Deteksi Dini dan Perawatan Gangguan Pendengaran Pada Balita di Desa Geuceu Inem dan Desa Lam Ara

Nuswatul Khaira, Iskandar Faisal, Erlangga Galih, Novina Rahmawati, Nora Veri

Sari


ABSTRAK

 

Gangguan pendengaran pada anak perlu dideteksi sedini mungkin mengingat pentingnya peran fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara. Keterlambatan dalam diagnosis berarti juga terdapat keterlambatan dalam memulai intervensi dan akan membawa dampak serius dalam perkembangan selanjutnya. Skrining pendengaran pada bayi baru lahir dapat menemukan gangguan pendengaran pada awalnya sehingga dapat dilakukan habilitasi dengan segera. Identifikasi gangguan pendengaran secara dini dapat dilakukan dengan cara mengamati reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi pendengaran dengan metode dan peralatan yang sederhana bisa dilakukan oleh kader, ibu-ibu di rumah. Tes pendengaran pada anak tidak bisa ditunda hanya dengan alasan usia anak belum memungkinkan untuk dilakukan tes pendenganran. Hasil yang di dipatkan dari 50 peserta  yang  hadir  untuk pemeriksaan  telingan  didapatkan  50  anak tidak ada masalah dengan pendengaran tetapi, ada masalah dengan serumen (kotoran telinga) berjumlah 10 orang (20%) dan tidak ada serumen berjumlah 40 orang (80%). Disarankan kepada ibu yang anaknya ada serumen untuk membawa anaknya ke poli THT untuk di bersihkan.

 

Kata Kunci : Deteksi Dini, Gangguan Pendengaran Anak, Serumen

 

 

ABSTRACT

 

Hearing loss in children needs to be detected as early as possible considering the important role of hearing function in the process of speech development. Delay in diagnosis means that there is also a delay in starting intervention and will have a serious impact on further development. Hearing screening in newborns can find hearing loss at the beginning so that habilitation can be done immediately. Early identification of hearing loss can be done by observing the child's reaction to sound or hearing function tests with simple methods and equipment that can be done by cadres, mothers at home. Hearing tests in children cannot be postponed just because the child's age does not allow for a hearing test. The results obtained from 50 participants who attended for ear examinations obtained 50 children had no problems with hearing but, there were problems with serumen (earwax) totaling 10 people (20%) and no serumen totaling 40 people (80%). It is recommended to mothers whose children have cerumen to bring their children to the ENT clinic for cleaning.  Keywords: Early Detection, Child Hearing Loss, Serumen

Kata Kunci


Deteksi DIni; Gangguan Pendengaran ANak; Serumen

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Andriani, R., Sekartini, R., Suwento, R., & Batubara, J. R. (2016). Peran Instrumen Modifikasi Tes Daya Dengar sebagai Alat Skrining Gangguan Pendengaran pada Bayi Risiko Tinggi Usia 0-6 Bulan. Sari Pediatri, 12(3), 174. https://doi.org/10.14238/sp12.3.2010.174-83

Azwar. (2013). Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Anak. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 13(1), 59–64.

Eryani, Y. M., Wibowo, C. A., & Saftarina, F. (2017). Faktor Risiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Medula, 7(4), 112–117.

Handayani, F., Marllyawati, D., & Mayssaroh. (2021). Hubungan Prematuritas dan Berat Badan Lahir Rendah dengan Derajat Gangguan Pendengaran pada Anak. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 5(1), 60–65. https://doi.org/10.22435/jpppk.v5i1.4784

Jauhari, J. (2020). Deteksi Gangguan Pendengaran pada Anak Usia Dini. Genius, 1(1), 61–71. https://doi.org/10.35719/gns.v1i1.8

Kurniawan Steffi, & Indrasworo Dyah. (2022). Gambaran Fungsi Pendengaran pada Anak dengan Riwayat Infeksi TORCHS di Poliklinik Neurotologi RSUD dr. Saiful Anwar Periode 1 Januari 2016 – 31 Desember 2018. Malang Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Journal, 1(1), 23–29.

Martini, E., & Sumardiyono, 3. (2017). Skrining dan edukasi gangguan pendengaran pada anak sekolah. Indonesian Journal On Medical Science, 4(1), 2355–1313. http://www.depkes.go.id/

Muyassaroh. (2017). Deteksi Dini dan Habilitasi Gangguan Dengar Pada Bayi dan Anak. Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine, 4(2), 139–142. https://doi.org/10.36408/mhjcm.v4i2.325

Ni’matuzahroh, Yuliani, S. R., Soen, & Mein-Woei. (2021). Psikologi Dan Intervensi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Universitas Muhammadiyah Malang.

Nugraha, R. P., Windarti, W., & Handini, M. (2022). Pemeriksaan Skrining Pendengaran Pada Anak Dengan Gangguan Bicara. Jurnal Inovasi & Terapan Pengabdian Masyarakat, 2(1), 78.

Ptok, M. (2011). Early Detection of Hearing Impairment in Newborns and Infants. Deutsches Arzteblatt, 108(25), 426–431. https://doi.org/10.3238/arztebl.2011.0426

Puadah, N. N., Nurandiyani, S., & Rohmah, A. S. (2023). Pengembangan penguasaan kemampuan berbahasa dan berbicara pada anak tunarungu di slb negeri widi asih padaherang. 2(2), 236–250.

Rai Wiryadi, I. M., & Wiranadha, I. M. (2019). Gambaran hasil skrining pendengaran pada pasien dengan keterlambatan bicara & bahasa di poliklinik THT-KL RSUP Sanglah periode Januari-Desember 2017. Medicina, 50(3), 452–456. https://doi.org/10.15562/medicina.v50i3.677

Rundjan, L., Amir, I., Suwento, R., & Mangunatmadja, I. (2016). Skrining Gangguan Pendengaran pada Neonatus Risiko Tinggi. Sari Pediatri, 6(4), 149. https://doi.org/10.14238/sp6.4.2005.149-54

Swierniak, W., Gos, E., Skarzynski, P. H., Czajka, N., & Skarzynski, H. (2021). The accuracy of parental suspicion of hearing loss in children. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 141, 110552. https://doi.org/10.1016/j.ijporl.2020.110552

Witari, K. D., & Pratomo, H. T. A. (2022). Hubungan Level Gangguan Pendengaran pada Kemampuan Artikulasi Anak Usia Sekolah di Surakarta. Jurnal Terapi Wicara Dan Bahasa, 1(1), 68–78. https://doi.org/10.59686/jtwb.v1i1.22

Yolazenia, Y., Asmawati, A., & Harianto, H. (2023). Pemeriksaan dan Edukasi Gangguan Pendengaran Pada Anak Panti Asuhan. Berdikari: Jurnal Inovasi Dan Penerapan Ipteks, 11(1), 140–147. https://doi.org/10.18196/berdikari.v11i1.16639




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12277

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.