FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN PENGOBATAN PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018

Fransisca T Y Sinaga, Hernowo Anggoro Wasono, Debi Arivo, Rhadila Anjani

Sari


Penemuan kasus baru TB BTA (+), seluruh kasus TB, dan Case Notification Rate (CNR) per 100.000 penduduk di Provinsi Lampung pada tahun 2017 sebesar 4.195 kasus terdiri dari 2.587 kasus pada laki-laki dan 1.608 kasus pada perempuan, dan CNR seluruh kasus TB sebesar 51%. Hasil survei di wilayah Puskesmas Kota Bandar Lampung ditemukan peningkatan kasus TB paru pada tahun 2015,2016,2017, dan 2018 dengan hasil masing–masing 125,138,142, dan 157 kasus yang terdiagnosa TB paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pengobatan pasien TB paru di Puskesmas Kota Bandar Lampung Tahun 2018. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan survey analitik dengan pendekatan case control. Populasi seluruh pasien TB parugagal pengobatan sebanyak 63 pasien dengan teknik total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Ada hubungan merokok dengan kegagalan pengobatan pasien TB paru ( p-value 0,000 <α 0,05). OR: 4,180. Ada hubungan perilaku pencegahan dengan kegagalan pengobatan pasien TB paru ( p-value 0,000 < α 0,05).OR: 4,267. Ada hubungan pengawas minum obat dengan kegagalan pengobatan pasien TB paru ( p-value 0,011 < α 0,05). OR: 2,750. Ada hubungan lingkungan dengan kegagalan pengobatan pasien TB paru, diperoleh ( p-value 0,004 <α 0,05). OR: 3,088. Ada hubungan merokok, perilaku pencegahan, pengawas minum obat dan lingkungan dengan kegagalan pengobatan TB paru.

Kata Kunci


Kegagalan Pengobatan, TB paru.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Angelina., Hidayat., Retnoningrum. (2016). Hubungan Keadaan Lingkungan Dan Perilaku Pencegahan Dengan Kejadian TB Paru Di Puskesmas Hajimena Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Dunia Kesmas 6 (3); 141.

Bahtiar, I., & Ibrahim, E. (2012). Hubungan Prilaku dan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Kota Bima Provinsi NTB. Jurnal Media Kesehatan Indonesia 4 (3); 132-133.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. [KemenkesRI]. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakara: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

KeMenKes, R. I. (2016). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Permenkes Nomor 67 Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 78-86, 112-113.

Irianto, K. (2012). Anatomi dan fisiologi. Bandung: Alfabeta, 3 (3); 170.

Lalombo, A. Y., Palandeng, H., & Kallo, V. (2015). Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas Siloam Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangiahe. Jurnal keperawatan, 3(2); 154

Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat. Ilmu Dan Seni. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta. Hal 167.

Putra. (2011). Hubungan Prilaku dan Kondisi Sanitasi Rumah dengan Kejadian TB paru Di Kota Solok Tahun 2011. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Hal 189.

World Health Organization [WHO]. (2015). Global Tuberculosis Report. Diakses pada tanggal 14 Januari 2016, dari: http://www.who.int/tb/publications /global_report/en/

Riyanto. (2011). Aplikasi Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal 89.

Romlah, L. (2015). Hubungan Merokok Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan. Hal 145.

Sejati, S., Alwi, I., Sudoyo, A. W., Simadibrata, M., Setiyohadi, B., & Syam, A. F. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. Hal 2464-72.

Shofiya, S., & Sari, N. (2017). Hubungan Dukungan PMO dan Keteraturan Minum Obat Dengan Kegagalan Konversi TB Paru. Jurnal Keperawatan Muhamadiyah, 1(2); 48-58.

Sarwani, D., & Nurlaela, S. (2012). Merokok dan Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol (4); 163.

Soetioso, V. B. (2014). Hubungan antara merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di RSUD Dr. Soewandhie Surabaya (Doctoral dissertation, Widya Mandala Catholic University Surabaya).

Sianturi, R. (2014). Analisis faktor yang berhubungan dengan kekambuhan TB paru (studi kasus di BKPM Semarang tahun 2013). Unnes Journal of Public Health, 3(1); 145-147.

Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, Simadibrata, Setiati. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing. Hal. 2230-2239.

Suyanto. (2011). Metodelogi Dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal 67-68.

Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, Simadibrata, Setiati. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing. Hal 1153-1154.

Widoyono, (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasan. Jakarta: Erlangga Indonesia. Hal 169.

Yuniar, I., Sarwono, S., & Astuti, S. (2017). Pengaruh PMO Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kepatuhan Minum Obat TB Paru di Puskesmas Sempor 1 Kebumen URECOL. Hal 357-364.

Yoga, T. (2007). Diagnosis TB pada anak lebih sulit, Mediakom info sehat untuk Semua. Departemen Kesehatan.

Zubaidah, T., Setyaningrum, R., & Ani, F. N. (2013). Faktor yang Mempengaruhi

Penurunanan Angka Kesembuhan TB di Kabupaten Banjar. Jurnal Buski, 4(4); 109.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i1.2171

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.