TEMPE DAPAT MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) PADA IBU HAMIL

Nelly Indrasari -  Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang, Indonesia
Firda Agustina* -  Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang, Indonesia

Background: Anemia is one of the indirect causes of death of pregnant women, therefore the condition of anemic pregnant women can have an impact on Low Birth Weight Babies. Efforts to prevent anemia in pregnancy can be given with pharmacological and non-pharmacological therapies. Pharmacological therapy has side effects such as stomach discomfort, nausea, difficulty in defecating, and black stools. While the non-pharmacological therapy that we can give to accelerate the increase in hemoglobin levels of pregnant women is one of them by consuming tempe (Fathonah, 2016).

The purpose of the study: to determine the effect of tempeh consumption on the increase in hemoglobin levels in pregnant women with anemia at the Karta Raharja Public Health Center.Research method: This study uses a quasi-experimental or quasi-experimental method. In this study, the population was all pregnant women in the Kartaraharja Health Center in 2020, while the sample was 36 pregnant women. The sampling method of this study uses a non-probability sampling technique with purposive sampling. Intervention was carried out in the form of giving tempeh for 15 days, then after that the hemoglobin levels were checked again. Analysis of the data using the T-Dependent statistical test.Results: From the results of the research conducted, the average hemoglobin level in the intervention group before being given tempeh was 9.4278 gr%, after being given tempeh the average hemoglobin level rose to 10,7111 gr%. The average increase in hemoglobin levels of pregnant women after the intervention was 1.2833 gr%. The results of data analysis in the control group were 9.7111 gr%, while the average hemoglobin level after monitoring was 10.4333 gr%. The average increase in the control group was 0.7222 gr%.Conclusion: from this study it can be concluded that there is an effect of consuming tempeh and iron on anemic pregnant women at the Karta Raharja Tulang Bawang Barat Health Center in 2020.Suggestion: it is hoped that later it will become a place of knowledge for mothers so that they have good and right abilities and vice versa. The results of this study can be continuously improved to provide more relevant information and learning references regarding the treatment with non-pharmacological therapy of Anemia as an effort to prevent and support the achievement of Maternal Health in Tulang Bawang Barat, which is also very useful for scientific development in the future. And it is necessary to hold a program that helps handling cases of anemia, especially in Tulang Bawang Barat Regency which coordinates with other sectors such as religious leaders, community leaders, besides that health education is still provided by health workers and cadres to young women and women of childbearing age about danger of anemia. Keywords : Anemia, Hemoglobin, Tempe

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu hamil, oleh karena itu kondisi ibu hamil anemia dapat berdampak pada BBLR.  Upaya untuk mencegah terjadinya anemia pada kehamilan dapat diberikan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi memberikan efek samping seperti perut terasa tidak enak, mual, susah buang air besar, dan feses berwarna hitam. Sedangkan terapi non farmakologi yang dapat kita berikan untuk mempercepat peningkatan kadar Hb ibu hamil salah satunya dengan konsumsi tempe (Fathonah, 2016).

Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh konsumsi tempe terhadap kenaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengalami anemia di puskesmas Karta Raharja.

Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment atau eksperimen semu.Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu hamil yang ada di Puskesmas Kartaraharja tahun 2020, sampel sebanyak 36 ibu hamil. Metode sampling penelitian ini menggunakan non-probability dengan teknik sampling purposive sampling. Dilakukan intervensi berupa pemberian tempe selama 15 hari, kemudian setelah itu dilakukan pengecekan kadar Hemoglobin kembali. Analisis data menggunakan uji statistik uji T-Dependen.

Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan, rata-rata kadar Hemoglobin pada kelompok intervensi sebelum diberikan tempe adalah 9,4278 gr%, setelah diberikan tempe rata-rata kadar hb naik menjadi 10.7111 gr%. Peningkatan rata-rata kadar Hb ibu hamil setelah diberikan intervensi sebesar 1,2833 gr%. Hasil analisis data pada kelompok kontrol 9,7111 gr%, sedangkan rata-rata kadar Hb setelah dilakukan pemantauan sebesar 10.4333 gr%. Peningkatan rata-rata pada kelompok kontrol 0.7222 gr%.

Kesimpulan: dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh konsumsi tempe dan Fe pada ibu hamil mengalami anemia di Puskesmas Karta Raharja Tulang Bawang Barat Tahun 2020.

Saran : diharapkan nantinya menjadi wadah pengetahuan bagi ibu sehingga memiliki kemampuan yang baik dan benar begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini dapat terus ditingkatkan untuk memberikan informasi dan referensi pembelajaran yang lebih relevan mengenai penanganan dengan terapi non farmakologi Anemia sebagai salah satu upaya pencegahan dan mendukung tercapainya Kesehatan Ibu di Tulang Bawang Barat, juga sangat berguna untuk pengembangan keilmuan dikemudian hari. Serta perlu diadakannya suatu program yang membantu penanganan kasus Anemia pada, khususnya di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang berkoordinasi dengan sektor lain seperti Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, disamping itu pendidikan kesehatan yang tetap diberikan oleh tenaga kesehatan serta kader kepada remaja putri maupun PUS/WUS tentang bahaya Anemia.

Kata Kunci : Anemia, Hemoglobin, Tempe Kata Kunci : Anemia, Hemoglobin, Tempe

 

Keywords : Anemia, Hemoglobin, Tempe

  1. Abu-Ouf, N. M., & Jan, M. M. (2015). The impact of maternal iron deficiency and iron deficiency anemia on child’s health. Saudi Medical Journal, 36(2). https://doi.org/10.15537/smj.2015.2.10289
  2. Adawiyah, A. R. (2013). Faktor yang berhubungan dengan kejadian Anemia pada ibu hamil dipuskesmas Kecamatan Setiabudi. Universitas Muhammadiyah.
  3. Amin Fauzan, agustino zulys dan R. B. (2017). Fortifikasi Dan Ketersediaan Zat Besi Pada Bahan Pangan Berbasis Kedelai Menggunakan Besi Edta, Glisinat, Fumarat, Dan Suksinat. Jurnal ITEKIMA, 1(1).
  4. Amini, A., Pamungkas, C. E., & Harahap, A. P. H. P. (2018). USIA IBU DAN PARITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPENAN. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 3(2). https://doi.org/10.31764/mj.v3i2.506
  5. Anggraini, D. D. (2018). Faktor Predisposisi Ibu Hamil dan Pengaruhnya terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi (FE) dan Anemia pada Ibu Hamil. STRADA JURNAL ILMIAH KESEHATAN, 7(1). https://doi.org/10.30994/sjik.v7i1.141
  6. Ari. (2009). Penyakit yang di alami ibu hamil. Jakarta: Salemba Medika.
  7. Arini, L. D. D. (2019). Pengaruh Pemberian Tablet Ferrum (Fe) dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III. Biomedika, 12(1). https://doi.org/10.31001/biomedika.v12i1.399
  8. Arisman. (2010). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
  9. Ariyani, R. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Naskah Publikasi, 1(1).
  10. Astawan, M. (2004). Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Solo: Tiga Serangkai.
  11. Astria. (2019). Masalah gizi pada ibu hamil. Yogyakarta: PT. PUSTAKA BARU.
  12. Astuti, R. d. (2013). Kadar tembaga (cu) dan seng (zn) tikus sprangue dewley anemia defisiensi besi yang mendapat suplementasi tempe terfortifikasi zat besi dan vitamin A. Prosiding seminar nasional 2013.
  13. Astuti, R. d. (2013). Kadar tembaga (cu) dan seng (zn) tikus sprangue dewley anemia defisiensi besi yang mendapat suplementasi tempe terfortifikasi zat besi dan vitamin A. Prosiding seminar nasional 2013.
  14. Astuti, R. d. (2013). Kadar tembaga (cu) dan seng (zn) tikus sprangue dewley anemia defisiensi besi yang mendapat suplementasi tempe terfortifikasi zat besi dan vitamin A. Prosiding seminar nasional 2013.
  15. Astuti, R. d. (2013). Kadar tembaga (cu) dan seng (zn) tikus sprangue dewley anemia defisiensi besi yang mendapat suplementasi tempe terfortifikasi zat besi dan vitamin A. Prosiding seminar nasional 2013.
  16. Barat, D. T. (2018). Profil Dinas Kesehatan Tulang Bawang Barat. Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
  17. Cakrawati, M. N. (2012). Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
  18. Fathonah, S. (2016). Gizi & Kesehatan untuk Ibu Hamil. Jakarta: Erlangga.
  19. Ginting Munthe, N. B., Siregar, G. . G., Sembiring, I. M., & . N. (2021). PENGARUH KONSUMSI SUSU TEMPE TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III. JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG), 3(2). https://doi.org/10.35451/jkg.v3i2.637
  20. Hartono, J. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
  21. Haryanto. (2007). Budidaya Kacang Panjang. Jakarta: Swadaya.
  22. Huda, A. (2012). Faktor Resiko Karakterisrtik Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar.
  23. Indonesia, D. K. (2004). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
  24. J.B. Sharma, M. S. (2010). Anemia in Pregnancy. JIMSA October-Desember 2010 23 (4) , 253-260.
  25. Kasmidjo, R. (1990). Tempe, Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan serta Pemanfaatannya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
  26. Kesehatan, D. (2018). Profil DInas Kesehatan Tulang Bawang Barat. Tulang Bawang Barat: Dinas Kesehatan .
  27. Kozuma, S. (2009). Approaches to anemia in pregnancy. Research and reviews JMAJ 52(4) , 214-218.
  28. Lampung, D. K. (2018). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Lampung: Dinkes Provinsi Lampung.
  29. lis, S. d. (2008). Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  30. Lisa. (2014). Hubungan Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care Dan Ketaatan Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Wenang Kota Manado.
  31. Litbangkes. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Kemenkes RI.
  32. Lulu. (2009). Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Anemia Pada Asuhan Antenatal Di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Jakarta: FKM UI.
  33. Mansur, W. (2017). Pengaruh Pemberian Brownies Tempe Subtitusi Wortel (Daucus Carota L.) Terhadap Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Pertiwi Kecamatan Mariso Kota Makassar. Makassar: UIN Alauddin Makassar.
  34. Manuaba. (2008). Pengantar Kuliah obstetri. Jakarta: EGC.
  35. Mardliyanti, E. (2020, Maret). Fortifikasi Garam dan Zat Besi, Strategi Praktis dan Efektif Menanggulangi Anemia Gizi Besi.
  36. Murtini. (2004). Efektifitas Suplementasi Tablet Besi dan Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros. Makasar: Universitas Hasanuddin.
  37. Notoatmodjo, S. (2018). Methode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Chipta.
  38. Novianti, A. S. (2019). Pengaruh Pemberian Susu Tempe Terhadap Kadar Haemoglobin Pada Ibu Hamil Tm Iii Di Kota Bengkulu. Journal Of Midwifery, 7(1) , 23-29.
  39. Nurhidayati, R. D. (2013). Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Naskah Publikasi.
  40. Prawirohardjo, S. (2010). Diagnosis kehamilan. Jakarta: PT. Bina Pustaka.
  41. Prawirohardjo, S. (2018). Diagnosis kehamilan. Jakarta: PT. Bina Pustaka.
  42. Prayitno, N. S. (2014). Sikap Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Terhadap Kadar Hb Ibu Hamil Yang Berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat. Jakarta.
  43. Proverawati. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
  44. Rona, F. R. (2015). Faktor-Faktor yangBerhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja PuskesmasNanggalo Padang. Padang: Universitas Andalas.
  45. Salman, Y., Novita, S., & Burhanudin, A. (2016). Pengaruh Proporsi Tepung Terigu, Tepung Tempe Dan Tepung Daun Kelor (Moringa oliefera) Terhadap Mutu (Protein Dan Zat Besi) Dan Daya Terima Mie Basah. Jurkessia, 6(5).
  46. Susilowati, K. (2016). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.
  47. Ulfiana, E., Yuliandani, F. A., Dewi, R. K., & Ratri, W. K. (2019). Pengaruh Pemberian Ubi Jalar Ungu terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III. JURNAL KEBIDANAN, 9(1). https://doi.org/10.31983/jkb.v9i1.4027
  48. Tarwoto, W. (2007). Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Media.
  49. WHO. (2012). Iron deficiency anemia : Assesment, prevention and control. USA: World Health Organization.
  50. Widianarko. (2002). Tips Pangan ”Teknologi, Nutrisi, dan Keamanan Pangan”. Jakarta: Grasindo.
  51. Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan. Ed. 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka .
  52. Windari, L., Lisnawati, N., & Herutomo, T. (2018). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA. Journal of Holistic and Health Sciences, 2(1). https://doi.org/10.51873/jhhs.v2i1.24
  53. Wulandari Sidharta, L. D., & Susanto, J. (2017). Suplementasi Tempe Meningkatkan Status Besi dan Perkembangan Anak. Sari Pediatri, 18(3). https://doi.org/10.14238/sp18.3.2016.169-74
  54. Yuniwati, Y. (2018). PENGARUH PEMBERIAN SUSU TEMPE TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III. JURNAL MEDIA KESEHATAN, 7(2). https://doi.org/10.33088/jmk.v7i2.242
  55. Yuwanti, Y. (2019). Pengaruh Pemberian Tempe terhadap Kadar Hemoglobin pada Mencit. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan, 6. https://doi.org/10.37402/jurbidhip.vol6.iss2.64

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)