PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT PADA SAMPEL DARAH PASIEN THALASEMIA DENGAN ANTIKOAGULAN K2EDTA SEGERA DAN SETELAH DITUNDA 4 JAM POST SAMPLING DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

Fadiila Putri Aqila Chaniago, Syuhada Syuhada, Ni Putu Sudiadnyani, Zulfian Zulfian

Sari


Abstrak : Perbedaan Hasil Pemeriksaan Jumlah Trombosit pada Sampel Darah Pasien Thalasemia dengan Antikoagulan K2EDTA Segera dan Setelah Ditunda 4 Jam Post Sampling Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Antikoagulan merupakan bahan yang digunakan untuk menghindari terjadinya pembekuan pada darah sehingga sangat ideal untuk dilakukan uji hematologi seperti pemeriksaan trombosit. Pemberian Antikoagulan harus disesuaikan dengan standar prosedur yang sudah ditentukan, dikarenakan penggunaan Antikoagulan yang berlebih dapat mempengaruhi jumlah trombosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil pemerikasaan jumlah trombosit pada pasien Thalasemia dengan antikoagulan K2EDTA segera dan setelah ditunda 4 jam post sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional melalui data Primer dan menggunakan pendekatan cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jumlah trombosit pasien thalasemia dari kedua sampel yakni segera diperiksa dan setelah ditunda 4 jam menunjukkan adanya penurunan dari segera menuju ditunda 4 jam post sampling. Dapat disimpulkan bahwa diperoleh hasil yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pemeriksaan jumlah trombosit pasien thalasemia dengan Antikoagulan K2EDTA segera dan setelah ditunda 4 jam post sampling.

 


Kata Kunci


Thalasemia, Antikoagulan K2EDTA, Trombosit

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Apriani & Hengki, 2021. (2021). Perbedaan Hitung jumlah Trombosit darah EDTA dengan penundaan waktu pemeriksaan. 2(1), 112–119.

Danthin, A. P. (2015). Pemeriksaan Jumlah Trombosit Pada Penderita Thalasemia-β Mayor Yang Telah di Splenektomi Lebih Dari Tiga Bulan. 3, 4–12.

Eduward Situmorang. (2018). Defek Koagulasi pada pasien Thalassemia β Mayor di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Khasanah, 2016. (2016). Perbedaan hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit pada darah vena dan darah kapiler dengan metode tabung skripsi.

Lippi, G., von Meyer, A., Cadamuro, J., & Simundic, A.-M. (2019). Blood Sample Quality. 6(1), 25–31. https://doi.org/doi:10.1515/dx-2018-0018

Marpiah, S. (2017). (n.d.). Pengaruh Penundaan Darah K3EDTA Terhadap Jumlah Trombosit MetodeAutomatic Hematology Analyzer (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang). 180.

Nugrahena, N.P., Sudarsono, T.A. and Wijayanti, L. (2021) Pengaruh Hemolisis Terhadap Nilai Trombosit Dengan Menggunakan Metode Direct Counting, Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 8(2), pp. 108–113.

Oktaviani, D. J., Widiyastuti, S., Maharani, D. A., Amalia, A. N., Ishak, A. M., & Zuhrotun, A. (2020). Farmaka Farmaka. Farmaka, 18(1), 1–15.

Operasional, P., Luka, P., & Sectio, O. (2021). Jurnal Health Sains Vol . 2 , No . 1 , Januari 2021. 2(1), 24–32.

Sukmana, N. (2018). Perbedaan Jumlah Trombosit Metode Impedance dan Flowcytometri pada penderita Trombositopenia Manuscript Nandang Sukmana Program D IV Analis Kesehatan Fakultas. Repository.Unimus.Ac.Id. http://repository.unimus.ac.id/3044/1/MANUSCRIPT.pdf

Sumiyati, Y., Pascasarjana, P., & Hasanuddin, U. (n.d.). Correlation Elation Between Inflammation With Platelet Activation and Fibrinolysis in Hypertensi Hypertensive Central Obese Subjects.

Syuhada et al., 2022. (2022). Perbandingan Jumlah Trombosit pada sampel darah 3 Ml, 2 Ml, & 1 Ml dengan Antikoagulan K2EDTA setelah ditunda 4 jam di RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. 2, 1–23.

Tadesse, H., Desta, K., Kinde, S., Hassen, F., & Gize, A. (2018). Errors in the Hematology Laboratory at St. Paul’s Hospital Millennium Medical College, Addis Ababa, Ethiopia. BMC Research Notes, 11(1), 1–5. https://doi.org/10.1186/s13104-018-3551-y

Tominik, 2018. (2016). Dampak Volume Darah dalam tabung K2EDTA dengan hasil jumlah Leukosit. Https://Medium.Com/, D, 1–5. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Vives-Corrons et al., 2014. (2007). Effect of EDTA-Anticoagulated whole blood storage on cell morphology examination. A need for standardization. International Journal of Phytoremediation, 20(1), 135–136. https://doi.org/10.1080/13518040701205365

Wahyu Wijayati, R. P., & Ayuningtyas, D. (2021). Identifikasi Waste Tahap Pra Analitik dengan Pendekatan Lean Hospital di Laboratorium Patologi Klinik RS XYZ Depok Jawa Barat Tahun 2021. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 9(2), 101–112. https://doi.org/10.14710/jmki.9.2.2021.101-112

Yaqin, M. A., & Arista, D. (2015). Analisis Tahap Pemeriksaan Pra Analitik Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Hasil Laboratorium di RS. Muji Rahayu Surabaya. Jurnal Sains, 5(10), 1–7.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i7.10806

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.