Hubungan Antara Penggunaan Fenitoin Dengan Kejadian Anemia Pada Pasien Epilepsi Rumah Sakit Bintang Amin, Kemiling, Bandar Lampung

Maya Hati Indah Prisetya, Muhammad Ibnu Sina, Dalfian Dalfian, Joan Willy Ansar

Sari


Salah satu Obat Anti Epilepsi (OAE) yang sering digunakan adalah fenitoin yang dapat menyebabkan anemia karena dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dalam sumsum tulang dan mengganggu metabolisme asam folat. Penelitian ini dilakukan karena beberapa pasien epilepsi yang mengonsumsi fenitoin mengalami gejala berupa cepat lelah, konsentrasi menurun atau bahkan mengalami gejala penyakit komplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan fenitoin dengan kejadian anemia pada pasien epilepsi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Data diambil dengan melihat rekam medik. Populasi penelitian ini adalah pasien epilepsi yang berobat di Poli Saraf Rawat Jalan Rumah Sakit Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2023. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consequtive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 73 pasien. Data dianalisis dengan program SPSS menggunakan analisis univariat dan  analisis bivariat. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara lama penggunaan fenitoin dengan kejadian anemia pada pasien epilepsi.


Kata Kunci


Anemia; Epilepsi; Fnitoin; Lama Menderita Epilepsi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anindya, T (2021). Karakteristik Pasien Epilepsi Rawat Jalan di Poliklinik Saraf RSUP Sanglah pada Bulan Agustus–Desember 2018. Jurnal Medika Udayana. 10(6): 23-7.

Calvindoroputro (2020). Anemia with Febrile Seizure in Children Aged from Six Months Old to Five Years Old at Gotong Royong Hospital Surabaya. Journal of Widya Medika Junior2(1): 1-10.

Depkes RI (2017). Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia No HK.01.07/MENKES/367/2017 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Epilepsi pada Anak. http://yankes.kemkes.go.id

Fatmi, K (2022). Hubungan Lama Menderita, Frekuensi Kejang dan Keteraturan Konsumsi OAE Terhadap Fungsi Kognitif pada Pasien Epilepsi. JNIK. 4(3): 52-65.

Faturachman, G. (2022). Phenytoin: Clinical Use, Pharmacokinetics, Pharmacodynamics, Toxicology, Side Effects, Contraindication, and Drug Interactions Review. Journal of Science and Technology Research for Pharmacy. 2(4): 31-7.

Irfana, L. (2018). Epilepsi Post Trauma Dengan Gejala Psikotik. Medical and Health Science Journal. 2(2): 47-54.

Kurniati, I (2020). Anemia Defisiensi Zat Besi (Fe). JK Unila. 4(1): 18-33.

Nugraha, B. (2019). Gambaran Karakteristik Pasien Epilepsi di Rumah Sakit Al-Ihsan Tahun 2018-2019. Prosiding Kedokteran. 7(1): 482-9.

Nadhiyah, A (2021). Perbandingan Monoterapi dan Politerapi Epilepsi Terhadap Kualitas Hidup Pasien Epilepsi di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu Tahun 2020. Pharmacy Peradaban Journal. 1(1): 22-31.

Padda, J., Khalid, K., Syam, M., et al. 2021. Association of Anemia with Epilepsy and Antiepileptic Drugs. Cureus, 13(11), 1-5.

Putri, S.D. 2020. Gambaran Penggunaan Fenitoin Sebagai Pengobatan Epilepsi di Apotek Saras Sehat. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Harapan Bersama Tegal

Sekarasari, K (2020). Pengaruh Durasi Pemberian Fenitoin terhadap Gangguan Fungsi Eksekutif pada Pasien Epilepsi Tonik Klonik. Berkala Neurosains. 19(2): 83-90.

Shoja, S (2023). Borderline Personality Traits in Patients with Epilepsy. Caspian Journal of Neurological Sciences. 9(1): 15-21.

Wahyuni, A (2023). Review Artikel: Penanganan Epilepsi dan Efek Samping Bagi Penderitanya. Journal of Social Science Research. 3(2): 9067-84.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i7.15323

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.