EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DI KLINIK HOLISTIC CENTER ASY- SYAAFI PALEMBANG
Sari
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau molekul lemak yang terdapat di dalam sel tubuh yang sebenarnya di butuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Apabila kadar kolesterol melebihi >200mg/dl dapat berisiko terkena penyakit jantung dan stroke, untuk mengatasi kadar kolesterol berlebih di butuhkan terapi non farmakologis seperti terapi bekam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberikan terapi bekam terhadap kadar kolesterol di Holistic Center Asy Syaafi Palembang. Metode : Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperiment dengan menggunakan desain One Group Pretest dan Posttest. Jumlah sampel 33 responden yang memiliki kreteria inklusi. Tehnik sampling yang di gunakan purposive sampling dan Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan Rata-rata kadar kolesterol sebelum dilakukan terapi bekam di Holistic Center Asy Syaafi Palembang adalah 216.03 dengan standar deviasi 55.851, Rata-rata kadar kolesterol sesudah dilakukan terapi bekam di Holistic Center Asy Syaafi Palembang adalah 185.48 dengan standar deviasi 40.328. Kesimpulan Terapi bekam efektif terhadap kadar kolesterol di Holistic Center Asy Syaafi Palembang dengan p value sebesar 0.000. Disarankan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan metode lain seperti metode terapi akupuntur/ metode akupresur dengan sampel yang lebih banyak.
Kata kunci : Terapi bekam, kadar kolesterol, Holistic Center Asy Syaafi
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Andygian. (2013). Pengaruh Pemberian Jus Kulit Delima Terhadap Kadar Kolesterol Wanita Hiperkolesterolemia. Universitas Diponegoro.
Anies. (2015). Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Aurora, dkk. (2012). Peran konseling berkelanjutan pada penanganan pasien hiperkolesterolemia. Journal Indonesia Medical Association, 62(5): 194-201
El Sayed SM, Mahmoud HS, Nabo MM. (2013). Medical And Scientific Bases Of Wet CuppingTherapy (Al-Hijamah): In Light Of Modern Medicine And Prophetic Medicine. Alternative And Integrative Medicine.
Faizal, K. M. (2020). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Koleaterol Di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang. Malahayati Nursing Journal, 2(2): 259-267.
Fikri, Zahid dkk. (2013). Penurunan Kadar Kolesterol Dengan Terapi Bekam (The effect cupping therapy on cholesterol reduction in patients with hypercholesterolemia).
Fitriyah. (2015). Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Universitas Jember
Global Health Observatory Data. (2019). Raised Cholesterol: Situation and Trends. World Health Organization.
Hasina dkk. (2021). Terapi Bekam Berpengaruh Terhadap penurunan Kadar Kolesterol Darah Total. Jurnal Keperawatan. 13(1): 11-18
Hidayat, A. H. (2019). Khanzanah Terapi Komplementer Alternatif. Bandung: Nuansa Cendikia.
Kementrian Kesehatan RI. (2017). Profil Penyakit Menular. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2021). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengambangan Kesehatan.
Kurniadi,H & Nurrahmi,U. (2015). Stop Diabetes, Hipertensi, Kolesterl Tinggi, Jantung Koroner.Yogyakarta: Istana Media
Laker, M. (2009). Memahami Kolesterol. Jakarta: PT Grafika Multi Warna.
Lutfiana dkk. (2017). Efektifitas Terapi Bekam Terhadap Kadar Kolesterol Pada Penderita Hiperkolesterolemia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Jember.Universitas Muhammadiyah Jember. 1-11
Meinisasti, R. (2019). Perbedaan Kolesterol Sebelum Dan Sesudah Terapi Bekam Basah Di Kota Bengkulu. Jurnal of Nursing and Public Health, 19-22.
Mumpuni, Y., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Kolesterol. Yogyakarta : ANDI
Notoadmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan (red av). Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta Selatan: Selemba Medika.
PBI. (2018). Panduan Pengajaran Bekam. Jakarta.
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2013). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Rahmadi, A (2019). BekamTinjauan Hadis dan Medis. Tanggerang Selatan: Pustaka Pedia.
Ridho, A. A. (2015). Bekam Sinergi. Solo: Aqwamedika.
Sayed SM, Mahmoud HS, Nabo MMH. (2013). Medical And Scientific Bases Of Wet Cupping Therapy (Al hijamah): In Light Of Modern Medicine And Prophetic Medicine. Alternative And Integrative Medicine; Egypt. 2013; 2(5): 1-16.
Sharaf, Ahmad Razak. (2012). Penyakit dan Terapi Bekamnya.Surakarta: Thibbia
Sutanto. (2010). Cekal (Cegah & Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes. Yogyakarta : ANDI
Umar, W. A. (2012). Bekam Untuk 7 Penyakit Kronis. Solo: Thibbia.
Umar, W. A. (2019). Bekam Medik. Sukoharjo: Thibbia.
WHO. (2020). WHO Traditional Medicine Strategy. World Health Organization, Geneva, Switzerland
DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v9i2.6356
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.