AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN KUMUR EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAPStreptococcus mutans

Meilfi Willya Dola, Nofita Nofita, Ade Maria Ulfa

Sari


Daun kemangi (Ocimum sanctum L.) telah diketahui memiliki manfaat untuk mengobati penyakit yang ada dalam rongga mulut seperti keries gigi dan bau mulut yang disebabkan oleh bakteri yaitu Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari ekstrak etil asetat daun kemangi serta konsentrasi ekstrak dalam sediaan kumur yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah perkolasi dan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kemangi dan sediaan kumur ekstrak daun kemangi menggunakan metode disk cakram. Aktivitas antibakteri pada masing-masing konsentrasi ekstrak etil asetat daun kemangi dan sediaan kumur ekstrak etil asetat daun kemangi memiliki aktivitas sebagai antibakteri, aktivitas ekstrak daun kemangi terbesar pada konsentrasi 10% dengan diameter daya hambat sebesar 16,28 mm, sedangkan diameter daya hambat terkecil pada konsentrasi 0,625% sebesar 5,10 mm. Sediaan kumur esktak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) konsentrasi 2,5%  memiliki diameter daya hambat sebesar 15,19 mm dan paling kecil konsentrasi 0,625% sebesar 12,92 mm dan tidak berbeda dengan K(+) sebesar 13,65 mm.

Kata Kunci


Kemangi; Kumur; S. mutans

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Brooks GF, Butel JS, dan Morse SA. (2007). Mikrobiologi Kedokteran. Jawettz, Melnick, and Adelberg. Ed ke-23. Jakarta: EGC. Hlm 225-31.

Chandra, (2020). Formulasi Sediaan Kumur Ekstrak Etanol 96% Daun Seledri (Apium graveolens L.) Sebagai Antibakteri Streptococcus mutans Penyebab Bau Mulut. [Skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Malahayati.

Chindy, (2017). Pengaruh Berkumur dengan Infusum Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap pH Saliva Rongga Mulut. Diss. Padang: Universitas Andalas.

Dali, S., Natsir, H. Usman, H. dan Ahmad, A. (2011). Bioaktivitas Antibakteri Fraksi Protein Alga Merah Gelidium amansii dari Perairan CikoangKabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Vol 15 (1): 47–52.

David, (2010). Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi dan Praktisi Kimia Farmasi. Edisi 2, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

de A. Werner, C.W dan Seymour, R.A (2019). Are Alcohol Containing Mouthwashes Safe ? British Dental Journal Hlm. 207, E19.

Friska AR, Tetiana H, Trianna WU. (2017). Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Pada Streptococcus mutans ATCC 35668. Majalah Kedokteran GigiIndonesia 3: 2-6.

Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2013). Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan Kromatografi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Immanudin, H. (2010). Pola Pertumbuhan dan Toksisitas Bakteri Resisten HgCl2. Jurnal Ekosains.

Jannata Rabbani H. Achmad G, Tantin E. (2014). Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans. Jember: E Jurnal Pustaka Kesehatan 2: 23-28.

Lakitan, Benyamin. (2004). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mukti, D. (2012) Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L) Terhadap Streptococcus mutans

Munawiroh, S. Z. (2019). Formulasi Sediaan Pasta Gigi Bubuk Siwak (Salvadora persica) Dengan Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent Dan Uji Aktivitas Antibakteri Streptococcus Mutans.

Pratiwi ST. (2008). Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta. hlm 188-190.

Pelczar, Michael J., dan Chan, E.C.S. (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia. Jakarta: UI-Press. 190-191.

Roslizawati Nita Y, Ramadani, Fakhrurrazi, Herrialfian. (2013). Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol dan RebusanSarang Semut (Myrmecodiasp.) Terhadap Bakteri Escherichia Coli. Jurnal Medika Veterinaria 7: 91-94.

Sari, K.A. (2017). Penetapan Kadar Fenolik Total dan Flavonoid Total Ekstrak Beras Hitam (Oryza sativa L.) dari Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina.

Sariyah, S, W , Prayugo D, Warya S. (2012). Uji Anti Bakteri Obat Kumur Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) Terhadap Streptococcus mutans. Indonesian journal of Pharmaceutical Science and Technology.

Sulistyani, S, A. (2011). Ekstraksi Senyawa Fenolik dari Limbah Kulit, Surabaya.

Suryani,(2019). Obat Kumur Herbal Yang Mengandung Ekstrak Etil Asetat Kulit Batang Bintaro (Cerberra Odollam Gaertn) Sebagai Antibakteri Streptococcus Mutans Penyebab Plak Gigi. Farmaka 17(2): 48-56.

Storehagen, S, dkk. (2003). Dentifices and Mouthwashes Ingredients and Their Use. Sekjon for odotologisk farmakologi of farmakoterapi, Institut for klinisk odontologi. Oslo : Det odontologiske fakultet, University Oslo.

Wibowo, W, I. (2013). Uji Daya Antibakteri Eksrak Etanolik Daun Salam (Syzygiyum polyanthum [Wight.] Walp.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi. Skripsi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Willianti, (2020). Analisa Aktivitas Antibakteri Rebusan Daun Sirih Dengan Rebusan Daun Kemangi Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans. Hang Tuah Medical Journal 18(1): 36-46.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v8i4.5265

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.