PERBEDAAN SIKAP TERKAIT PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA SISWA SMP DI PESANTREN DENGAN SEKOLAH NEGERI DI KOTA BOGOR
DOI : 10.33024/jkm.v3i3.623
Siswa sekolah menengah pertama (SMP) termasuk kelompok yang memiliki kerentanan
tinggi terhadap perilaku berisiko (Human Immunodeficiency Virus) HIVdan (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) AIDS karena mudah sekali terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. HIV
merupakan virus yang spesifik menyerang sistern kekebalan tubuh dan menyebabkan penyakit AIDS
dan merupakan masalah kesehatan sekaligus masalah sosial.Sekolah dan tempat tinggal merupakan
bagian yang penting dalam pembentukkan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
perbedaan sikap terkait pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMP di pesantren dan sekolah negeri.
Metode penelitian yaitu kuantitatif bersifat komparatif studi dengan pendekatan cross
sectional, dilakukan kepada 140 responden yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu siswa SMP yang
sekolah di pesantren dan sekolah negeri. Pengambilan sampel sekolah secara multistage random
sampling dan pemilihan responden ditentukan secara proportional allocation. Penelitian dilakukan
dari Maret–September 2016 menggunakan alat ukur kuisioner. Analisa menggunakan uji Mann
Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pencapaian median sikap responden di pesantren yaitu
88,40 lebih besar dibandingkan responden di sekolah negeri yaitu 78,00 dengan perbedaan yang
bermakna dengan nilai p<0,001. Semua komponen penyataan sikap (tekanan teman sebaya, pantangan
hubungan seksual dan penggunaan obat-obatan dan narkoba) memiliki sikap positif > 80%.
Simpulan, sikap yang positif terkait pencegahan HIV/AIDS lebih banyak pada kelompok
responden di pesantren. Terdapat perbedaan sikap yang signifikan pada kedua kelompok. Diharapkan
sosialisasi yang komprehensif terkait pencegahan HIV/AIDS di sekolah-sekolah dengan melibatkan
peran serta guru dan siswa
tinggi terhadap perilaku berisiko (Human Immunodeficiency Virus) HIVdan (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) AIDS karena mudah sekali terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. HIV
merupakan virus yang spesifik menyerang sistern kekebalan tubuh dan menyebabkan penyakit AIDS
dan merupakan masalah kesehatan sekaligus masalah sosial.Sekolah dan tempat tinggal merupakan
bagian yang penting dalam pembentukkan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
perbedaan sikap terkait pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMP di pesantren dan sekolah negeri.
Metode penelitian yaitu kuantitatif bersifat komparatif studi dengan pendekatan cross
sectional, dilakukan kepada 140 responden yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu siswa SMP yang
sekolah di pesantren dan sekolah negeri. Pengambilan sampel sekolah secara multistage random
sampling dan pemilihan responden ditentukan secara proportional allocation. Penelitian dilakukan
dari Maret–September 2016 menggunakan alat ukur kuisioner. Analisa menggunakan uji Mann
Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pencapaian median sikap responden di pesantren yaitu
88,40 lebih besar dibandingkan responden di sekolah negeri yaitu 78,00 dengan perbedaan yang
bermakna dengan nilai p<0,001. Semua komponen penyataan sikap (tekanan teman sebaya, pantangan
hubungan seksual dan penggunaan obat-obatan dan narkoba) memiliki sikap positif > 80%.
Simpulan, sikap yang positif terkait pencegahan HIV/AIDS lebih banyak pada kelompok
responden di pesantren. Terdapat perbedaan sikap yang signifikan pada kedua kelompok. Diharapkan
sosialisasi yang komprehensif terkait pencegahan HIV/AIDS di sekolah-sekolah dengan melibatkan
peran serta guru dan siswa