Analisis Asuhan Keperawatan dengan Intervensi Penggunaan Calcium Alginate sebagai Balutan Sekunder dengan Ulkus Diabetikum di Wocare Center
Sari
ABSTRAK
Ulkus diabetikum didefinisikan sebagai luka yang timbul pada penderita DM akibat komplikasi mikroangiopati dan makroangiopati. Masalah keperawatan utama yang ditemukan pada saat pengkajian terhadap Ny. L, Ny. T dan Ny. R adalah gangguan integritas kulit / jaringan, yang dibuktikan dengan adanya data subjektif dan objektif pada gejala dan tanda mayor berupa adanya ulkus diabetikum pada kaki klien. Kedua klien menggunakan balutan yang sama yaitu, calcium alginate sebagai balutan sekunder untuk mendukung proses penyembuhan luka pada fase proliferasi. Calcium Alginat dengan komposisi pektin yang mengandung gentamicine sulfat mampu merangsang cytokine, diproduksi oleh monosit manusia yang sangat berguna untuk mempercepat penyembuhan luka dalam. Analisis Asuhan Keperawatan Dengan Intervensi Penggunaan Calcium Alginate sebagai Balutan Sekunder Dengan Ulkus Diabetikum
Pada Pasien Ny. L, Ny. T dan Ny. R di Wocare Center Kota Bogor. Balutan Calcium Alginate yang digunakan sebagai balutan sekunder dalam proses penyembuhan ulkus diabetikum pada Ny. L, Ny. T dan Ny. R dan yang dilakukan pergantian dalam interval 3 - 4 hari dalam seminggu selama 5 minggu terbukti efektif terhadap proses penyembuhan ulkus diabetikum pada Ny. L karena proses penyembuhan luka sesuai dengan estimasi waktu yang telah ditentukan yaitu selama 6 minggu. Sedangkan pada Ny. T, perawatan akan terus dilakukan. Sedangkan pada Ny. R, perawatan akan terus dilakukan. Sudah terlihat adanya kemajuan proses penyembuhan luka dengan menggunakan balutan Calcium Alginate, dibuktikan dengan adanya penurunan luas luka, penurunan jumlah eksudat dan kemajuan jaringan epitelisasi. Berdasarkan case study yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa calcium alginate mampu membantu proses penyembuhan luka pada fase proliferasi dan penurunan jumlah eksudat menjadi lebih cepat. Penyembuhan luka juga harus ditunjang dengan kadar gula darah yang terkontrol dan nutrisi yang baik sehingga diharapkan proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan maksimal.
Kata Kunci:Calcium Alginate, Fase Proliferasi, Ulkus Diabetikum
ABSTRACT
Diabetic ulcers are sores that arise in diabetic patients due to complications of microangiopathy and macroangiopathy. The primary nursing problem found during the assessment of Mrs. L, Mrs. T and Mrs. R is impaired skin/tissue integrity, as evidenced by the presence of subjective and objective data on significant symptoms and signs in the form of diabetic ulcers on the client's feet. Both clients used the same dressing, calcium alginate, as a secondary dressing to support the wound healing process in the proliferative phase. Calcium Alginate with a pectin composition containing gentamicine sulfate can stimulate cytokine, produced by human monocytes which is very useful for accelerating deep wound healing. Analysis of nursing care to Mrs.L, Mrs. T and Mrs. R with the intervention of using calcium alginate as asecondary dressing in the proliferation phase with a medical diagnosis of Diabetic Foot Ulcer at Wocare Center Bogor, West Java. Calcium Alginate dressing used as a secondary dressing in the healing process of diabetic ulcers in Mrs. L, Mrs. T and Mrs. R and which were replaced at intervals of 3-4 days a week for 5 weeks proved to be effective in the healing process of diabetic ulcers in Ny. L because the wound healing process is in accordance with the estimated time that has been determined, namely for 6 weeks. While at Mrs. T, maintenance will continue. While at Mrs. R, maintenance will continue. It has been seen that there has been progress in the wound healing process using Calcium Alginate dressings, as evidenced by a decrease in wound area, decreased amount of exudate and progress of epithelialized tissue. Based on the case study that has been done, the authors conclude that calcium alginate can help the wound healing process in the proliferative and decreased amount of exudate. Wound healing must also be supported by controlled blood sugar levels and good nutrition so that the wound healing process is expected to run optimally.
Keywords: Calcium Alginate, Proliferative Phase, Diabetic Ulcers
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Amiatussolihah, A. (2021). Ratur Review: Gambaran Efektivitas Penggunaan Balut Luka Modern Pada Pasien Ulkus Kakidiabetik (Doctoral Dissertation Universitas Muhammadiyah Mataram).
Ariningrum, D., & Subandono, J. 2018. Buku Pedoman Manajemen Luka. Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Arisanty, I. 2013. Menejemen Perawatan Luka. Egc. Jakarta
Azizah, N., Intan, I., Tulak, D., Kurniawan, M. A., & Afelya, T. I. (2019). Diabetic Foot Ulcer Treatment Post Auto Amputation Digiti Pedis Sinistra: Case Study. Indonesian Contemporary Nursing Journal, 2737.
Bandyk, D. F. (2018, June). The Diabetic Foot: Pathophysiology, Evaluation, And Treatment. In Seminars In Vascular Surgery (Vol. 31, No. 2-4, Pp. 43-48). Wb Saunders.
Bandyk, D. F. 2018. The Diabetic Foot: Pathophysiology, Evaluation, And Treatment. Seminars In Vascular Surgery, 31 (2–4), 43–48. Https://Doi.Org/10.1053/J.Semvascsurg.2019.02.001
Bangu, B., Siagian, H. J., Naim, R., & Nasus, E. (2021). Modern Dressing Wound Care Mempercepat Proses Penyembuhan Ulkus Kaki Pada Pasien Diabetes: A Systematic Review. Jurnal Surya Medika (Jsm), 7(1), 146-155.
Borda, L. J., Macquhae, F. E., & Kirsner, R. S. (2016). Wound Dressings: A Comprehensive Review. Current Dermatology Reports, 5(4), 287–297.
Http://Doi.Org/10.1007/S13671-016- 0162-5
Brennan, M. R., Milne, C. T., Agrell-Kann, M., & Ekholm, B. P. (2017). Clinical Evaluation Of A Skin Protectant For The Management Of Incontinence- 92 Associated Dermatitis: An Open-Label, Nonrandomized, Prospective Study. Journal Of Wound, Ostomy, And Continence Nursing, 44(2), 172.
Detty, A. U., Fitriyani, N., Prasetya, T., & Florentina, B. (2020). Karakteristik Ulkus Diabetikum Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 258-264.
Dissemond, J., Augustin, M., Eming, S. A., Goerge, T., Horn, T., … Karrer, S. (2014). Modern Wound Care - Practical Aspects Of Noninterventional Topical Treatment Of Patients With Chronic Wounds: Cme Article. Jddg: Journal Der Deutschen Dermatologischen Gesellschaft, 12(7), 541–554. Http://Doi.Org/10.1111/Ddg.12351
Eriningsih R, Marlina R, Mutia T, Sana Aw, Titis A. 2014. Eksplorasi Kandungan Pigmen Dan Alginat Dari Rumput Laut Coklat Untuk Proses Pewarnaan Kain Sutera. Jurnal Arena Tekstil. 29(2): 73-80
Farrell, Maureen. (2017). Smeltzer & Bare’s Textbook Of Medical-Surgical Nursing. Australia: Wolters Kluwer. Hestiana, D. W. (2017). Faktorfaktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Dalam Pengelolaan Diet Pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kota Semarang. Jhe (Journal Of Health Education), 2(2), 137-145.
Hutagalung, M. B. Z., Eljatin, D. S., Sarie, V. P., Sianturi, G. D. A., & Santika, G. 93 F. (2019). Diabetic Foot Infection (Infeksi Kaki Diabetik): Diagnosis Dan Tatalaksana. Cermin Dunia Kedokteran, 46(6), 414-418.
Idf. (2019). Diabetes Altlas Ninth Edition. Belgium: International Diabetes Federation. Http://Www.Idf.Org/About-Diabetes/Factsfigures
Jain, D. 2012. A New Classification Of Diabetic Foot Complication: A Simple And Effective Teaching Tool. The Journal Of Diabetic Foot Complications, 1-5.
Kang, J. Il, Park, K.M. And Park, K.D., 2019. Oxygen-Generatingalginate Hydrogels As A Bioactive Acellular Matrix For Facilitating Wound Healing. Journal Of Industrial And Engineering Chemistry, [Online] 69, Pp.397–404.
Kartika, R. W. 2015. Perawatan Luka Kronis Dengan Modern Dressing. Perawatan Luka Kronis Dengan Modern Dressing, 42 (7). 546- 550. Martin, C., Low, W. L., Amin, M. C. I. M., Radecka, I., Raj, P., & Kenward, K. (2013). Current Trends In The Development Of Wound Dressings, Biomaterials And Devices. Pharmaceutical Patent Analyst,
(3), 341–359. Http://Doi.Org/10.4155/Ppa.13.18
Nabila, N. P., & Pauzan Efendi, H. (2017). Proses Penyembuhan Luka Ulkus Diabetikum Dengan Metode Modern Dressing Diklinik Maitis Efrans Wound Care. Jurnal Media Kesehatan, 10(2), 146-151.
Primadani, A. F., & Safitri, D. N. P. (2021). Proses Penyembuhan Luka Kaki Diabetik Dengan Perawatan Luka Metode Moist Wound Healing. Ners Muda, 2(1), 9-16.
Purnama, H., & Sriwidodo, R. S. (2017). Review Sistematik: Proses Penyembuhan Dan Perawatan Luka. Farmaka, 15(2), 251-256.
Rakhmawati, A. Purnamawati, D. Jumaiyah, W. (2021). Efektivitas Penggunaan 94 Antimicrobial Dressing Terhadap Lama Proses Penyembuhan Luka Pada Pasien Ulkus Kaki Dabetik. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. 12 (82-83).
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sadiq, Taikhum. (2020). Primary Dressings Versus Secondary Dressing. Diakses Dari Https://Www.Shopwoundcare.Com/Ar-Primary-Dressingsversussecondarydressings.Html
Sarheed, O., Ahmed, A., Shouqair, D., & Boateng, J. (2016). Antimicrobial Dressings For Improving Wound Healing. In V. A. Alexandrescu (Ed.), Wound Healing - New Insights Into Ancient Challenges. Intech
Sinno, H., & Prakash, S. (2013). Complements And The Wound Healing Cascade: An Updated Review. Plastic Surgery International, 2013.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.11409
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.