Reinforcing Factors For Midwife To Encourage Exclusive Breastfeeding

Elly Susilawati* -  poltekkes kemenkes riau, Indonesia
Yanti Yanti -  Prodi DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau, Indonesia, Indonesia
Siska Helina -  Prodi DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau, Indonesia, Indonesia

Supp. File(s): Research Instrument

Latar belakang : Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2019 yaitu sebesar 67,74%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun 2019 yaitu 50%. Cakupan bayi yang diberi Asi Eksklusif di Provinsi Riau pada tahun 2018 dan 2019 adalah 35% dan 75%. Cakupan ini sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 47%. Namun masih ada kabupaten yang belum mencapai target yaitu kabupaten Rokan Hilir (35%). Kota Pekanbaru mencatat pencapaian pemberian asi eksklusif pada tahun 2020 sebesar 53,4% lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun 2019 yaitu sebesar 73,2%. Keberhasilan pencapaian target pemberian asi eksklusif ini tidak lepas dari campur tangan dan motivasi dari tenaga Kesehatan khususnya bidan.

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah didapatnya informasi mengenai faktor apa saja yang ada pada tenaga Kesehatan khususnya Bidan dalam mendukung pemberian asi eksklusif pada ibu menyusui di Kota Pekanbaru.

Metode : penelitian ini dilakukan di PMB kota Pekanbaru pada bulan Maret - juli 2022. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian berjenis kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel dalam Penelitian ini adalah bidan yang bekerja di Puskesmas Kota Pekanbaru dan bidan yang bekerja di PMB/Klinik Pratama Kota Pekanbaru yang berjumlah 1.862 orang. Namun pada penelitian ini sampel penelitian hanya diambil 10% dari total populasi dengan rincian Klinik Pratama sebanyak 10 klinik, Puskesmas sebanyak 6 dan PMB sebanyak 13 sehingga total sampel berjumlah 137 orang bidan. Metode Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS dengan melakukan Analisa Univariat Chi Square.

Hasil : hasil penelitian yang didapat adalah bahwa Sebagian besar bidan bekerja di Puskesmas Simpang Tiga (10.94%), Sebagian besar bidan berusia antara 20-30 tahun (51,8%), Sebagian besar bidan bekerja selama 1-10 tahun (42,3%), dan rata-rata bidan berpendidikan D3 Kebidanan (63,5%). Berdasarkan penelitian didapatkan data bahwa seluruh bidan memiliki peran yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (100%), sebahagian besar bidan memiliki kinerja baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (59.9%), seluruh bidan memiliki dukungan yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (100%), seluruh bidan memiliki sikap yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (100%), seluruh bidan memiliki pengetahuan yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (100%).

Simpulan : kesimpulan pada penelitian ini adalah seluruh bidan memiliki peran yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif, sebahagian besar bidan memiliki kinerja baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif, seluruh bidan memiliki dukungan yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif,  seluruh bidan memiliki sikap yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif, seluruh bidan memiliki pengetahuan yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif.

Saran : diharapkan kepada seluruh bidan agar dapat mempertahankan untuk memberikan peran, kinerja, dukungan, sikap dan pengetahuan yang baik dalam mendukung ibu menyusui agar tetap memberikan asi eksklusif  kepada bayinya.

 

Kata kunci: ASI Eksklusif, Bidan,Ibu menyusui

 

 

 

 

ABSTRACT

 

Background: Nationally, the coverage of infants receiving exclusive breastfeeding in 2019 was 67.74%. This figure has exceeded the 2019 Strategic Plan target of 50%. The coverage of infants who were exclusively breastfed in Riau Province in 2018 and 2019 was 35% and 75%, respectively. This coverage has reached the set target of 47%. However, there are still districts that have not reached the target, namely the Rokan Hilir district (35%). Pekanbaru City recorded the achievement of exclusive breastfeeding in 2020 by 53.4%, lower than the achievement in 2019 which was 73.2%. The success of achieving the target of exclusive breastfeeding cannot be separated from the intervention and motivation of health workers, especially midwives.

Objective: The purpose of this study was to obtain information about what factors exist in health workers, especially midwives, in supporting exclusive breastfeeding for breastfeeding mothers in Pekanbaru City.

Results: the results of the study showed that most of the midwives worked at the Simpang Tiga Health Center (10.94%), most of the midwives were between 20-30 years old (51.8%), and most of the midwives worked for 1-10 years (42.3 %), and the average midwife has a D3 Midwifery education (63.5%). Based on the research data, it was found that all midwives had a good role in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding (100%), most of the midwives had good performance in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding (59.9%), all midwives had good support in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding (100%), all midwives have a good attitude in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding (100%), all midwives have good knowledge in encouraging mothers breastfeeding to provide exclusive breastfeeding (100%).

Conclusion: This study concludes that all midwives have a good role in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding, most midwives have good performance in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding, and all midwives have good support in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding,all midwives have a good attitude in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding, all midwives have good knowledge in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding.

Suggestion: it is expected that all midwives can maintain provide good roles, performance, support, attitudes, and knowledge in supporting breastfeeding mothers to continue to provide exclusive breastfeeding to their babies.

 

Keyword:  Breastfeeding Mothers,Exclusive Breastfeeding, Midwives

 

Supplement Files

Keywords : Faktor Pendorong Bidan, ASI Eksklusif

  1. Aldianti, B. N. P. (2017). Hubungan dukungan bidan dengan keberhasilan pemberian asi eksklusif di puskesmas jetis kota yogyakarta.
  2. Atik, N. S., Hadi, M., & Kristiani, I. S. (n.d.). Relationship Midwife Characteristics and. 1–10.
  3. Fadlliyyah, R. (2015). PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI INDONESIA Determinant Factors That Influence to Exclusive Breastfeeding. 38 Jurnal IKESMA, 15, 37–42.
  4. Fikawati, S., & Syafiq, A. (2009). Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Kesmas: National Public Health Journal, 4(3), 120. https://doi.org/10.21109/kesmas.v4i3.184
  5. Mardiah; Lipoeto, N. I. N. D. G. A. (2012). Artikel Penelitian Kinerja Bidan Dalam Mendukung Program Inisiasi Menyusu Dini (Imd) Di Kota Pekanbaru. 6(2), 62–66.
  6. Maria, A. (2015). Sikap dan Komunikasi Bidan terhadap Tingkat Kepuasan Ibu Hamil pada Pelaksanaan Antenatal Care. Jurnal Vokasi Kesehatan, 1(5), 136–141. http://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JVK/article/view/28
  7. Novita. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI. 7(STIKes Aliyah Semarang), 1720–1730.
  8. Nurchairina, R. (2012). Peran Bidan dalam Upaya Keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kecamatan Persisir Selatan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, V(1), 2–7.
  9. Prabhakara, G. (2010). Health Statistics (Health Information System). In Short Textbook of Preventive and Social Medicine. https://doi.org/10.5005/jp/books/11257_5
  10. Raharjo, B. B. (2014). Profil Ibu Dan Peran Bidan Dalam Praktik Inisiasi Menyusu Dini Dan Asi Eksklusi. KESMAS - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 53–63. https://doi.org/10.15294/kemas.v10i1.3070
  11. Sari, I. W. (2019). GAMBARAN PERAN BIDAN DALAM MENDUKUNG CAPAIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS PADANG BULAN KOTA MEDAN. XIII(8), 30–38.
  12. Septikasari, M. (2018). Peran Bidan dalam ASI Eksklusif di Kabupaten Cilacap. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), 109–114. https://doi.org/10.30604/jika.v3i2.93
  13. Setiawati, H. E., Hj, M. M., Maslani, N., Setiawati, H. E., Mukhtar, H. M., & Maslani, H. N. (2014). TI AN BURUNG KABUPATEN BANJAR TAHUN 2014 Abstract The attitudes and the midwives against the granting exclusive breast-fed in the work of the Health Center is from banjar 2014 guava. 6(1).
  14. sixtia kusumawati. (2021). Hubungan Sikap Dan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif. 6(2), 116–120.

Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Kebidanan Malahayati

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)