IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER MENGGUNAKAN INSTRUMEN GC-MS PADA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) MENGGUNAKAN PELARUT ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA

Mega Sari Pertala, Tutik Tutik, Nofita Nofita

Sari


Kulit bawang merah (Allium cepa L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui jumlah rendemen dan mengidentifikasi senyawa dalam kulit bawang merah dengan menggunakan instrumen GC-MS. Kulit bawang merah diekstraksi menggunakan metode perkolasi dengan dua pelarut masing masing yaitu etil asetat dan n-heksana, kemudian hasil ekstraksi dilakukan identifikasi senyawa dengan instrument GC-MS untuk mengetahui jumlah senyawa yang terdapat didalam kulit bawang merah. Hasil ekstraksi deperoleh persen rendemen ekstrak etil asetat kulit bawang merah lebih besar yaitu 7,84% dibandingakan dengan ekstrak n-heksana sebesar 6,50%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahawa ekstrak etil asetat kulit bawang merah mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, polifenol dan steroid/triterpenoid, sedangkan ekstrak n-heksana kulit bawang merah positif mengandung senyawa saponin dan steroid/triterpenoid. Hasil senyawa yang di analisis dengan menggunakan GC-MS pada ekstrak etil asetat memiliki 20 senyawa, dengan 4 senyawa golongan triterpenoid, Sedangkan ekstrak n-heksana memiliki 40 senyawa, dengan 4 senyawa diantaranya golongan triterpenoid dan 1 senyawa golongan alkaloid.


Kata Kunci


Kulit Bawang Merah; Etil Asetat; N-heksana; Perkolasi, GC-MS

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aji, N. (2019). Pengaruh Pelarut Campur Etil Asetat Dan N-Heksan Terhadap Rendemen Dan Kandungan Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus sphina-christi L). Pharmacoscript, 2(2), 77-85.

Aristyanti, N. P. P., Wartini, N. M., dan Gunam, I, B, W. (2017). Rendemen dan Karakteristik Ekstrak Pewarna Bunga Kenikir (Tagetes erecta L.) Pada Perlakuan Jenis Pelarut dan Lama Etstraksi. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 5(3),13-23.

Atkins P. W. (1987). Physical Chemistr, 2nd Oxford ELBS.

Bernard, D., Sandra, A., Elom, S., Osei, O., Daniel, G., Dan Kwabena, A. (2014). The Effect of Different Drying Methods on The Phytochemicals and Radical Scavenging Activity of Ceylon Cinnamon (Cinnamomum zeylanicum) Plant Parts. European Journal of Medicinal Plants, 4(11).

Cikita, I., Hasibuan, I. H., dan Hasibuan, R. (2016). Pemanfaatan Flavonoid Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynous (L) Merr) Sebagai Antioksidan Pada Minyak Kelapa. Jurnal Teknik Kimia USU, 5(1), 45-51.

Ditjen POM. Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 9-11,16.

Dutia, P. (2004). Ethyl Acetate: A Techno-Commercial Profile. Chemical Weekly-Bombay-, 49, 179-186.

Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis.

Gumarjoyo, H., Khomeini, A., dan Sanjaya, A. S. (2015). Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Rendemen Minyak Sereh Wangi (Cymbopogon Winterianus). Ekuilibrium, 14(2), 57-61

Gritter, R. J., Bobbitt, J. M., dan Schwarting, A. E. (1991). Pengantar Kromatografi Edisi Kedua. Penerbit ITB, Bandung.

Munawaroh, S., dan Handayani, P. A. 2010. Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) Dengan Pelarut Etanol dan N-heksana. Jurnal Kompetensi Teknik, 2(1).

Novitasari, M.R., Febrina, L., Agustina, R., Rahmadani, A. And Rusli, R. (2016). Analisis GC-MS Senyawa Aktif Antioksidan Fraksi Etil Asetat Daun Libo (Ficus variegata Blume.). Jurnal Sains dan kesehatan, 1(5), pp.221-225.

Putri, W. D. R., Zubaidah, E., dan Sholahudin, N. (2012). Ekstraksi Pewarna Alami Daun Suji, Kajian Pengaruh Blanching dan Jenis Bahan Pengekstrak. Jurnal Teknologi Pertanian 4(1).

Santoso, J., Anwariyah, S., Rumiantin, R. O., Putri, A. P., Ukhty, N., dan Yoshie-Stark, Y. (2012). Phenol Content, Antioxidant Activity and Fibers Profile of Four Tropical Seagrasses From Indonesia. Journal of Coastal development, 15(2), 189-196.

Sarinastiti, Nia. (2018). Perbandingan Efektifitas Ekstrak Daun Dan Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Sebagai Penghambat Pertumbuhan Bakteri Escheria coli dan Staphylococcus aureus Secara In Vitro (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung) [Skripsi].

Septiani, L. (2020). Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Larva Aedes aegypti, Universitas Malahayati, Bandar Lampung [Skripsi].

Setiani, L. A., Sari, B. L., Indriani, L., dan Jupersio, J. (2017). Penentuan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol 70% Kulitbawang Merah (Allium cepa L.) Dengan Metode Maserasi dan MAE (Microwave Assisted Extraction). Fitofarmaka: Jurnal Ilmiah Farmasi, 7(2), 15-22.

Synder, L. R. (1978). Classification off The Solvent Properties of Common Liquids. Journal of Chromatographic Science 16(6), 223-234.

Soebagio, B., dan Rusdiana, T. (2007). Pembuatan Gel Dengan Aqupec HV-505 dari Ekstrak Umbi Bawang Merah (Allium cepa, L.) Sebagai Antioksidan. In Jurnal Seminar Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.

Susanti, A. D., Ardiana, D., dan Gumelar P, G. (2012). Polaritas Pelarut Sebagai Pertimbangan Dalam Pemilihan Pelarut Untuk Ekstraksi Minyak Bekatul Dari Bekatul Varietas Ketan (Oriza sativa glatinosa). [Skripsi] Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tutik, T., dan Elsyana, V. (2019). Identifikasi Senyawa Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa. L) Dengan Menggunakan GC-MS. Jurnal Analis Farmasi, 4(2), 98-100.

Zhang, Q. W., Lin, L. G., dan Ye, W. C. (2018). Techniques For Extraction and Isolation of Natural Products : A Comprehensive Review. Chinese Medicine, 13(1), 1-26.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v9i4.5658

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.