Deteksi Dini Ulkus Kornea yang Mengancam Penglihatan dan Menurunkan Kualitas Hidup Masyarakat Pekon Kedaung Pringsewu
Sari
ABSTRAK
Ulkus kornea memiliki dampak serius pada kualitas hidup, termasuk gangguan penglihatan, nyeri, sensitivitas cahaya, dan dampak sosial. Pengobatan dan manajemen yang tepat penting untuk mengurangi dampak negatif. Edukasi dan sosialisasi tentang ulkus kornea memiliki manfaat besar dalam mencegah komplikasi serius dengan meningkatkan pemahaman risiko terkait mata, serta mendukung kesadaran masyarakat dan deteksi dini ulkus kornea. Selain itu, dapat mengurangi biaya perawatan jangka panjang akibat komplikasi. Pengabdian masyarakat terhadap edukasi ini memiliki dampak positif yang luas, tidak hanya pada individu yang terkena dampaknya, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang kondisi ini, insiden ulkus kornea dapat dikurangi, dan kualitas hidup dapat ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam program ini melibatkan edukasi melalui ceramah, Penggunaan kuesioner dan keterlibatan profesional adalah metode yang digunakan secara komprehensif untuk memastikan pesan tentang ulkus kornea disampaikan dengan efektif. Sebelum sesi edukasi dimulai, peserta diminta mengisi kuesioner awal (Pre-Test) untuk mengukur tingkat pengetahuan awal mereka tentang ulkus kornea. Setelah edukasi selesai, peserta diminta untuk mengisi kuesioner kedua (Post-Test) yang identik dengan yang pertama. Hal ini membantu tim pengabdian mengevaluasi sejauh mana pengetahuan peserta telah meningkat setelah menerima edukasi. Hasil: Hasil pre-test menunjukkan pemahaman peserta terbatas tentang kornea dan ulkus kornea. Hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan tentang tindakan yang perlu dilakukan dalam menghadapi ulkus kornea, menghindari tindakan yang salah, memahami bahaya dan penyebabnya, serta mengenali ciri-cirinya. Perbedaan signifikan antara pre-test dan post-test, menegaskan bahwa pendekatan edukasi berdampak besar pada pengetahuan masyarakat Pekon Kedaung Pringsewu tentang ulkus kornea.
Kata Kunci: Ulkus Kornea, Edukasi dan Sosialisasi, Pengabdian Masyarakat, Pekon Kedaung Pringsewu
ABSTRACT
Corneal ulcers significantly impact the quality of life, including visual disturbances, pain, light sensitivity, and social consequences. Proper treatment and management are essential to reduce the negative effects. Education and socialization about corneal ulcers have significant benefits in preventing serious complications by increasing understanding of eye-related risks and supporting public awareness and early detection of corneal ulcers. Additionally, it can reduce long-term treatment costs due to complications. Community engagement in this education has a broad positive impact on affected individuals and the community as a whole. Enhancing understanding and awareness of this condition can reduce the incidence of corneal ulcers, improving overall quality of life. The methods used in this program involve educational lectures, the use of questionnaires, and professional involvement, all comprehensively used to ensure the effective dissemination of information about corneal ulcers. Before the educational sessions commence, participants are required to complete an initial questionnaire (Pre-Test) to assess their baseline knowledge of corneal ulcers. After the education is completed, participants are asked to complete a second questionnaire (Post-Test) identical to the first one. This helps the outreach team evaluate the extent to which participants' knowledge has improved after receiving the education. The pre-test results indicate limited understanding among participants regarding the cornea and corneal ulcers. The post-test results show a significant improvement in understanding what actions to take when dealing with corneal ulcers, avoiding incorrect actions, understanding their dangers and causes, and recognizing their characteristics. The significant difference between the pre-test and post-test, confirms that the educational approach has a substantial impact on the knowledge of the community in Pekon Kedaung Pringsewu regarding corneal ulcers.
Keywords: Corneal Ulcers, Education and Socialization, Community Engagement, Pre-Test, Post-Test, Community Knowledge, Pekon Kedaung Pringsewu
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Adam, A. V. F., & Andari, M. Y. (2023). Sebuah Tinjauan Pustaka: Diagnosis Hingga Prognosis Ulkus Kornea. Jurnal Medika Hutama, 4(02 Januari), 3292–3298.
Alberta, I. B. (2022). Diagnosis Dan Tata Laksana Ulkus Mooren. Cermin Dunia Kedokteran, 49(11), 616–619.
Amanaturohim, A., & Wibisono, S. (2021). Penentuan Parameter Terbobot Menggunakan Pairwise Comparison Untuk Cbr Deteksi Dini Penyakit Mata. J-Sakti (Jurnal Sains Komputer Dan Informatika), 5(1), 280–294.
Budiono, S. (2019). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Airlangga University Press.
Charisma, A. N. (2015). Anak-Anak Dengan Ulkus Kornea Sebagai Faktor Resiko Dari Trauma. Medula Unila, 4(2), 35–40.
Dalimunthe, F. H. (2017). Perancangan Aplikasi Mengidentifikasi Penyakit Mata Dengan Menggunakan Metode Backpropagation. Jurikom (Jurnal Riset Komputer), 3(1).
Dea Gratia Putri S, D., Rani Himayani, R., & Muhammad Yusran, Y. (2019). Ulkus Kornea Impending Perforasi. Majority, 8(1), 35–39.
Feryadi, H., & Khaizar, Y. (2014). Male With Involutional Entropion Of Inferior Eyelid. Jurnal Medula, 3(01), 23–27.
Jonis, R. F., & Himayani, R. (2021). Laporan Kasus Endoftalmitis Et Causa Ulkus Kornea Perforasi Okuli Sinistra. Medical Profession Journal Of Lampung, 10(4), 594–598.
Mahardika, N. P., & Rani Himayani, R. (2019). Ulkus Kornea Cum Hipopion Berhubungan Trauma Tumbuhan Pada Mata. Jurnal Agromedicine, 6(1), 206–220.
Novita, D. (2015). Pengobatan Rasional Pada Ulkus Kornea Bakteri. Medica Hospitalia: Journal Of Clinical Medicine, 3(1).
Pramono, H. S. (2013). Ulcus Cornea Marginal Oculi Dextra. Jurnal Medula, 1(04), 16–24.
Prasetyo, D. Y., Rianto, B., Rais, M. S., & Suwanti, N. (2021). Diagnosa Dini Penyakit Mata Menerapkan Metode Case Based Reasoning (Cbr). Jurnal Media Informatika Budidarma, 5(2), 360–369.
Rahayu, R., & Wulan, A. J. (2016). Laki‐Laki 24 Tahun Dengan Ulkus Kornea Dan Prolaps Iris Oculi Dextra. Medical Profession Journal Of Lampung University, 5(2), 81–85.
Rubandiyah, H. I., & Nugroho, E. (2018). Pembentukan Kader Jumantik Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Siswa Di Sekolah Dasar. Higeia (Journal Of Public Health Research And Development), 2(2), 216–226.
Setiawan, S. A., & Anugrahsari, S. A. (2023). Tinjauan Pustaka Terhadap Tatalaksana Terkini Ulkus Kornea Jamur Akibat Salah Penggunaan Lensa Kontak. Jurnal Medscientiae, 2(2).
Sinar, U. V. (2012). Herpes Zoster Oftalmikus. Herpes.
Suprapto, H., Ningsih, O. S., Solehudin, A. F., Achmad, V. S., Sugiharno, R. T., Utama, Y. A., Wasilah, H., Tondok, S. B., & Kismiyati, N. R. (2022). Keperawatan Medikal Bedah. Padang: Pt. Global Eksekutif Teknologi.
Winarto, W. (2015). Pemberian Antibiotika Rasional Pada Infeksi Mata. Medica Hospitalia: Journal Of Clinical Medicine, 3(1).
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i8.12529
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.