KORELASI ANTARA JUMLAH EOSINOFIL ABSOLUT DENGAN DERAJAT KLINIS ASMA BRONKIAL PADA PENDERITA ASMA DI KLINIK HARUM MELATI PRINGSEWU

Ian Ibnu Faizal, Hidayat Hidayat, Mala Kurniati, Retno Ariza

Sari


Asma merupakan penyakit gangguan inflamasikronis saluran pernapasan dengan banyak selserta elemen seluler yang berperan. Asmadihubungkan dengan hiperresponsif bronkus,keterbatasan aliran udara dan gejalapernapasan yang bersifat reversibel. Salah satusel yang diketahui berperan besar dalampatogenesis asma adalah eosinofil, eosinofilmelepaskan berbagai mediator seperti majorbasic protein, Eosinofil Cation Protein,peroksidase eosinofil, leukotriene C4, sertaPlatelet-Activating faktor yang akan merusakepitel saluran napas serta menyebabkanperadangan. Penelitian ini bertujuam untukmenghubungkan antara jumlah eosinofilabsolut dengan derajat klinis asma bronkial.Metode penelitian : Jenis penelitian analitikkorelatif dengan pendekatan cross-sectional,populasi adalah seluruh pasien asma bronkialdi Klinik Harum Melati Pringsewu Lampungperiode Januari-Desember 2015 denganjumlah sampel 44 orang dari 350 subjekpenelitian. Penelitian dilakukan pada bulanMaret 2016 dengan melihat data rekam medispenderita asma bronkial di Klinik HarumMelati Pringsewu Lampung pada periodeJanuari – Desember 2015.Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016dengan melihat data rekam medis penderitaasma bronkial di Klinik Harum MelatiPringsewu Lampung pada periode Januari –Desember 2015.Analisa yang digunakan berupa analisaunivariat dan bivariat yaitu korelasi pearsondan one-way ANOVAHasil : Dari 44 pasien, 22,7% diantaranyaderajat well controlled dengan jumlah rata-rataeosinofil absolut yaitu 454.8 sel/mm3, padaderajat partly controlled sebanyak 45,5%dengan jumlah rata-rata eosinofil absolut yaitu436 sel/mm3, dan 31,8% pada derajatuncontrolled dengan jumlah rata-rata eosinofilabsolut yaitu 686.4 sel/mm3. Hasil uji korelasipearson antara jumlah eosinofil absolutdengan spirometri dengan kategori wellcontrolled, partly controlled, uncontrolledmenunjukan korelasi yang sangat lemah (-0.194 , 0.006, 0.160) dan tidak terdapathubungan yang bermakna antara jumlaheosinofil absolut dengan spirometri. Hasil ujione way anova menunjukan p=0,691 (α =<0,05) tidak terdapat hubungan yangbermakna antara jumlah eosinofil absolutdengan derajat klinis asma bronkial.Kesimpulan : Pada derajat uncontrolledmemiliki rata-rata jumlah eosinofil yang lebihtinggi (686,4 sel/mm3) dibandingkan denganderajat well controlled (454.8 sel/mm3) danpartly controlled (9436 sel/mm3) walaupunsecara statistik tidak bermakna. Tidak terdapathubungan yang signifikan antara jumlaheosinofil absolut dengan derajat klinis asmabronkial

Kata Kunci


Asma Bronkial, Eosinofil

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33024/.v2i1.697

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##



Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.