Optimalisasi Pencegahan Tuberkulosis melalui Peer Group Support pada Remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan

Windy Rakhmawati, Siti Yuyun Rahayu Fitri, Fanny Adistie

Sari


ABSTRACT

 

Indonesia merupakan negara ketiga sebagai Tuberkulosis (TB) burden countries di dunia. TB pada remaja cenderung lebih menular, namun pengetahuan dan persepsi remaja tentang TB masih kurang sehingga remaja rentan tertular TB. Untuk itu diperlukan sebuah pendekatan komprehensif berupa promosi kesehatan sebagai upaya dalam menurunkan angka kejadian TB pada remaja. Promosi kesehatan dengan melibatkan remaja serta teman sebaya sebagai lingkungan terdekat dapat mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Oleh karena itu peer group support sangat diperlukan saat ini untuk mengoptimalkan pencegahan TB. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual atau daring (hybrid) bekerja sama dengan mahasiswa dengan melakukan pendidikan kesehatan dan membentuk kader-kader remaja Palang Merah Remaja (PMR) untuk pencegahan Tuberkulosis sekaligus melakukan skrining TB secara online untuk menemukan kasus TB pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Pengabdian dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Total remaja yang mengikuti pendidikan kesehatan berjumlah 45 orang. Sementara itu terbentuknya kader-kader peer group support sebanyak 36 orang. Formulir skrining tersebar kepada 105 remaja dan ditemukan 16 remaja yang harus dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kegiatan pengabdian masyarakat terkait optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinagor dan Tangerang Selatan dinilai efektif dan dapat meningkatkan partisipasi remaja dalamupaya pencegahan TB. Diharapkan optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan dapat menjadi pelopor remaja lainnya dalam mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja.

 

Kata Kunci: Peer group supports, Pencegahan, Remaja, Tuberkulosis

 

 

ABSTRAK

 

Indonesia has the third rank as Tuberculosis (TB) burden countries in the world. TB in adolescents tends to be more contagious, however knowledge and perceptions of adolescents about TB are still lacking so adolescents are at risk for contracting TB. For this reason, a comprehensive approach is needed in the form of health promotion as an effort to reduce the incidence of TB in adolescents. Health promotion by involving adolescents and their peers as the closest environment can optimize TB prevention among teenagers. Therefore, peer group support is very necessary at this time to optimize TB prevention.  The aim of this research is to optimize the prevention of Tuberculosis through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang. This activity is carried out virtually or online (hybrid) in collaboration with students by conducting health education and forming PMR youth cadres to prevent Tuberculosis as well as conducting online TB screening to find TB cases in teenagers in Jatinangor and South Tangerang. The implementation of this activity is carried out in three stages, namely the preparation stage, implementation, and follow-up stage. The community service program will be carried out from June to August 2021. The total number of teenagers who took part in health education was 45 people. Meanwhile, 36 peer group support cadres were formed. Screening forms were distributed to 105 teenagers and 16 teenagers were found who needed to be referred for further examination. Conclusion: Community service activities related to optimizing Tuberculosis prevention through peer group support for adolescents in Jatinagor and South Tangerang are considered effective and can increase adolescent participation in TB prevention efforts. It is hoped that optimizing Tuberculosis prevention through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang can be a pioneer for other adolescents in optimizing TB prevention among adolescents.

 

Keywords: Adolescents, Peer group supports, Prevention, Tuberculosis


Kata Kunci


Peer group supports, Pencegahan, Remaja, Tuberkulosis

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Darrah, P. A., Zeppa, J. J., Maiello, P., Hackney, J. A., Wadsworth, M. H., Hughes, T. K., Pokkali, S., Swanson, P. A., Grant, N. L., Rodgers, M. A., Kamath, M., Causgrove, C. M., Laddy, D. J., Bonavia, A., Casimiro, D., Lin, P. L., Klein, E., White, A. G., Scanga, C. A., … Seder, R. A. (2020). Prevention Of Tuberculosis In Macaques After Intravenous BCG Immunization. Nature, 577(7788), 95–102. Https://Doi.Org/10.1038/S41586-019-1817-8

Dinas Kesehatan Sumedang. (2020). Profil Dinas Kesehatankabupaten Sumedang.

Friskarini, K., & Manalu, H. . (2014). Pengetahuan Dan Sikap Tentang Penyakit TB Paru Pada Remaja Di Kabupaten Tangerang Tahun 2009. Bul.Penelit. Kesehat, 42(1), 37–45.

Gröschel, M. I., Van Den Boom, M., Migliori, G. B., & Dara, M. (2019). Prioritising Children And Adolescents In The Tuberculosis Response Of The WHO European Region. European Respiratory Review, 28(151). Https://Doi.Org/10.1183/16000617.0106-2018

Hockenberry, M. ., Wilson, D., & Rodgers, C. (2017). Wong’s Essentials Of Pediatric Nursing (10th Ed). Elsevier.

Isnawati, I., & Ririanty, M. (2023). Peran Peer Educator Sekawan ’ S Dalam Pendampingan Kepatuhan Minum Obat Pasien TBC RO Di Wilayah Jember. Health Promotion And Community Engagement Journal, 1(2), 26–34.

Kementerian Kesehatan RI. (2009). Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2018a). Infodatin Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Tuberkulosis.

Kementerian Kesehatan RI. (2018b). Laporan Nasional Riskesdas.

Lailatun, N., Uswatu, H., & Makhfudli. (2018). Peer Group Support Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Klampis Bangkalan. Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), 61–66.

Mardiatun, M., & Haqiqi, I. (2019). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Dengan Video Tentang Pencegahan Penularan Penyakit Terhadap Pengetahuan Pasien Tuberculosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sedau Tahun 2019. Jurnal Keperawatan Terpadu, 1(2), 76–86.

Pariyana, P., Liberty, I. A., & Aziz, M. (2020). Study Of Social Support And Factors Affecting Efforts Improving The Quality Of Life Of Patients With Pulmonary Tuberculosis. Sriwijaya Journal Of Medicine, 3(3), 1–14. Https://Doi.Org/10.32539/Sjm.V3i3.66

Purnama, F., & Tho, I. L. (2019). Analisis Kejadian Tuberkulosis Paru Dan Faktor Risikonya Di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Edumasda. Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.52118/Edumasda.V3i1.31

Rahmawati, S. A. (2017). Pengetahuan Dan Sikap Akan Meningkatkan Tindakan Pencegahan Tuberculosis (Tbc). Naskah Publikasi, 4–18.

Sagala, T., & Nursasi, A. . (2015). Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Salah Satu SMA Negeri Jakarta Tentang Tuberkulosis Paru. FIK Universitas Indonesia, 1–13.

Santoso, S. D. R. P., Agustine, U., Belarminus, P., & Paju, W. (2023). Optimalisasi Peran Remaja Melalui Program Remaja Peduli Kesehatan Sebagai Strategi Preventif Bebas TBC. Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 8–16.

Saraswati, R., Yuniar, I., & Agustin, I. M. (2021). Pembentukan Kader Kesehatan Remaja Peduli Tuberculosis Sub-Sub Recipient (TB SSR)’Aisyiyah Di Kecamatan Gombong. Journals2.Ums.Ac.Id, 2(1), 2021. Https://Journals2.Ums.Ac.Id/Index.Php/Abdigeomedisains/Article/View/219

Setiawan, G., Juniarti, N., & Yani, D. I. (2019). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian TB Paru Pada Remaja: Kajian Literatur Sistematis. Jurnal Keperawatan Komprehensif, 5(1), 10. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.33755/Jkk.V5i1.118

Snow, K. J., Cruz, A. T., Seddon, J. A., Ferrand, R. A., Chiang, S. S., Hughes, J. A., Kampmann, B., Graham, S. M., Dodd, P. J., Houben, R. M., Denholm, J. T., Sawyer, S. M., & Kranzer, K. (2020). Adolescent Tuberculosis. The Lancet Child And Adolescent Health, 4(1), 68–79. Https://Doi.Org/10.1016/S2352-4642(19)30337-2

Sukhai, M. ., & Mohler, C. . (2016). Creating A Culture Of Accessibility In The Sciences. Academic Press.

Sumartini, N. . (2014). Penguatan Peran Kader Kesehatan Dalam Penemuan Kasus Tuberkulosis (TB) BTA Positif Melalui Edukasi Dengan Pendekatan Theory Of Planned Behaviour (TPB). Jurnal Kesehatan Prima, 8(1), 1246–1263.

Wahyuni, C. ., & Artanti, K. . (2013). Pelatihan Kader Kesehatan Untuk Penemuan Penderita Suspek Tuberkulosis. Kesmas: National Public Health Journal, 8(2), 85. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.21109/Kesmas.V8i2.348

Wijaya, M. S. D., Mantik, M. F. J., & Rampengan, N. H. (2021). Faktor Risiko Tuberkulosis Pada Anak. E-Clinic, 9(1), 124–133. Https://Doi.Org/10.35790/Ecl.V9i1.32117

Wolrd Health Organization. (2020). Tuberculosis.

Yani, D. I., Fauzia, N. A., & Witdiawati. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan TBC Pada Anak. Jurnal Keperawatan BSI, VI(2), 105–114. Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.Php/Jk

Yudhaswara, N. A., Rantesalu, A., Foekh, N. P., & Astuti, A. (2022). Pemberdayaan Kader Sebaya Dalam Meningkatkan Pencegahan Penyakit Tuberkulosis (Tb) Di Bone Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur Tahun 2022. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 2(3), 123–128. Https://Doi.Org/10.55606/Kreatif.V2i3.587

Yustikarini, K., & Sidhartani, M. (2016). Faktor Risiko Sakit Tuberkulosis Pada Anak Yang Terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis. Sari Pediatri, 17(2), 136. Https://Doi.Org/10.14238/Sp17.2.2015.136-40




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12254

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.