Upaya Pencegahan Stunting pada Balita Melalui Pelatihan Pijat Bayi di Kelurahan Bandung Kota Tegal
Sari
ABSTRAK
Stunting merupakan terganggunya tumbuh kembang yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya kurangnya asupan nutrisi, riwayat berat lahir badan rendah dan riwayat penyakit. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya stunting adalah dengan melakukan pemijatan pada balita. Pijat Bayi dapat dilakukan pada anak balita guna meningkatkan peredaran darah, meningkatkan fungsi koqnitif anak, meningkatkan hormone endorphin, memperbaiki fungsi vervus vagus, meningkatkan produksi enzim. Kurangnya pengetahuan orangtua tentang teknik pemijatan dan rasa takut ketika melakukan pemijatan pada balita. Tujuan kegiatan yakni meningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan dan ibu yang memiliki balita cara pencegahan stunting dan cara melakukan pijat bayi pada balita. Metode penelitian yang digunakan ada beberapa tahap yaitu koordinasi dan sosialisasi pada mitra, tahap kedua edukasi dan pelatihan pijat bayi, yang sebelumnya dilakukan pre test untuk mengukur pengetahuan tentang stunting dan dilakukan post test setelah selesai kegiatan. Tahap terakhir adalah evaluai melalui kunjungan ke posyandu. Hasil dari kegiatan ini efektif, terlihat antusias peserta dalam mengajukan pertanyaan dan mepraktekan cara memijat bayi, Adanya peningkatan pengetahuan tentang stunting dan cara pijat bayi pada 30 orang peserta. Sebelum diberikan edukasi dari 30 responden sebagian besar memiliki pengetahuan baik (43,3%) sedangkan pengetahuan cukup (40,%) dan pengetahuan kurang (16,6%), sedangkan setelah dilakukan edukasi didapatkan hasil sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (96,6%) dan pengetahuan cukup (3,3%). Edukasi dapat meningkatkan pengetahuan dan latihan langsung dapat meningkatkan antusias peserta untuk mengikuti kegiatan.
Kata Kunci: Stunting, Pelatihan, Pijat Bayi
ABSTRACT
Stunting is disruption of growth and development caused by several factors including lack of nutritional intake, history of low birth weight and history of disease. One effort to prevent stunting is by giving massage to toddlers. Baby Massage can be done on toddlers to increase blood circulation, improve children's cognitive function, increase endorphin hormones, improve vervus vagus function, increase enzyme production. Lack of parental knowledge about massage techniques and fear when giving massage to toddlers. Activities namely increasing the knowledge and skills of health cadres and mothers who have toddlers, how to prevent stunting and how to do baby massage on toddlers. There are several stages used, namely coordination and outreach to partners, the second stage is education and baby massage training, previously a pre-test was carried out to measure knowledge about stunting and a post-test was carried out after completing the activity. The final stage is evaluation through a visit to the posyandu. This activity was effective, the participants were enthusiastic in asking questions and practicing how to massage babies. There was an increase in knowledge about stunting and how to massage babies among 30 participants. Before being given education, the majority of the 30 respondents had sufficient knowledge, good knowledge (43.3%) while sufficient knowledge (40.%) and poor knowledge (16.6%), whereas after education the results were obtained that the majority of respondents had good knowledge (96.6%) and sufficient knowledge (3. 3%). Education can increase knowledge and direct training can increase participants' enthusiasm for participating in activities.
Keywords: Stunting, Training, Baby Massage
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Agustin, I. M., Hidayatullah, F., Aminoto, C., & Tau, K. (2018). Faktor Eksternal Tingkat Stres Mahasiswa Keperawatan dalam Adaptasi Proses Pembelajaran. 172–181.
Andini, V., Maryanto, S., & Mulyasari, I. (2020). Hubungan Panjang Badan Lahir, Berat Badan Lahir Dan Pemberian ASI Esklusif terhadap Kejadian Pada Baduta Usia 7-24 Bulan Di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Jurnal Gizi dan Kesehata, 12(27), 49-58.
Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247-256.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). Pustaka Kesehatan, 3(1), 163-170.
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar TAHUN 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Badan Pusat Statistik. (2019). Profil statistik Kesehatan 2019. Jakarta Budiman, A. R. 2013. Kapita Selekta Kuesioner. Jakarta: Salemba Medika.
Candra, A. (2013). Hubungan underlying factors dengan kejadian stunting pada anak 1-2 th. Diponegoro Journal of Nutrition and Health, 1(1), 89913
Ernawati, F., Muljati, S., & Safitri, A. (2014). Hubungan panjang badan lahir terhadap perkembangan anak usia 12 bulan.Nutrition and Food Research,37(2), 109-118.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta; Salemba Mesika. Hal : 8-23
Irva, S, Hasanah, O dan Woferst R. (2014). Pengaruh terapi pijat terhadap peningkatan berat badan bayi. PSIK.;1.
Kalsum U. (2014). Peningkatan Berat Badan Bayi melalui Pemijatan. J Keperawatan Indones.;17:25–9.
Kozier, Barbara.(2011).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses, dan praktik, ed 7.alih bahasa, Pamilih Eko Karyuni.Jakarta: EGC.
Margawati & Astuti, (2018). Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi pada anak stunting usia 1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang. Jurnal Gizi Indonesia JGI. Vol. 6. No 2. E-ISSSN: 2338-3119
Mentari, S., & Hermansyah, A. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Siantan Hulu. Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 1(1), 1-5.
Nugrohowati, R., & Nurhidayati, E. (2015). Pengaruh Pijat Bayi terhadap Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Margodadi Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. STIKES’Aisyiyah Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i3.12693
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.