PEMBERIAN ASI DAN BBLR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-36 BULAN

Ita Novianti -  Akademi Kebidanan Batari Toja Watampone, Indonesia
Diana Mardianti* -  Akademi Kebidanan Batari Toja Watampone, Indonesia
Asrianti Safitri Muchtar -  Akademi Kebidanan Batari Toja Watampone, Indonesia
ABSTRACT
 
Background: One of nutritional problems in toddlers that requires more attention is stunting based on the TB/U index. Stunting is a condition of short or too short body that it exceeds the SD-2 deficit below the median length or height of body that affect to the failure of reaching normal and healthy height which is  associated with the child's age. Stunting is a condition where chronic malnutrition is caused by poor nutritional intake, LBW (Low Birth Weight) and a history of disease. It includes unbalanced food and inappropriate exclusive breastfeeding, which is caused by limited food consumption.  Purpose: To determine the relationship of breastfeeding and low birth weight infants to the incidence of stunting in infants aged 12-36 months in the working area of Puskesmas Ulaweng in 2019.  Method: This study used a cross sectional design. The population were 105 young people aged 12-36 months who were registered at the Posyandu. The sample in this study were 52 people. Purposive sampling technique sampling and data collection by questionnaire were applied. Data were processed using SPSS 20 and univariate and bivariate analysis with chi-square statistical tests, and presented in the form of frequency distribution tables.  Result: There is a relationship between exclusive breastfeeding and the occurrence of Stunting, where the value (p) =.000, there is a relationship between LBW and the event of Stunting, where the value (p) =.000. Conclusion: There is a relationship of breastfeeding and low birth weight to stunting in the work area of Puskesmas Ulaweng. Suggestion: Further increase counseling on WUS about breastfeeding and stunting
 
Keywords: Breastfeeding, Low Birth Weight, and Stunting Event
 
ABSTRAK
 
Latar Belakang : Salah satu masalah gizi pada balita yang mendapat banyak perhatian yaitu stunting berdasarkan indeks TB/U. Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui deficit -2 SD di bawah median panjang atau tinggi badan, yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunting merupakan suatu kondisi dimana kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan riwayat penyakit. Asupan makanan yang tidak seimbang termasuk dalam pemberian ASI eksklusif yang tidak sesuai yang diakibatkan karena keterbatasan makanan yang dikonsumsi.  Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian asi dan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan di wilayah kerja puskesmas ulaweng tahun 2019.  Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi berjumlah 105 orang balia usia 1236 bulan yang tercatat di posyandu. Sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling, pengumpulan data dengan kuesinoer. Data diolah menggunakan SPSS versi 20 dan analisa secara univariat dan bivariat dengan uji statistic chi-square serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.  Hasil: Ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting dimana diperoleh nilai (p) = ,000 ada hubungan BBLR dengan kejadian Stunting dimana diperoleh nilai (p) = ,000.  Kesimpulan: Terdapat hubungan Pemberian ASI dan Berat Badan Lahir Rendah dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Ulaweng. Saran : Lebih meningkatkan penyuluhan pada WUS tentang pemberian ASI dan Stunting
 
Kata Kunci : Pemberian ASI, Berat Badan Lahir Rendah dan Kejadian Stunting
  1. Abas. (2012). Hubungan Faktor Asupan Makanan dan Kondisi Penyakit dengan Kejadian BBLR di RSUD DR. Soedarso Pontianak. Jurnal Vokasi Kesehatan, 154-160. Achadi. (2016). Hubungan Asupan Protein, Seng, Zat Besi, dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 13 tahun di Desa Suci Gresik. Jurnal of Nutrition College, 520-526. Sunita, A. (2009). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 51-75. Anisa. (2012). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Skripsi Studi Gizi Kesehatan Masyarakat UI . Dinkes, K. B. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Bone. Kabupaten Bone: Dinas Kesehatan Kabupaten Bone. DinkesPropinsiSulSel. (2017). Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2017. Makassar: Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. Ernawati, F., Muljati, S., & Safitri, A. (2014). Hubungan panjang badan lahir terhadap perkembangan anak usia 12 bulan. Nutrition and Food Research, 37(2), 109-118. Fitri, A. R., & Nita, N. (2012). Buku Pintar Asuhan Keperawatan Bayi & Balita. Cakrawala Ilmu. Yokyakarta. Hanum, S., Hasanah, O., & Elita, V. (2014). Gambaran Morbiditas Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Perinatologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru (Doctoral dissertation, Riau University).
  2. IDAI. (2009). Buku Ajar Hematologi – Onkologi Anak. Jakarta: EGC. Rahmayana, R. (2014). Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di posyandu asoka ii wilayah pesisir kelurahan Barombong kecamatan Tamalate kota Makassar Tahun 2014 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar). Kemenkes. (2013). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI. Nasar, S. S. (2016). Tata laksana nutrisi pada bayi berat lahir rendah. Sari pediatri, 5(4), 165-70. Nasution, D., & Nurdiati, D. S. (2014). Hubungan berat badan lahir rendah (bblr) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Yogyakarta (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada). Nurlinda. (2013). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kecamatan Semampir Surabaya. Media Gizi Indonesia, 71-80. Putra, S. R. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: D-medika. Subkhan. (2011). Kerangka Teori Faktor- Faktor yang Mempengaruhi BBLR. Jakarta: EGC. Surasmi, A., Handayani, S., & Kusuma, H. N. (2003). Perawatan bayi resiko tinggi. Jakarta: EGC. Unicef. (2013). Improving child nutrition: the achievable imperative for global progress. New York: UNICEF, 1-14. Welasih, & Wirjatmadi. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana. WHO. (2014). Infant mortality. World Health Organitation. Wiyogowati. (2012). Kejadian Stunting Pada Anak Berumur Dibawah Lima Tahun (0-59 Bulan) di Provinsi Papua Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat UI, 16-18

Open Access Copyright (c) 2020 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)