Pengaruh Asupan Protein Dengan Progresivitas Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Bintang Amin Bandar Lampung

Tabina Salsabilla Arief Putri, Tessa Sjahriani, Rinto Hadiarto, Toni Prasetia

Sari


Penyakit gagal ginjal biasanya tidak ditandai dengan adanya gejala, biasanya gejala muncul jika sudah pada stadium 3. Indikator penilaian fungsi ginjal dinilai dari kadar ureum dan kreatinin. Asupan protein berperan dalam progresivitas penyakit gagal ginjal kronik. Tujuan penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana pengaruh asupan protein dengan progresivitas pasien gagal ginjal kronik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Cara perolehan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 53 responden, terdiri dari 21 laki-laki dan 32 perempuan. Dengan rata-rata asupan protein dari 53 responden adalah 38,85 dan rata-rata lfg yaitu 10,61. Terdapat hubungan yang cukup kuat dan terdapat arah koefisien korelasi yaitu negatif yang berarti semakin tinggi asupan protein maka semakin menurun lfg atau semakin memburuk progresivitas pasien gagal ginjal kronik.


Kata Kunci


Gagal ginjal; LFG; Progresivitas; Protein

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdullah, A. et al. (2021) ‘Puasa ramadhan dan pengaruhnya terhadap progresifitas penyakit ginjal kronik’, 21(3), pp. 317–323. Available at: https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.23754.

Ayu, I. et al. (2023) ‘Hubungan Pengetahuan Gizi dan Persepsi Dukungan Keluarga dengan Asupan Protein pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa RSD Mangusada’, 12(4), pp. 248–256. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.33992/jig.v12i4.2311.

Basri (2020) ‘HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS TERHADAP KEPATUHAN DIET DI RSI MALAHAYATI Basri’, 4(2), pp. 25–35. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.34012/jumkep.v4i2.707.

Devi, A. agung istri kencana et al. (2022) ‘Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Protein Dan Lama Hemodialisis Dengan Status Gizi Pasien Gagal’, 11(2), pp. 105–115. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.33992/jig.v11i2.1198.

Ekaputri, G.J. and Khasanah, T.A. (2022) ‘Hubungan Asupan Energi Dan Protein Terhadap Status Gizi Pasien Penyakit Ginjal Kronik Dengan Hemodialisa’, Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary), 2(2), p. 16. Available at: https://doi.org/10.24114/jnc.v2i2.37532.

Febtarini, R. (2018) ‘Aspek Laboratorium Gagal Ginjal Kronik’, jurnal ilmiah kedokteran wijaya kusuma, 6, pp. 14–22. Available at: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30742/jikw.v6i1.323.

Firmansyah, J. (2022) ‘Faktor resiko perilaku kebiasaan hidup yang berhubungan dengan kejadian Gagal Ginjal Kronik’, Jurnal Medika Utama, 3(2), p. 1999. Available at: http://jurnalmedikahutama.com.

Heriyanto, B. (2022) metode penelitian kuantitatif. 5th edn. Edited by N. Ratnasari and B. Heriyanto. surabaya: perwira media nusantara.

Nia, T. et al. (2021) ‘PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG RUTIN DAN TIDAK RUTIN MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG’, 8, pp. 96–101. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.33024/jikk.v8i2.4072.

NIDDK (2024) national institutes of health. Available at:

https://www.niddk.nih.gov/.

PERNEFRI (2018) ‘11 th Report Of Indonesian Renal Registry 2018 11 th Report Of Indonesian Renal Registry 2018’, pp. 1–46.

Purnawinadi, i gede (2021) ‘Peran hemodialisa terhadap kadar kreatinin pasien gagal ginjal kronik’, klabat jornal of nursing, 3. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.37771/kjn.v3i1.534.

Riani, atika puspa et al. (2019) ‘Hubungan Asupan Enegi dan Protein dengan Status Gizi Berdasarkan % LILA menurut Umur pada Pasien Chronic Kidney Disease on’, 3(1), pp. 15–22. Available at:

https://doi.org/http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JLabMed.

Setiati, S. et al. (2017) ilmu penyakit dalam (ipd) jilid 2. 6th edn. Edited by S. Setiati et al. jakarta pusat: internapublishing.

Siregar, A. et al. (2020) ‘HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN, VITAMIN C DAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU TAHUN 2020’, poltekkes kemenkes bengkulu [Preprint]. Available at: http://jurnalmedikahutama.com.

Stevens, P.E. et al. (2024) ‘KDIGO 2024 clinical practice guideline for the evaluation and management of chronic kidney disease’, Kidney international, 105(4), pp. S117–S314. Available at: https://doi.org/10.1016/j.kint.2023.10.018.

Sugiyono (2020) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. bandung: alfabeta.

Sullivan, robert j (2004) digestion and nutrition. Amerika serikat: chelsea house.

Tjokroprawiro, A. et al. (2015) Buku ajar ilmu penyakit dalam fk unair. edisi 2. surabaya: airlangga university press.

Unawekla, J. V, Moeis, E.S. and Langi, Y.A. (2018) ‘Hubungan antara Status Gizi dan Sistem Imun Seluler pada Subyek Penyakit Ginjal Kronik Stadium V Hemodialisis di Instalasi Tindakan’, jurnal e-clinic, 6. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.35790/ecl.v6i1.18682.

Yuliawati, D. (2021) ‘Konsep Dasar Ilmu Gizi’, osfpreprints [Preprint]. Available at: https://doi.org/10.31219/osf.io/p3c7d.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v12i7.20082

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.