PENGARUH MADU DAN AIR REBUSAN SEREH WANGI TERHADAP KUALITAS MIKROBIOLOGIS SUSU SEGAR KAMBING ETAWA

Misbahul Huda, Marhamah Marhamah

Sari


Susu segar kambing Etawa merupakan susu yang dihasilkan dari kambing peranakan lokal yang disilangkan dengan kambing peranakan India yang dinamakan kambing Etawa. Susu kambing etawa banyak dihasilkan oleh peternakan kambing di Indonesia termasuk di provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas Mikrobiologis  susu segar kambing  Etawa  dengan penambahan bahan alami seperti madu dan air rebusan sereh wangi sebagai pengganti pasteurisasi agar susu tetap segar tetapi kualitas susu masih terjaga. Metode penelitian ini menggunakan Angka Lempeng Total (ALT) dengan perlakuan penambahan madu dan air rebusan sereh wangi. Penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap, uji statistik ANNOVA, dan dilanjutkan dengan uji Duncan karena F hitung lebih besar dari F table. Hasil dari penelitian ini adalah terjadi penurunan angka kuman pada susu segar kambing etawa yang ditambahkan dengan air rebusan sereh wangi, madu dan air rebusan sereh dengan madu yaitu setelan pemberian sereh 2,5 ml 37.131.667 CFU/ml turun menjadi 17.136.667CFU/ml, pemberian madu 2,5 ml turun menjadi 19.163.542 CGU/ml dan penurunan jumlah kuman tertinggi setelah pemberian madu dengan air rebusan sereh menjadi 1.356.629 CFU/ml.

Kata Kunci


Susu Kambing Segar Etawa; Madu; Air Rebusan Serai Wangi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Buckle, K. A. et al. (2009). Ilmu Pangan, diterjemahkan oleh Hadi Purnomo Adiono. Jakarta: UI-PRESS.

Dwidjoseputro, D. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

E. Merck, Darmstadt. (1992). Handbook of Microbiology. Federal Republic of Germanys.

Ekpenyong, C.E., Akpan, E.E., Daniel, N.E. Phytochemical Constituents. (2014). Therapeutic Applications and Toxicological Profile of Cymbopogon citratus Stapf (DC) Leaf Extract. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry 3 (1).

Elliot T at all. (2013). Mikrobiologi Kedokteran dan Infeksi. Jakarta: EGC.

Elyachioui, M. (2007). Hygienic Quality of Raw Cow'smilk Feeding from Domestic Waste in Two Regions in Morocco. Int.J. Agric.Biol. 9: 46-47.

Fardiaz, S. (1993). Analisis Mikrobiologi Pangan. IPB: PAU.

Huda, M. (2017). Pengaruh Madu terhadap Pertumbuhan Bakteri Gram Positif (Staphyloccocus aureus) dan Bakteri Gram Negatif (Esherichia coli). Jurnal Analis Kesehatan.

Irianto, K. (2013). Mikrobiologi Medis (Medical Microbiology). Bandung: Alfabeta.

Jawetz, Melnick, and Adelberg. (2013). Mikrobiologi Kedokteran. Dialih bahasakan oleh Huriawati Hartanto. Jakarta: EGC.

Kesehatan Republik Indonesia, Akademi Analis Kesehatan Yogyakarta.

Kurniawan, B., Aryana, W.F. (2015). Artikel Review: Binahong (Cassia alata L) Ad Inhibitor of Escherichia coli Growth. Journal Majority 4 (4).

Maftuhah, A., Bintari, S.H., Mustikaningtyas, D. (2015). Pengaruh Infusa Daun Beluntas (Pluchea indica) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis. Unnes Journal of Life Science 4 (1).

Misnadiarly, Djajaningrat, H. (2014). Mikrobiologi Untuk Klinik dan Laboratorium. Jakarta: Rineka Cipta.

Moniharapon, E dkk. 2016. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Air Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L) terhadap Kualitas Tahu. Jurnal Teknologi Pertanian Agritecno.

Naik, M. I., Fomda, B. A., Jaykumar, E., & Bhat, J. A. (2010). Antibacterial activity of lemongrass (Cymbopogon citratus) oil against some selected pathogenic bacterias. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, 3(7), 535–538. https://doi.org/10.1016/S1995-7645(10)60129-0

Qomsah, Safrotul. (2016). Pengaruh Konsentrasi Sari Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) dan Lama Penyimpanan terhadap Jumlah Mikrobia pada Susu Kedelai. Surakarta: UMS.

Sakri. F. M. (2015). Madu dan Khasiatnya. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.

Saleh, E. (2004). Teknologi Pengolahan Susu Dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, pp.1-2.

Sodiq, A., Abidin, Z. (2008). Kambing Peranakan Etawa Penghasil Susu Berkhasiat Obat. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Soemarno. (2000). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Yogyakarta: Departemen.

Sun, X., Yang, X., Xue, P., Zhang, Z., Ren, G. (2019). Improved Antibacterial Effect of Alkali- Transformed Saponin from Quinoa Husks Against Halitosis- Related Bacteria. BMC Complimentari and Alternative Medicine 19 (46).

Suranto, A. (2007). Terapi Madu. Depok: Penebar Swadaya.

Susilo, E. (2013). Cara Sukses Memulaidan Menjalankan Usaha Ternak Kambing (Berbagai Jenis Kambing). Yogyakarta: Trans Idea publishing.

Syambyah, S., Rinto,H. (2012). Kiat Sukses Beternak Kambing Peranakan Etawa, Lily

Tim Penerbit KBM Indonesia. (2020). Ensiklopedi Serai. Yogyakarta: Penerbit Kaya Bakti Makmur (KBM) Indonesia.

Tunngmunitthum, D., Thongboonyou, A., Pholboon, A., Yangsabai, A. (2018). Flavonoids and Other Phenolic Compounds from Medicinal Plants for Pharmaceutical and Medical Aspects: An Overview. Journal Medicines 5 (3).

Waluyo Lud. (2005). Mikrobiologi Umum Edisi Revisi. Malang: UMMPress pp 319 dan 330.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v9i3.7622

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.