TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SENGGAMA TERPUTUS

Lia Mulyanti* -  Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia
S.A.S Prihatin Fuji Lestari -  Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia

Supp. File(s): Instrumen Riset Instrumen Riset

LEVEL OF KNOWLEDGE OF RELATED FERTILE AGE COUPLES WITH THE USE OF DISCONNECTED CONTRACEPTION TOOLS

 

Background: This increase in population growth rate is due to the high birt rate. The government's efforts to reduce the high birth rate are through the National Family Planning Program. One of the factors affecting the increase in birth rates is the lack of use of contraceptive methods. Tembalang Subdistrict has 12 Kelurahan with a total of 29,756 Fertile Age Couples (PUS), and the number of Fertile Age Couples (PUS) who are not Family Planning (KB) participants as many as 7,905 people. The subdistric that do not use family planning (KB) the most are located in Kelurahan Meteseh with 1669 PUS from the number of fertile age couples (PUS), which are 4299 people (38.8%). Of the 4299 people who used the Intra Uterine Device (IUD), 272 were, the Operative Method for Men (MOP) was 14, the Female Operative Method (MOW) was 230, the Implant was 167 people, the injection was 1312, the Pill was 439, and the Condom was 196 people.

Purpose: To determine the relationship between the level of knowledge of couples of childbearing age and the use of intercourse contraceptives.

Methods: descriptive study with cross sectional research design. By using a total sample of 39 couples of childbearing age in the village of Meteseh.

Results: Majority of respondents had less knowledge 53.8% (21 PUS) and good knowledge 46.2% (18 PUS) while the use of contraceptive devices at PUS found that the majority of respondents were irregular in the use of interrupted intercourse 53.8% and the frequency 46.2% of regular intercourse use.

Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge and the use of the intercourse contraceptive method.

Suggestion For the community, especially fertile age couples, should increase knowledge about contraception, interrupted intercourse by seeking information through health workers or through the media.

 

Keywords: Knowledge, Fertile Age Couple, Contraception

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Kenaikan laju pertumbuhan penduduk disebabkan karena angka kelahiran yang masih tinggi. Upaya pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran yang masih tinggi tersebut melalui Program Keluarga Berencana Nasional. Salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya angka kelahiran yaitu masih kurangnya penggunaan metode kontrasepsi. Di Kecamatan Tembalang mempunyai 12 Kelurahan dengan jumlah 29.756 Pasangan Usia Subur (PUS), dan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) bukan peserta Keluarga Berencana (KB) sebanyak 7.905 jiwa. Kelurahan yang paling banyak tidak menggunakan Keluarga Berencana (KB) yaitu terletak di Kelurahan Meteseh sebesar 1669 PUS dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada 4299 jiwa (38,8%). Dari 4299 jiwa yang mengunakan Intra Uterine Device (IUD) sebesar 272 jiwa, Metode Operatif Pria (MOP) 14 jiwa, Metode Operatif Wanita (MOW) 230 jiwa, Implant 167 jiwa, Suntikan 1312 jiwa, Pil 439 jiwa, dan Kondom 196 jiwa.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasangan usia subur dengan penggunaan alat kontrasepsi senggama terputus.

Metode: Penelitian diskiptif dengan rancangan Penelitian cross sectional. Dengan menggunakan total sampel yaitu 39 pasangan usia subur di kelurahan Meteseh.

Hasil: Mayorita responden memiliki pengetahuan kurang 53,8% (21 PUS)  dan yang berpengetahuan baik 46,2% (18 PUS) seangkan penggunaan alat kontasapesi pada PUS didapatkan bahwa mayoritas responden tidak teratur dalam penggunaan senggama terputus 53,8% dan frekuensi yang teratur dalam emnggunakan senggama terputus 46,2%. Simpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan penggunaan metode kontrasepsi senggama terputus

Saran bagi masyarakat khususnya pasangan usia subur hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang kontrasepsi senggama terputus dengan mencari informasi melalui tenaga kesehatan atau melalui media

 

Kata Kunci : Pengetahuan, Pasangan Usia Subur, Kontrasepsi

Supplement Files

Keywords : PENGETAHUAN, PASANGAN USIA SUBUR, KONTRASEPSI

  1. Ali, H. Z., & SKM, M. (2010). Pengantar keperawatan keluarga. EGC.
  2. Anggaraini, Y. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Rohima Press.
  3. Aziza, R. N. (2019). Peran program KB dalam pengendalian pertumbuhan penduduk: Studi kasus di Desa Cinta Kecamatan Karangtengah Kabupaten Garut (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
  4. BKKBN. (2014). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (3rd ed.). PT Bina Pustaka.
  5. Data Kependudukan. 2020. www.nasional.kompas.com (diakses tanggal 06 Oktober 2020)
  6. Irawan, D., Keloko, A. B., & Syahrial, E. (2013). Perilaku Suami Terhadap Alat Kontrasepsi Pria (Vasektomi) Di Desa Ujung Pulo Cut Kecamatan Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013 (Issue 4).
  7. Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Pasangan Usia Subur.
  8. Kelurahan Meteseh. 2014. Laporan Statistik Dasar atau Pokok Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang Bulan Februari 2014. Semarang: Kelurahan Meteseh
  9. Mubarak, Wahit Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
  10. Mulyanti, L., & Lestari, S. P. F. (2016). Hubungan Dukungan Pasangan Usia Subur dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Senggama Terputus di Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL (Vol. 1, No. 1).
  11. Muyassaroh, Y., Astirin, O. P., & Hanim, D. (2018). Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi, Jumlah Anak, Dukungan Suami dan Konseling Tenaga Kesehatan Dengan Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kabupaten Blora. https://doi.org/10.15900/j.cnki.zylf1995.2018.02.001
  12. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  13. Prihastuti, A. F., & Nawangsih, U. H. E. (2009). GAMBARAN MOTIVASI SUAMI TERHADAP KB VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).
  14. Proverawati, dkk. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika
  15. Purwasari, W. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2019 SKRIPSI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019 (Doctoral dissertation, UNNES).
  16. Putri, M. A. S., Hariyadi, S., & Prihastuty, R. (2014). Motivasi suami mengikuti program kb dengan metode kontrasepsi mantap (vasektomi). Developmental and Clinical Psychology, 3(1).
  17. Ratri, P. R., & Andriani, M. (2020). Prospek Kontrasepsi Pria dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk melalui Pendekatan Molekular. ARTERI: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(2), 147-153.
  18. Setiawati, D., & Irmawati, I. (2017). Pengaruh Penyuluhan Dan Konseling Terhadap Peranan Gender Terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi Pasangan Suami-Istri Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kepuasan Seksual. Jurnal Kesehatan, 10(2), 41-50.
  19. Setyani, R. A. (2012). Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang KB pria dengan status penggunaan alat kontrasepsi pada suami.
  20. Sugiarti, Imas. 2012. Faktor Pasangan Yang Mepengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Cipari Kota Tasikmalaya. (Journal.unsil.ac.id/jurnal/20121/4101/20121084101077.pdf, diakses 10 Oktober 2020)
  21. Sugiharti, Sri. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Akseptor KB AKBK di Desa Wonolopo RW VI Kecamatan Mijen Kota Semarang.
  22. Sulaemang, L. (2015). Al-‘Azl (Senggama Terputus) dalam Perspektif Hadis (Disyarah Secara Tahlili). Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 10(2), 130-148.
  23. Wardani, S., Latifah, U., & Lestari, Y. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Penggunaan MOP Untuk Melakukan KB Pria Di Desa Baru Tahan Kecamatan Moyo Utara. Jurnal Kesehatan Dan Sains, 3(2), 34–45.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)