PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG RUTIN DAN TIDAK RUTIN MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG

Nia Triswanti, Tusy Triwahyuni, Zulfian Zulfian, Arsy Sulisvia Ningsih

Sari


Penyakit gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di Indonesia dengan prevalensi sebesar 0,39% pada tahun 2018. Penyakit gagal ginjal kronik membutuhkan terapi hemodialisa sebagai pengganti fungsi ginjal secara fisiologis, terapi ini dilakukan 2-3 kali dalam seminggu dengan kurun waktu kurang lebih 4-5 jam dari terapi hemodialisa yang dilakukan keadaan ini dapat berpengaruh terhadap jumlah leukosit pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah leukosit pada pasien gagal ginjal kronik yang rutin dan tidak rutin menjalani hemodialisa. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung yang berjumlah 71 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa rekam medik. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah leukosit pada pasien rutin menjalani hemodialisa sebesar 6.295 /µl. Hasil rata-rata jumlah leukosit pada pasien yang tidak rutin menjalani hemodialisa sebesar 7.142 /µ. Hasil uji Mann Whitney menunjukan bahwa tidak ada perbedaan jumlah leukosit pada pasien yang rutin dan tidak rutin menjalani hemodialisa dengan nilai p=0,193 (p>0,005). Tidak ada perbedaan jumlah leukosit pada pasien gagal ginjal kronik yang rutin dan tidak rutin menjalani hemodialisa. Peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan pengelolaan variabel-variabel yang mempengaruhi hasil penelitian seperti lamanya proses hemodialisa.

Kata Kunci


Gagal Ginjal; Kronik Leukosit; Hemodialisa

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Atziza, R., Ayu, P.R. and Yonata, A., (2017). Perbedaan Kadar Limfosit Pre dan Post Hemodialisa Pasien Gagal Ginjal Kronik. MEDULA, Medical Profession Journal of Lampung University 7(4):37-41.

Fauzia, G. (2019). Hubungan Nilai Laboratorium Klinik Hematologi dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Gamping. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Hidayat, R., Azmi, S., & Pertiwi, D. (2016). Gambaran Klinis Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang Dirawat di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr M Djamil Padang Tahun 2010. Jurnal Kesehatan Andalas 7(1): 42–50.

Mailani, F., & Andriani, R.F. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal Endurance 6: 416–423.

Nugroho, D. (2017). Perbedaan Jumlah Leukosit, Limfosit Dan Neutrofil Limfosit Rasio Pada Pasien Pre Hemodialisa Dan Post Hemodialisa. Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–1699.

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Jilid 6. Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2013). Sherwoods Introduction to Human Physiology 8th Ed. Jakarta: EGC.

Suwitra, K. (2015). Penyakit Ginjal Kronik. In Aru W Sudoyono, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. Simadibrata, & S. Setiati (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II (VI). Jakarta. Interna Publishing.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v8i2.4072

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.