GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG PENYAKIT SKABIES DI ASRAMA PUTRA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Ar-RANIRY BANDA ACEH
Sari
Skabies merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh infestasi dan sensitasi terhadap Sarcoptes scabiei Var hominis. Skabies adalah suatu penyakit yang paling banyak dialami oleh individu yang hidup berkelompok seperti Asrama, Pesantren, dan hunian padat penduduk. Pengetahuan adalah sumber yang sangat penting guna terciptanyasuatu perilaku individu. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tentang penyakit skabies di asrama putra UIN Ar-Raniry Banda Aceh berdasarkan usia. Penelitian ini adalah penelitian dekriptif kuntitatif dengan desain cross sectional, dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Populasi untuk penelitian ini yakni semua mahasiswa yang berada asrama putra UIN Ar-Raniry dengan sampel sebanyak 96 orang yang diambil secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, analisa dalam penelitian ini memakai analisa Univariat dengan menggunakan program komputer. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan umur dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu usia 19 tahun termaksuk kategori cukup sebanyak 23 orang (19.50%), selanjutnya usia 20 tahun termasuk dalam kategori baik dan cukup masing- masing distribusi frekuensinya yaitu 11 orang dengan perbandingan persentasenya (10.40%) : (13.50%) dan usia >20tahun termasuk kategori cukup sebanyak 18 orang (19.00%). Meskipun tingkat pengetahuan mahasiswa tentang penyakit skabies bervariasi, namun tetap termasuk kedalam kategori cukup yaitu sebesar (52%).
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aminah, P., Sibero, H. T., & Ratna, M. G. (2015). Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian skabies 1). 4, 54–59.
Anggreni, P. M. D., & Indira, I. G. A. A. E. (2019). Korelasi Faktor Prediposisi Kejadian Skabies Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. E-Jurnal Medika, 8(6), 4–11.
Aulia, A. A., Mulianto, N., & Widhiati, S. (2017). Hubungan antara Perilaku Hidup Sehat (Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan) dengan Kejadian Skabies.Nexus Kedokteran Komunitas, 2017;6(1), 79–89.
Barr, S. (2019). Sarcoptes Scabiei. Parasitology, Publish online 2019 43–43. https://doi.org/10.1201/b16181-44
Elzatillah S, E., Surasri, S., & Mardoyo, S. (2019). Gambaran Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Tradisional Dan Pondok Pesantren Modern. Gema Lingkungan Kesehatan, 2019;17(1), 57–61. https://doi.org/10.36568/kesling.v17i1.1054
Fergusson, M., Ph, R. O., Gürbilek, N, et al. kajian aspek epidemiologi skabies pada manusia. Journal of Chemical Information and Modeling.2018; 53(9), 1689–1699.
Haußmann, A. (2018). Skabies. Deutsches Arzteblatt International, 115(27–28), A1339. https://doi.org/10.22219/sm.v7i2.4080
Mading, M., & Indriaty, I. (2015). Kajian Aspek Epidemiologi Skabies pada Manusia. Jurnal Penyakit Bersumber Binatang, 2(2), 9–18.
Mechanics, S. (2017). tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kejadian scabies. 7598(50908075), 137–144.
Natalia, D., & Fitriangga, A. (2020). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Skabies dan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies. 47(2), 97–102.
Sembiring, G. B., Nababan, K. A., & Hutasoit, E. S. P. (2018). Tingkat Pengetahuan dan Sikap Penghuni Asrama Tentang Penyakit Skabies di Asrama Putra RK Bintang Timur Rantau Prapat. Jurnal Kedokteran Methodist, 11(1), 43–46.
Sivaligam, S. (2017). Gambaran Kejadian Skabies, Gejala Klinis, Faktor Risiko Dan Penatalaksanaannya Medan
DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v9i2.5452
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.