EFEKTIVITAS KONSUMSI AROMATERAPI ASETERON DALAM MENGURANGI GEJALA PRE MENSTRUAL SYNDROM (PMS) REMAJA PUTRI

Ropitasari Ropitasari, Bening Auramarch, Diva Nur

Sari


Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan suatu kumpulan keluhan, berupa gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada wanita usia reproduksi.  Muncul secara siklik dalam tentang waktu 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang setelah darah haid keluar yang bisa mempengaruhi gaya hidup maupun pekerjaan dan aktivitas. Untuk mengetahui Efektivitas konsumsi sereh dan aromaterapi lemon dalam mengurangi gejala PMS seperti pusing, mual maupun perut tidak nyaman pada remaja putri. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metode Jenis penelitian ini menggunakan pre eksperiment dengan desain one group pretest- posttest design. Sampel dalam penelitian ini siswi SMP N 13 Surakarta sebanyak 30 orang dengan teknik consecutive sampling. Instrumennya menggunakan kuesioner intensitas nyeri dan lembar observasi. Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengah (35,0%) gejala Pre Menstrual Syndrom (PMS) sebelum aromaterapi  Aseteron  adalah berat. Kurang dari setengah (40,0%) gejala Pre Menstrual Syndrom (PMS) sesudah aromaterapi  Aseteron  adalah sedang. Hasil analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon menunjukkan bahwa nilai (= 0,001). Aromaterapi Sereh dan Aseteron mempunyai pengaruh terhadap gejala Premenstrual Syndrome (PMS) pada siswi SMP N 13 Surakarta.


Kata Kunci


Aseteron; Pre Menstrual Syndrom; Remaja Putri

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aprilyandari. (2018). Sindrom Terhadap Penanganan Premenstruasi Sindrom Di Smp Negeri 3 Gamping.

Departemen Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5. Jakarta: Depkes RI, p441-448.

Hidayah, N., & Palila, S. (2018). Kesiapan Menghadapi Menarche pada Remaja Putri Prapubertas Ditinjau dari Kelekatan Aman Anak dan Ibu. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 107-114. https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.202

Husnida, S. (2004). Jurnal Medikes,Volume 3, edisi 1, April 2016 91. 3(April 2016), 91–98.

Khusniyati, E., Purwati, H., & Vivianni, R. (2015). Tentang Pengaruh Peer Educator Terhadap Tingkat Pengetahuan Penanganan Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Kelas Vii Smp Negeri 2 Mojoanyar Mojokerto.

Idaningsih, A., & Oktarini, F. (2020). Pengaruh Efektivitas Senam Dismenore terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore pada Remaja Putri di SMK YPIB Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2019. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(2), 55. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i2.923

Indriastuti, D. P. 2009. Hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Higienis Remaja Putri Pada saat Menstruasi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Nia Desriva dan Melisa Syafrina. (2018). Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap Remaja Dalam Menanggulangi Premenstrual Syndrome Di Prodi DIII Kebidanan Stikes PMC Tahun 2017. Menara Ilmu, XII(8), 117–122.

Notoatmodjo, S. (2014). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Salemba Medika.

Marika, A., Mu, N., & Widyawati, M. N. (2018). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid pada Remaja Putri di SMA Negeri 5 Semarang. Poltekkes Kemenkes Semarang. smg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13713&keywords.

Megawati, I. R., & Muhidin, M. (2019). Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi terhadap Perubahan Intensitas Dismenorea. https://e- journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/view/70

Mokoginta, F. F., Jama, F., & Padhila, N. I. (2020). Lilin Aromaterapi Lavender Dapat Menurunkan Tingkat Dismenore Primer. Window of Nursing Journal, 1(2), 113-122. DOI: 10.33096/won.v1i2.309

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Purwasih, I., Mudayanti, S., & Susmini. (2017). Hubungan Pengetahuan Dengan Upaya Remaja Putri Dalam Menghadapi Pramenstrual Syndrome Di MAN Malang 1. Nursing News, 2(2), 349–357.

Puspitaningrum, E. M. (2018). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Dengan Perilaku MenguraniGejala Premenstrual Syndrome (PMS) Di Man Model Kota Jambi. Menara Ilmu, XII(80), 27– 32.

Ratnawati. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Pustaka Baru Press.

Santi, D. R. (2013). Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil terhadap Rasa Mual pada Remaja PutriTrimester Satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban ( The Effect of Peppermint and Ginger Blended Aromatherapy Oils on Nausea at the First Trimester Gravida in Puskesm, 2011–2014.

Suparman. (2011). Premenstrual Syndrome. EGC.

Suyanto. Metode Penelitian Kesehatan. 2007.

Wahyuningsih, M., & LIliana, A. (2018). Analisa Hubungan Antara Usia Menarche, Sikap Tentang Pre-Menstruasi Sindrom Terhadap Perilaku Dalam MenguraniPre-Menstruasi Sindrom Di SMPN 1 Mlati Jurnal Keperawatan Respati, 5(2), 383–387. http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/article/view/210

Widyah Setiyowati, E. a. (2020). Hubungan Pengetahuan Premenstrual Syndrome Dengan Upaya MenguraniPrementrual Syndrome Pada Remaja Putri Di RW 1 Desa Klunjukan, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Jurnal Ilmiah Kebidanan Dan Kesehatan, 11(1).

Yanti, I. (2016). Perilaku Penanganan Premenstrual Syndrome pada Remaja Puteri. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, IX(2), 102–113.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i4.13543

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.