EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR TERKAIT RENDAHNYA PERSENTASE ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR (SUSPEK) DI PUSKESMAS X KOTA BANDARLAMPUNG

Elitha M. Utari, Neno Fitriyani Habie, Arif Efendi

Sari


Abstrak: Tuberkulosis merupakan penyakit katastropik yang menjadi perhatian di dunia. Jumlah kasus Tuberkulosis di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Perlu dilakukan kembali terkait pengendalian Tuberkulosis guna menemukan suspek Tuberkulosis, meningkatkan angka kesembuhan, dan menurunkan angka kematian. Mengevaluasi pelaksanaan program pengendalian Tuberkulosis di Puskesmas X. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Identifikasi masalah dilakukan dengan wawancara programmer dan observasi data sekunder. Prioritas masalah menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis penyebab masalah dilakukan dengan metode Fishbone. Pencapaian pelayanan suspek Tuberkulosis sesuai standar masih 11,56% di bawah target Standar Pelayanan Minimal. Ini adalah masalah prioritas dalam program Tuberkulosis berdasarkan metode USG. Penyebab rendahnya capaian penemuan suspek Tuberkulosis yang mendapatkan pelayanan sesuai standar adalah upaya penemuan suspek Tuberkulosis oleh tenaga kesehatan dan kader belum optimal yang dipengaruhi oleh kurangnya media promosi, belum optimalnya jejaring eksternal dalam skrining, buruknya kualitas sputum, stigma dan diskriminasi pada Tuberkulosis. Disarankan membuat media promosi tentang sputum yang baik, meningkatkan kapasitas kesehatan dan kader dalam menemukan suspek Tuberkulosis, monitoring & evaluasi capaian kinerja dan pemberian reward.

Kata Kunci


Evaluasi, Tuberkulosis, Suspek

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Irianti, Tanti Tatang and Kuswandi, Kuswandi (2016) Anti-Tuberkulosis. Grafika Indah, Yogyakarta. ISBN 979820489-1

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia .2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia .2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan`

Khaerunnisa. 2017. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tb Paru di Rumah Sakit Balai Paru Kota Makassar. Makassar. Universitas Hasanuddin

Mahfuzhah, Indah. 2014. "Gambaran Faktor Risiko Penderita Tb Paru Berdasarkan Status Gizi dan Pendidikan di RSUD Dokter Soedarso." Jurnal Mahasiswa Fakultas Kedokteran Untan, vol. 1, no. 1, 2014.

Muchtar, N. H., Herman, D., & Yulistini. (2018). Gambaran Faktor Risiko Timbulnya Tuberkulosis Paru pada Pasien yang Berkunjung ke Unit DOTS RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1),80-87.

Narasimhan, P et al. 2013. Risk Factor for Tuberculosis. The University of New South Wales, Kensington, Sydney, NSW 2052, Australia. Hindawi Publishing Corporation.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2006). Tuberkulosis : Pedoman dan penatalaksanaan di indonesia. Jakarta: PDPI.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2006. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Dapat diakses di www.klikpdpi.com/konsesus/tb/tb.html

WHO. (2015). Global Tuberculosis Report 2015. Jenewa: World Health Organization.Diakses di https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Tuberkulosis. Pusat Data Dan Informasi Kemenkes RI

WHO. (2018). Global tuberculosis report 2018. Geneva: World Health Organization. Diakses di http://apps.who.int/iris.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i8.11738

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.