ANALISIS PERBANDINGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU YANG MENGGUNAKAN KB SUNTIK CYCLOFEM DAN DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DI PUSKESMAS PASAR TERUSAN KABUPATEN BATANGHARI JAMBI
Sari
Latar Belakang: Kontrasepsi suntik terbagi menjadi dua yaitu KB suntik Cyclofem mengandung hormon estrogen dan progesteron yang diberikan setiap bulan dan KB suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mengandung hormon progesteron yang diberikan setiap 3 bulan. Kontrasepsi suntik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari kontrasepsi suntik diantaranya efektif, tidak mengganggu hubungan suami istri, tidak perlu menyimpan obat suntik. Kekurangan dari kontrasepsi suntik adalah adanya peningkatan berat badan 1-5 kg. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui perbandingan kenaikan berat badan ibu yang menggunakan KB Suntik Cyclofem dan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Pasar Terusan Kabupaten Batanghari Jambi.Metode Penelitian: Penelitian Survei Analitik, mengunakan analisa observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah akseptor KB suntik Cyclofem dan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) dengan masa penggunaan KB selama 1-2 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Terusan Kabupaten Batanghari Jambi sebanyak 242 orang pada waktu dilakukan penelitian yang memenuhi kriteria penelitian. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan t-test independent.Hasil Penelitian: Ada perbedaan kenaikan berat badan ibu yang menggunakan KB Suntik Cyclofem dan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Pasar Terusan Kabupaten Batanghari Jambi dengan p-value = 0,001. Simpulan: Ada perbedaan kenaikan berat badan ibu yang menggunakan KB Suntik Cyclofem dan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Pasar Terusan Kabupaten Batanghari Jambi
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
BKKBN, 2009. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta.
Saifuddin, Affandi, B, Baharuddin, M, Soekaemi, S, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Depkes RI, 2012. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jambi. Jambi.
Laporan Rekapitulasi Puskesmas Pasar Terusan kabupaten Batanghari. Jambi; 2013.
Hartanto, H, 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Manuaba, IB, 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan. EGC. Jakarta.
Hartono, H, 2002. Obstetri Williams. Jakarta. EGC.
UTBM. Kontrasepsi Suntik Menyebabkan Peningkatan Berat Badan; 2008 http://www.klikdokter.com/article/detail/704. diakses tanggal 12 november 2013.
Mansjoer, A, 2003. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid Dua Edisi Tiga. FKUI. Jakarta.
Surono, C, 2004. Peningkatan Berat Badan. Modul Kesehatan. Jakarta.
Varney, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi Empat. EGC. Jakarta.
Sarwono, P, 2006. Ilmu Kandungan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Soemardini, Lilik, Z, Amaliatus, S, 2012. Hubungan Antara Frekuensi Pemberian KB Suntik 1 Bulan Dengan Peningkatan Berat Badan Di Bidan Praktek Swasta Kecamatan Kedemang Kota Probolinggo;
www.Old.fk.ub.ac.id/artikel. Diunduh 12 maret 2014.
DOI: https://doi.org/10.33024/hjk.v9i4.946
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.