acceleration of growth and development so that nutritional needs must be met. Adolescent girls are more prone to experiencing nutritional problems than adolescent boys. This is because adolescent girls experience menstruation. Adolescent nutrition problems will have an impact on decreasing immunity and productivity, as well as the potential for stunting.

Purpose:  This study aims to identify the problem of nutritional status of adolescent girls aged 13-18 years

Methods:  The method in this study is descriptive. This research was carried out at Senior High Schools (SMA) in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara, namely SMA 1 Labuapi, SMA 1 Kediri, SMA 1 Gerung, and SMA 1 Kuripan in November 2024. The population in this study is all adolescents aged 13 – 18 years in SMA 1, West Lombok Regency, NTB. The sample in this study is some adolescents aged 13 – 18 years in high school that has been determined, which is 911 students with a distribution of 248 students at SMA 1 Kuripan, 158 students at SMA 1 Labuapi, 212 students at SMA 1 Kediri, and 293 students at SMA 1 Gerung. The research was carried out on January 8 – 27, 2024. The instruments used in this study were questionnaires and hemoglobin level checks.

Results: The results of the study show that there is still a high problem of nutritional status among adolescents, namely the incidence of malnutrition by 7.2%, undernutrition by 21.8%, 4.1%, overnutrition, and obesity by 2.3%. Judging from the status of anemia, the incidence of anemia in adolescent girls was 41.4%.

Conclusion: Based on the results of the study, it can be concluded that there is still a high incidence of nutritional status problems and anemia in adolescent girls

Suggestions: It is hoped that all adolescents will pay more attention to nutritional status and follow the programs that have been set by the government

 

Keywords: Anemia, Adolescents, Nutritional Status

 

Keywords : Anemia, Adolescents, Nutritional Status

  1. Aini, H. N., & Safitri, D. E. (2021). Pengaruh Kombinasi Vitamin C pada Suplementasi Zat Besi terhadap Kadar Hemoglobin: Meta-Analisis. Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan Dan Aplikasinya, 5(2), 115–124. https://doi.org/10.21580/ns.2021.5.2.6683
  2. Alfiyatur Rahmah, Ony Linda, & Dian Kholika Hamal. (2024). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 262 Jakarta Timur Tahun 2024. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 3(3), 549–563. https://doi.org/10.55123/sehatmas.v3i3.3974
  3. Alwi, M. A., Hamzah, H., & Lewa, A. F. (2022). Determinan dan Faktor Risiko Stunting pada Remaja di Indonesia : Literature Review. Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi, 3(1), 7–12. https://doi.org/10.33860/shjig.v3i1.1489
  4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013, 103.
  5. Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat. (2023). Profil Statistik Kesehatan Indonesia 2023. Badan Pusat Statistik, 7.
  6. Febrianti, K. D., Ayu, W. C., Anidha, Y., & Mahmudiono, T. (2023). Effectiveness of Nutrition Education on Knowledge of Anemia and Hemoglobin Level in Female Adolescents Aged 12-19 Years: a Systematic Reviews and Meta-Analysis. Amerta Nutrition, 7(3), 478–486. https://doi.org/10.20473/amnt.v7i3.2023.478-486
  7. Handayani, S. (2022). Asuhan Kebidanan Remaja. CV Eureka Media aksara.
  8. Indrasari, O. R., & Sutikno, E. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Remaja Usia 16-18 Tahun. The Indonesian Journal of Health), x(3), 128–132. https://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/view/252
  9. Iskandarsyah. (2016). Remaja dan Permasalahannya: Perspektif Psikologi terhadap Permasalahan Remaja dalam Bidang Pendidikan.
  10. Jaelani, M., Simanjuntak, B. Y., & Yuliantini, E. (2017). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan, 8(3), 358. https://doi.org/10.26630/jk.v8i3.625
  11. Kemenkes. (2022). Buku Saku Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Kemenkes, 1–7.
  12. Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
  13. Kementeri Kesehatan RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Kementerian Kesehatan RI.
  14. Nurohmi, S., Pibriyanti, K., & Sari, D. D. (2021). Efektivitas Suplementasi Zat Besi Dan Vitamin C Untuk Memperbaiki Status Anemia Santri. Media Gizi Mikro Indonesia, 12(2), 93–106. https://doi.org/10.22435/mgmi.v12i2.3856
  15. Prameswari, F. S. P., Astuti, W., Rosdiana, D. S., Fauza, A., & Insani, H. M. (2022). Persepsi Body Image dan Kualitas Konsumsi Makanan Remaja Putri dengan Status Gizi Normal dan Lebih di Kota Bandung ( Body Image Perception and Food Consumption Quality of Normal- And Over-Nutrition Female Adolescents in Bandung City ). Jurnal Gizi Dan Dietetik, 1(3), 216–223.
  16. Putri, S. A., Neherta, M., & Fajria, L. (2023). Pendidikan kesehatan dengan mixed media education intervention program berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia gizi besi. 14(1).
  17. Rachmi, C. N., Wulandari, E., Kurniawan, H., Wiradnyani, L. A. A., Ridwan, R., & Akib, T. C. (2019). Buku Panduan Siswa AKSI BERGIZI. Kemenkes RI, 1–188.
  18. Rokhmah, F., Muniroh, L., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan Tingkat Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Siswi Sma Di Pondok Pesantren Al-Izzah Kota Batu. Media Gizi Indonesia, 11(1), 94. https://doi.org/10.20473/mgi.v11i1.94-100
  19. Sari, T. I., & Rosyidah, R. (2020). Pengaruh Body Shaming terhadap Kecenderungan Anorexia Nervosa pada Remaja Perempuan di Surabaya. Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi, 11(2), 202–217. https://doi.org/10.21107/personifikasi.v11i2.9105
  20. Unicef. (2021). Meningkatkan Gizi Remaja Di Indonesia. Unicef Indonesia. https://www.unicef.org/indonesia/media/9251/file/Ringkasan Eksekutif Strategi Komunikasi.pdf
  21. Zaki, I., & Dietasin. (2017). Asupan zat gizi makro dan lingkar lengan atas pada remaja putri di kawasan perdesaan kabupaten banyumas. Pangan, Gizi Dan Kesehatan, 7(1), 435–441.

Open Access Copyright (c) 2024 JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)