STUDI LITERATUR EFEK MODIFIKASI GAYA HIDUP SECARA INTENSIF PADA PREDIABETES

Serra Meilawati

Sari


Prediabetes adalah kondisi sebelum terjadinya diabetes mellitus tipe 2. Impaired Fasting Glucose (IFG) dan Impaired Glucose Tolerance (IGT) merupakan kondisi prediabetes. Prevalensi diabetes mellitus tipe 2 yang terus meningkat disebabkan karena setiap tahunnya 4-9% orang dengan prediabetes akan berkembang menjadi diabetes. IGT mempunyai risiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi diabetes mellitus tipe 2. Sehingga upaya pencegahan agar tidak berkembangnya prediabetes menjadi diabetes mellitus tipe 2 menjadi sangat penting. Modifikasi gaya hidup secara intensif merupakan upaya yang dapat dilakukan pada prediabetes. Diabetes Prevention Program (DPP) di Amerika Serikat dan Finnish Diabetes Prevention Study (DPS) melakukan uji klinis yang menunjukkan bahwa modifikasi gaya hidup efektif dalam mengurangi atau menunda onset diabetes mellitus tipe 2 sebesar 4058% pada individu yang mempunyai risiko tinggi. Adapun modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan seperti, penurunan berat badan pada prediabetes dianjurkan sebesar 5-10% dari berat badan awal, perubahan pola makan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana dan memperbanyak konsumsi serat, dan aktivitas fisik dilakukan selama 30-60 menit setiap hari. Modifikasi gaya hidup secara intensif pada prediabetes mempunyai efektivitas yang bagus.

Kata Kunci


Intensif; Modifikasi Gaya Hidup; Prediabetes

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Astuti, A. (2019). Usia, Obesitas dan Aktivitas Fisik Beresiko Terhadap Prediabetes. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan. 4(2): 319-324.

Dany F, Kusumawardani N, Pradono J, Kristianto Y, & Delima. (2017). Faktor Risiko Prediabetes: Isolated Impaired Fasting Glucose (i-IFG), Isolated Impaired Glucose Tolerance (i-IGT) dan Kombinasi IFG-IGT (Analisis Lanjut Riskesdas 2013). Buletin Penelitian Kesehatan. 45(2): 113-124.

Erika KA, Patellongi I, & Taiyeb MA. (2010). Peranan Lifestyle Terhadap Kejadian Pra-Diebetes di Kota Makassar. Bionature. 11(2): 100106.

Handayani. (2012). Modifikasi Gaya Hidup dan Intervensi Farmakologis Dini Untuk Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2. Media Gizi Masyarakat Indonesia. 1(2): 65-70.

Ibrahim, N. (2011). A CommunityBased Healthy Lifestyle Intervention Amongst High Risk Individuals to Prevent Diabetes (Co-HELP)-A Translational Research. Research Protocol.

Khoiriyah D, Murbawani EA, & Panunggal B. (2017). Asupan Karbohidrat dan Aktivitas Fisik Dengan Prediabetes Pada Wanita Dewasa. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 8(2): 5965.

Mayans L. (2015). Metabolic Syndrome: Insulin Resistance and Prediabetes. Journal pubmed. 435: 11-17.

Mirasol R, Thai AC, Salahuddin AA, Tan K, Deerochanawong C, Mohamed M, Saraswati MR, Sethi BK, Shahs S, Soetedjo NN, Suraamornkul S, Tan R, & Uddin F. (2017). A Consensus of Key Opinion Leaders on the Management of Pre-Diabetes in the Asia-Pacific region. Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Societies. 32(1):6-12.

Noventi I, Rusdianingseh, & Khafid M. (2019). Prevalensi, Karakteristik dan Faktor Resiko Prediabetes di Wilayah Pesisir, Pegunungan dan Perkotaan. Jurnal Ners dan Kebidanan. 6(3): 371-381.

Setiawan M. (2011). Pre-Diabetes dan Peran HBA1C Dalam Skrining dan Diagnosis Awal Diabetes Mellitus. 7(14): 57-64.

Setyowati N, & Quyumi E. (2018). Kejadian Prediabetes Pada Usia Dewasa di Wilayah Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 3: 258-260.

Shaw JE. (2019). Prediabetes: Lifestyle, Pharmacotherapy or regulation?. Therapeutic Advances in Endocrinology and Metabolism. 10: 1-6.

Soewondo, & Pramono LA. (2011). Prevalence, Characteristics, and Predictor of Diabetes in Indoneisa. Medical Journal Indonesia. 20(4) 283-294.

Sukenty NT, Shaluhiyah Z, & Suryoputro A. (2018). Faktor Perilaku dan Gaya Hidup yang Mempengaruhi Status Prediabetes Pasien Puskesmas Pati II. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 13(2): 129-142.

Sulistiowati E, & Sihombing M. (2018). Perkembangan Diabetes Mellitus Tipe 2 Dari Prediabetes di Bogor, Jawa Barat. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan. 2(1): 59-69.

Tabak AG, Herder C, Rathmann W, Brunner EJ, & Kivimaki M. (2012). A High-Risk State For Developing Diabetes. Lancet. 379(9833): 22792290.

The Indonesian Diabetes Association. (2014). Guidelines on the Management and Prevention of Prediabetes. The Indonesian Journal of Internal Mmedicine. 46(4): 348359.

Vidyanto, & Arifuddin A. (2019). Determinan Peningkatan Kadar Gula Darah Pasien Interna Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu. Jurnal Kesehatan Tadulako. 5(1): 58-62.

Whiting DR, Guariguata L, Weil C, & Shaw J. (2011). IDF Diabetes Atlas: Global Estimates of the Prevalence of Diabetes For 2011 and 2030. Diabetes Research and Clinical Practice. 94(3): 311-321.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v7i4.3211

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.