HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA INDUSTRI BATU BATA

Rahmiati Rahmiati, Syarifah Nora Andriaty, Andri Andri

Sari


Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu cara untuk melindungi pekerja dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tahap akhir dalam pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yaitu dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja juga dapat terjadi pada saat pengolahan batu bata yang diakibatkan oleh tanah yang banyak mengandung nematode, asap pembakaran dan debu akibat pembakaran yang tidak sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD pada pekerja industri batu bata di Dusun Lamseunong Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Desain penelitian ini adalah crosssectional survey yang dilakukan pada 62 responden yang diambil dengan tehnik total sampling. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Februari 2019. Penggunaan APD diukur melalui observasi sedangkan pengetahuan melalui wawancara dengan kuesioner. Hasil uji statistic dengan Chi-Squre pada CI 95% dan α=0,05 untuk variabel pengetahuan didapatkan p value 0,02. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD pada pekerja industri batu bata di Dusun LamseunongKecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.


Kata Kunci


Kesehatan Keselamatan Kerja, industri batubata

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Odland, AA. (2013). Hubungan Kepatuhan Peggunaan APD dengan Tingkat Angka Kecelakaan Kerja. J Internasional Kesehatan Circumpolar. 27 (2): 72-81.

Gunawan dan Mudayana. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Bagian Produksi. J of Public Health. 5 (4): 80-85.

Delfa. Pusat Data dan Informasi Kementerian Republik Indonesia. (2016). [Internet]. Diakses pada 22 Mei 2015, dari: www.depkes.go.id.

Transmigrasi. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2010). [Internet]. Diakses pada 9 Maret 2010, dari: https://aswinsh.wordpress.com.

Khairudin dan Mudjiman. 2014. Studi Aksesibilitas Terhadap Bahan Baku dan Pemasaran Batu Bata Serta Karakteristik Penghasil Batu Bata. J of Public Health. 16 (8): 91-105.

Huda dan Hastuti. (2013). Pengaruh temperatur pembakaran dan penambahan abu terhadap kualitas batu bata. J of Neutrino. 4 (2): 142-152.

Munandar, Agusti, dan Hakam. (2014). Pengaruh Keselamatan, Kesehatan Keraja (K3) dan Insentif Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan. J Administrasi Bisnis. 1 (9): 1-9.

Rinawati, Nur Widowati. (2016). Pengaruh Tingkat pengetahuan Terhadap Pelaksanaan Pemakaian Alat Pelindung Diri. J of Industrial Hygiene and Occupational Health. 1 (5): 53-55.

Raodhah dan Gemely. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Karyawan Bagian Packer. J Kesehatan Andalas. 5 (2): 437-449.

Hirliansyah. (2013). Pengawasn Oleh Badan Pengawas Lingkungan Hidup Kota Bndar Lampung Terhadap Pengelolaan Limbah Hasil Pembakaran Batu Bara Bagi Industri. J Administrasi Negara. 3 (13): 133-135.

Wijayanti, Raharjo, dan Liana. (2016). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaaan Alat Pelindung Diri Terhadap Keluhan Gangguan Kulit pada Petugas Sampah TPA. [Internet]. Diakses pada 4 April 2016, dari: https://media.neliti.com.

Soedarto. (2013). Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta, EGC.

Notoatmodjo. (1989). Buku Ajar Promosi Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta.

Kementerian Kesehatan RI. Permenkes No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta. Kementerian Kesehatan 1970.

Kurnawidjaja. (2016). Situasi Strategi Promosi Kesehatan Di Vico Indonesia. J PROMKES. 2 (5): 93-104.

Handayani dan Suryani. (2014). Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Kerja Pada Pekerja Bagian Rustic Di PT Borneo. J Kesehatan Masyarakat. 2 (6): 208-217.

Oktavia. 2014. Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Kerja Pada Pekerja Bagian Pengelasan. J Kesehatan Masyarakat. 5 (9): 103-120.

Notoatmodjo. (2013). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Shaikh dan Yousuf. (2014). Hubungan Tingkat Pengeahuan dan Pendidikan Terhadap Kepatuhan Penggunan Alat Pelindung Diri; 2014. [Internet]. Diakses pada 7 Mei 2014, dari: https://www.researchgate.net

Husaini, Marsetyawan dan Heru. (2016). Koreksi Terhadap Pengukuran Polutan di Udara Unit Perajin Logam dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. J Buletin Penelitian Kesehatan. 44 (2): 91-102.

Oktaviani dan Prasasti. (2015). Kualitas Fisik dan Kimia Udara, Karakteristik Pekerja, Serta Keluhan Pernapasan Pada Pekerja Percetakan. J Kesehatan Lingkungan. 8 (2): 195-205.

Alayyannur. 2017. Personal Protective Equipment Helps You Stay Safe and Healthy. [Internet]. Diakses pada 9 April 2017, dari: https://www.researchgate.net

Banibrata. (2014), Assessment Of Occupational Health Problems and Physiological Stress Among The Brick Field Workers Of West Bengal. J of Occupational Medicine. 27 (3): 413-425.

Repi. (2015). Kesehatan dan Keselamatan Pekerja Yang Tidak Memakai Peralatan Yang Safety Di Industri Tepung Kelapa. [Internet]. Diakses pada 22 Maret 2015, dari: https://www.academian.edu.

Wahyuni. 2016. Analisis Bahaya dan Penilaian Kebutuhan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pembuat Batu Bata. J Kesehatan Masyarakat. 10 (1): 22-27.

Sutrisno dan Wisnu. (2014). Analisis Resiko Cemaran Debu (TPS) Akibat Asap Pabrik Terhadap Pekerja dan Masyarakat Sekitar. J Teknik Lingkungan. 5 (7): 1-7.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2202

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.