Survei Kualitas Gizi Makanan Sela Yang Dikonsumsi Siswi SMP Dan SMA Di Kecamatan Jatinangor

Alifia Nanda Brillianty* -  Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Neneng Martini -  Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Puspa Sari -  Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran
Didah - -  Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia
Sri Astuti -  Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Indonesia

Latar Belakang: Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan, dan perkembangan baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Oleh karena itu, nutrisi yang dibutuhkan lebih tinggi. Remaja mempunyai kebiasaan makan diantara waktu makan baik berupa jajanan disekolah maupun diluar sekolah yang dikenal dengan makanan sela. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kandungan gizi, kualitas gizi, banyaknya makanan sela serta pertimbangan memilih makanan sela yang dikonsumsi siswi SMP dan SMA di Kecamatan Jatinangor.

Metode: Metode penelitian menggunakan survei deskriptif dengan data primer hasil wawancara 332 responden. Pengolahan data menggunakan nutri survey.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan jenis makanan yang paling sering dikonsumsi adalah baso goreng dengan 65 responden (19,57%), tidak ada makanan yang memenuhi seluruh angka kecukupan gizi, 295 responden (88,9%) mengonsumsi makanan sela yang tidak berkualitas, 187 responden (56,3%) memakan 3-5 jenis makanan, 222 responden (66,9%) memilih pertimbangan rasa yang enak

Kesimpulan: Makanan yang paling sering dikonsumsi adalah baso goreng dengan 65 responden (19,57%). tidak ada makanan yang memenuhi seluruh angka kecukupan gizi, 295 responden (88,9%) mengonsumsi makanan sela yang tidak berkualitas, 187 responden (56,3%) memakan 3-5 jenis makanan, 222 responden (66,9%) memilih pertimbangan rasa yang enak.

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Adriani M, Wirjatmadi B. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana, 2012
  3. Aprilila U, Setiawan B, Amalia L. Kualitas makanan selingan pagi anak prasekolah pada pendidikan anak usia dini (paud) bougenvil kota bekasi. Skripsi: Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, 2013
  4. Aulia G, Udiyono A, Saraswati L, Adi M. Gambaran status anemia pada remaja putri di wilayah pegunungan dan pesisir pantai (studi di SMP negeri kecamatan getasan dan semarang barat). Jurnal Kesehatan Masyarakat 2017; 5
  5. Desri S, Hafiani R, dan Junita R. Analisis Pola Makan dan Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri Kota Bengkulu. Bengkulu. 2015; 10
  6. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. 2016
  7. Dwiningsih, Pramono A. Perbedaan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, dan status gizi pada remaja yang tinggal di wilayah perkotaan dan pedesaan (studi di SMP negeri 3 Semarang dan SMP negeri 3 Mojogedang). Journal of Nutrition College 2013. 2: 232-241
  8. Heryati L, Setiawan B. Kegemukan, anemia, dan prestasi belajar siswa sekolah dasar di kota bogor. Jurnal Gizi Pangan. 2014:9(3)
  9. Imanuel Kant, A.J. Pandelaki, B.S. Gambaran kebiasaan makan masyarakat di perumahan allandrew permai kelurahan malalayang I lingkungan XI kota manado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik 2013:3A
  10. Kementrian Kesehatan RI. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. 2015.
  11. Larega, T. Pengaruh Sarapan Terhadap Tingkat Konsentrasi pada Remaja. J MAJORITY 2015: 4
  12. Lusiana N, Andriyani R, Megasari M. Buku ajar metodologi pelatihan kebidanan. Yogyakarta: Deepublish, 2015
  13. Mahpolah, dkk. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan mengkonsumsi fast food pada remaja sma kartika v-1 balikpapan
  14. Mokoginta F, dkk. Gambaran pola asupan makanan pada remaja di kabupaten bolaang mongondow utara. Jurnal e-biodemik. 2016:4(2)
  15. Mutumanikam R, Isnaeni F, Rusdjianto. Kontribusi asupan makanan selingan teradap presentase angka kecukupan gizi pada anak usia prasekolah di kelurahan semanggi dan sangkrah kecamatan pasar kliwon surakarta. Naskah Publikasi: Fakultas Ilmu Kesehatan, 2013
  16. Ovina S, dkk. Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan pada remaja di surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa 2018:6
  17. Pramono A, Sulchan M. Kontribusi makanan jajan dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada remaja di kota semarang. Gizi Indon 2014 2: 129-136
  18. Pujianti, Arneliwati, Rahmalia S. Hubungan antara perilaku makan dengan status gizi pada remaja. JOM 2015;2
  19. Rinanti O. Hubungan asupan zat gizi makro dan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi siswa-siswi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2014
  20. Silalahio V, Aritonang E, Ashar T. Potensi pendidikan gizi dalam meningkatkan asupan gizi pada remaja putri yang anemia di kota medan. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2016; 11
  21. Syahfitri Y, Ernalis Y, Restuastuti T. Gambaran status gizi siswa-siswi SMP negeri 13 pekanbaru tahun 2016. JOM 2017;4
  22. Tim Riskesdas 2013. Riskesdas dalam angka indonesia tahun 2013. Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2014
  23. WHO. Global nutrition targets 2025: anaemia policy brief (WHO/NMH/NHD/14.4). Geneva: World Health Organization; 2014

Open Access Copyright (c) 2019 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)
slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor