GAMBARAN JAMUR Candida albicans PADA SALIVA PENDERITA DM TIPE 2 DI PUSKESMAS HARAPAN BARU SAMARINDA

Deanita Rabiatul Zhadiah Puspitasari, Suparno Putera Makkadafi, Sresta Azahra

Sari


Abstrak: Gambaran Jamur Candida albicans Pada Saliva Penderita Diabetes Melitus Tipe2 Di Puskesmas Harapan Baru Samarinda. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang dapat diderita seumur hidup yang disebabkan oleh gangguan metabolisme. Penderita DM dengan hiperglikemia dapat mempengaruhi akumulasi saliva yang berhubungan dengan asam basa mulut (pH). Flora normal saliva dalam rongga mulut terdiri dari bakteri seperti Streptococcus sp dan jamur seperti Candida albicans. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya jamur C.albicans pada saliva penderita DM tipe 2 di Puskesmas Harapan Baru. Jenis penelitian ini deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 33 sampel saliva penderita DM tipe 2 di Puskesmas Harapan Baru Samarinda dengan teknik purposive sampling. Sampel diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis. Data akan dianalisis secara univariat. Karakteristik responden berdasarkan usia penderita DM persentase tertinggi positif jamur C.albicans pada rentang usia 45-59 tahun sebanyak 12  (52%),  pada rentang usia 60-70 tahun 5 (50%); jenis kelamin         penderita DM persentase tertinggi positif jamur C.albicans pada perempuan yaitu 15 (58%), laki-laki 2 (29%). Hasil kadar glukosa darah sewaktu penderita DM yang terinfeksi C.abicans didapatkan berada diatas normal ≥ 200 mg/dl yaitu 33 (100%). Hasil penelitian negatif jamur C.albicans 48% dengan pertumbuhan jamur Candida non albicans 12 responden dan tidak ditemukan pertumbuhan jamur sebanyak 4 responden. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil positif jamur C.albicans 52%.

Kata Kunci


Candida albicans, Diabetes melitus, Saliva

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afrina, Nasution, A. I., & Sabila, C. I. (2018). Gambaran Morfologi Candida albicans Setelah Terpapar Ekstrak Serai (Cymbopogon Citratus) Pada Berbagai Konsentrasi. Cakradonya Dental Journal, 9(2), 107–115.

Aristi, A. (2021). Identifikasi Jamur Candida albicans Pada Saliva Penderita Diabetes Melitus. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Perintis Indonesia.

Dewi, & Karisma, N. M. L. (2021). Gambaran Perilaku Pasien Diabetes Melitus Pada Lansia Di Desa Baler Bale Agung Kecamat Negara

Kabupaten Jembrana Tahun 2021. Karya Tulis Ilmiah. Poltekkes

Kemenkes Denpasar. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/id/eprint/7261

Fahrizal, J., & Dewa, E. A. R. S. (2017). Identifikasi Candida albican pada Saliva Wanita Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Teknologi Laboratorium, 6(1), 68–74.

Hikmah, N. (2021). Identifikasi Candida albicans Pada Saliva Pederita Diabetes Mellitus Menggunakan Pemeriksaan Mikroskopis. Naskah Publikasi. Stikes Ngudia Husada Madura.

IDF. (2019). International Diabetes Federation. In The Lancet. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(55)92135-8

Izati, I. N., Susanto, A., & Mildiana, Y. E. (2020). Identifikasi Jamur Candida albicans Pada Saliva Penderita Diabetes Melitus. Stikes Insan Cendekia Medika Jombang, 778–783.

Jayanti, N. K. S., & Jirna, I. N. (2018). Isolasi Candida albicans Dari Swab Mukosa Mulut Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Teknologi Laboratorium, 7(1), 1. https://doi.org/10.29238/teknolabjournal.v7i1.103

Komariah, & Sjam, R. (2012). Kolonisasi Candida dalam Rongga

Mulut. Majalah Kedokteran FK UKI, XXVIII(1), 39–47.

Kurniawan, A. A., Wardana, T., & Darmawan, A. R. (2018). Laporan Kasus: Kandidiasis Akut Eritematous pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Kedokteran Gigi Unej, 15(1), 21–25.

Lestari, Zulkarnain, & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. UIN Alauddin Makassar :237–241. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb

Meylani, V. (2021). Menelisik Candida albicans : molekular dan morfologi (1sd ed). Jawa Tengah : CV. Media Sarana Sejahtera.

Nurfajrina, F. R., Nur’aeny, N., Herawati, E., & Malinda, Y. (2020).

Jumlah koloni Candida albicans pada penderita hipertensi dan non hipertensi dengan coated tongue. B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 7(1). https://doi.org/10.33854/jbd.v1i1.471

Rahmasari, I., & Wahyuni, E. S. (2019). Efektivitas Memordoca Carantia (Pare) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 9(1), 57–64.

Rambet, L. G., Waworuntu, O., & Gunawan, P. N. (2017). Uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Perasan Murni Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(1), 16–23.

Riskesdas. (2018). Laporan Riskesdas Provinsi Kalimantan Timur 2018. Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan, 472.

Sophia, A., & Suraini. (2023). Analisis Jamur Candida albicans Pada Swab Mukosa Mulut Perokok Aktif di Lubuk Buaya. Jurnal Biologi Makassar, 8, 31–38.

Sumintarti, & Rahman, F. (2015). Korelasi kadar glukosa saliva dengan kadar glukosa darah terhadap terjadinya kandidiasis oral pada penderita diabetes melitus. Journal of Dentomaxillofacial Science, 14(1), 29.

Tati, S., Dzikra, A., & Fatimah. (2021). Identifikasi Candida albicaans Pada Saliva Penderita Diabetes Militus Di Wilayah Kerja Puskesmas Gattareng. Jurnal TLM Blood Smear, 2(1), 26–30.

Widjayanti, Y. (2021). Status Gizi, Aktivitas Fisik dan Keluhan Menopause. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 6(1), 68–75.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i11.11821

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.