PERBANDINGAN GLUKOSA URIN DAN BERAT JENIS URIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN BERBAGAI WAKTU PEMERIKSAAN DI PUSKESMAS HARAPAN BARU
Sari
Abstrak: Perbandingan Glukosa Urin Dan Berat Jenis Urin Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Berbagai Waktu Pemeriksaan Di Puskesmas Harapan Baru. Diabetes melitus terjadi karena adanya gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah melebihi batas normal. Peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan glukosuria, dimana terjadi kelebihan glukosa yang dikeluarkan melalui urin. Glukosuria meningkat dapat menyebabkan peningkatan pada berat jenis urin yang melebihi nilai normal. Pemeriksaan glukosa dan berat jenis sebaiknya menggunakan urin segera. Urin yang mengalami penundaan >2 jam akan mengalami perubahan kandungan zat di dalam urin karena adanya bakteri yang terdapat dalam urin. Jika terjadi penundaan pemeriksaan, sampel urin dapat disimpan di lemari pendingin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan glukosa urin dan berat jenis urin pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan berbagai waktu pemeriksaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini ialah pasien diabetes melitus di Puskesmas Harapan Baru yaitu 33 pasien yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu carik celup. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Nilai rata-rata hasil pemeriksaan glukosa urin segera 1,58, pemeriksaan tunda 4 jam 1,28 dan tunda 8 jam 1,31. Nilai rata-rata hasil pemeriksaan berat jenis urin segera dan tunda 4 jam 1.017 dan tunda 8 jam 1.016. Hasil analisis bivariat tidak terdapat perbandingan hasil pemeriksaan glukosa dan berat jenis urin dengan pemeriksaan segera, tunda 4 jam dan 8 jam disimpan di lemari pendingin dengan nilai signifikasi pemeriksaan glukosa urin 0,085>0,05 dan nilai signifikasi berat jenis urin 0,824>0,05.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abdullah K. (2013). Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitian (1st ed.). Watampone: Luqman Al-Hakim Press.
Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.
Fajirah, J. (2022). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru Samarinda. Diakses pada 24 Desember 2022, dari Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur research web site :
https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/2677.
Fatimah, R. N. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority , 4(5), 93–101. Diakses pada 14 Desember 2022, dari https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/615.
Fatmayasari. (2021). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Urine Pada Penderita Diabetes Melitus Menggunakan Metode Carik Celup dan Benedict di Kota Kendari. Diakses pada 24 Desember 2022, dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari, research web site : http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/2965/.
Gulo, E. C. (2019). Gambaran Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Urin Penderita Diabetes Mellitus Sampel Langsung Dan Sampel Di Simpan Di Lemari Pendingin Selama 24 Jam. Diakses pada 25 Oktober 2022, dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, research web site : http://180.250.18.58/jspui/handle/123456789/1509.
Hikmawati, A., Ariyadi, T., & Sukeksi, A. (2017). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Glukosa Pada Sampel Urin Dengan Dan Tanpa Pengawet Toluena Yang Ditunda 2 Jam Pada Suhu Ruang. Diakses pada 20
November 2022, dari Universitas Muhammadiyah Semarang, research web site : http://repository.unimus.ac.id/1472/.
Ismiyati. (2005). Hubungan Glukosa Urin Dengan Berat Jenis Urin Pada Penderita Diabetes Mellitus yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Roemani Semarang. Diakses pada 26 Desember 2022, dari Universitas Muhammadiyah Semarang, http://reader.repository.unimus.ac.id/index.php/display/file/3293/1.
Kamil, Indah, S., & Trisnawati. (2016). Pengaruh Waktu Penyimpanan Sampel Urin Selama 2 Jam Dan 4 Jam Pada Suhu 2-8°C Terhadap Hasil Pemeriksaan Kimia Urin. Diakses pada 25 Oktober 2022, dari https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/medika/article/view/77.
Kemenkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Mundt, L. A., & Shanahan, K. (2011). Textbook of Routine Urinalysis and Body Fluids (J. Goucher, Ed.; 2nd ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Nautu, N. U. (2019). Gambaran Kadar Glukosa Urine Dan Berat Jenis Urine Pada Penderita Diabetes Melitus Di RSUD. Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang Tahun 2019. Diakses pada 25 Oktober 2022, dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang, http://repository.poltekeskupang.ac.id/993/.
Octaviani, A. (2017). Pengaruh Penundaan Sampel Urin Terhadap Kadar Glukosa dan Berat Jenis (BJ) Penderita Diabetes Mellitus (DM). Diakses pada 26 Desember 2022, dari Universitas Muhammadiyah Semarang, research web site : http://reader.repository.unimus.ac.id/index.php/display/file/1120/5/5.
Pangribowo, S. (2020). Infodatin 2020 Diabetes Melitus. Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan RI dan Pusat Data dan Informasi.
Patriyah, S. (2018). Perbedaan Berat Jenis Urin Berdasarkan Penundaan Waktu Pada Penderita Diabetes Mellitus. Diakses pada 22 November 2022, dari Universitas Muhamadiyah Semarang, research web site :
http://reader.repository.unimus.ac.id/index.php/display/file/2288/5/2.
Rahmatullah, A., Akbar, I. B., & Sumantri, A. F. (2014). Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari-Desember 2014. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan), 720–724. Diakses pada 22 Juni 2023, dari https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/1471/pdf#.
Rinaldi, S. F., & Mujianto, B. (2017). Metodologi Penelitian dan Statistik. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Riswanto, & Muhammad Rizki. (2015). Urinalisis: Menerjemahkan Pesan Klinis Urine. Yogyakarta: Pustaka Rasmedia.
Santhi, D., Rasmika, D., & Santa, AP. (2016). Penuntun Praktikum Kimia Klinik Urinalisis dan Cairan Tubuh. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Strasinger, S. K., & Lorenzo, M. S. Di. (2008). Urinalysis and Body Fluids (5th ed.). New York: F.A. Davis Company.
Sujaya, I. N. (2009). Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali Sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Di Tabanan. Jurnal Skala Husada, 6(1), 75–81. Diakses pada 22 Juni 2023, dari http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/37991.
Tim Riskesdas 2018. (2018). Laporan Riskesdas Kaltim 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Trisnawati, S. K., & Setyorogo, S. (2013). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 6–11. Diakses pada 23 November 2022, dari https://fmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Yuni-Indri-Faktor-Resiko-Dm.Pdf.
DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i1.12084
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.