Program Pelatihan Pemanfaatan Sisa Bahan Perca untuk Produksi Busana Binatang Peliharaan Pada Desa Bungurasih

Veccyl Olivia Hartono, Mehta Juwita Resi Iklas Darmagati, Fiorella Lauw, Adelene Kongdoro, Alvya Armelia, Whenny Halim, Gabriel Gizella, Soelistyowati Soelistyowati

Sari


ABSTRAK

 

Program pelatihan menjahit dilaksanakan di Desa Bungurasih yang berada di wilayah Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Mayoritas wirausaha yang dijalankan di Desa Bungurasih berupa usaha makanan tanpa adanya inovasi yang dilakukan oleh masyarakat. Kain perca adalah potongan kain sisa tidak terpakai dan biasanya dibuang oleh penjahit serta perusahaan kain. Kain perca termasuk kategori limbah anorganik karena bahannya tidak dapat terurai secara alami. Setelah mempertimbangkan permasalahan tersebut, disini terlihat adanya potensi usaha kain perca yang mampu dikembangkan oleh masyarakat dan dapat menjadi peluang bisnis bagi pengembangan Desa Bungurasih. Program yang diselenggarakan bertujuan untuk mengolah kain perca menjadi pakaian hewan serta aksesoris hewan dan mengembangkan kewirausahaan Desa Bungurasih terutama di bidang fesyen dengan membuat produk khas dari desa, serta diharapkannya masyarakat yang berpartisipasi dapat menguasai dasar-dasar menjahit hingga mampu menghasilkan produk layak jual. Kegiatan pengabdian ini disampaikan berupa workshop yang dilakukan secara bertahap, yaitu penyortiran kain, survei awal, pelatihan dasar jahit, penerapan materi, pendampingan produksi, dan evaluasi. Hasil selama pelatihan menunjukkan bahwa proses penyortiran kain dan pemotongan cukup memuaskan dikarenakan proses dilakukan satu per satu dengan baik dan terorganisir. Kegiatan pelatihan tentunya membutuhkan mentoring dan quality control agar para peserta sandang terpandang bisa memperhatikan dalam Teknik menjahit maupun penyesuaian dalam menyamakan kualitas bentuk jahitan dan kerapian produk. Hasil produk yang telah lolos proses pengecekan dan juga revisi kemudian siap untuk dipasarkan. Setelah adanya pelatihan yang telah dilakukan selama kurang lebih 3 bulan, masyarakat Desa Bungurasih telah berhasil meningkatkan kemampuan dalam menjahit produk yang telah diajarkan, sehingga pada pelatihan selanjutnya para peserta dapat membuat produk dengan mandiri tanpa pengawasan. 

 

Kata Kunci: Pelatihan, Perca, Produksi, Hewan, Desa Bungurasih

 

 

 

 

ABSTRACT

 

The sewing training program was carried out in Bungurasih Village in Waru District, Sidoarjo Regency, East Java Province. The majority of entrepreneurship carried out in Bungurasih Village is in the form of food businesses without any innovation carried out by the community. Patchwork is made from unused leftover fabric scraps and is usually thrown away by tailors and fabric companies. Patchwork is included in the inorganic waste category because the material cannot be decomposed naturally. After considering these problems, here we see the potential for a patchwork business that can be developed by the community and become a business opportunity for the development of Bungurasih Village. The program is aimed at processing patchwork fabric into animal clothing and accessories, also developing Bungurasih Village entrepreneurship, especially in the fashion sector by making typical village products, and it is hoped that the participating communities will be able to master the basics of sewing so that they are able to produce marketable products. This service activity is delivered in the form of workshops carried out in stages, namely cloth sorting, initial survey, basic sewing training, material application, production assistance, and evaluation. The results during the training showed that the fabric sorting and cutting process was quite satisfying because the process was carried step by step and was organized. Training activities require mentoring and quality control so that sandang terpandang participants can pay attention to sewing techniques and adjustments to equalize the quality of stitching and product neatness. The resulting product that has passed the checking and revision process is then ready to be marketed. After training that had been carried out for approximately 3 months, the village Bungurasih community has succeeded in improving the ability to sew the products that have been taught, so that in the next training the participants can make products independently without supervision.

 

Keywords: Training, Fabric Scraps, Production, Animals, Bungurasih Village


Kata Kunci


Kata kunci : Pelatihan, Perca, Produksi, Hewan, Desa Bungurasih

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Anita, L., Aliyudin, & Azis, A. (2020). Peran Industri Kerajinan Kain Perca Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 5, 291–308.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo. (2022). Kecamatan Waru Dalam Angka 2022. © Bps Kabupaten Sidoarjo.

Chairun Nisa. (2023, October 25). Definisi Menjahit. Issuu.

Dassucik, Dyan Yuliana, Sahwari, Ahmad Hafas Rasyidi, Tri Astindari, & Agusti. (2022). Peningkatan Kreativitas Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Pola Dasar Baju Di Desa Kedungdowo. Bajang Journal, 2, 1–8.

Dra. Ramainas, Dra. Adriani, Dra. Ernawati, Dra. Ernawati. N, & Dra. Wildati Zahri. (1994). Penyuluhan Dan Peningkatan Keterampilan Menjahit Pakaian Wanita Bagi Ibu.Ibu Pkk Di Kelurahan Ujung Kahang Kecamatan Padang Utaba Kotamadya Padang. 1–54.

Dwi Mulyani, L., Nopriansyah, U., Hazas Syarif, A., & Desy Susanti, E. (2021). Pemanfaatan Limbah Kain Perca Menjadi Produk Yang Mempunyai Nilai Jual Pada Ibu-Ibu Rumah Tangga. Al-Mu’awanah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 2797–3395.

Ernawati, Izwerni, & Weni Nelmira. (2008). Tata Busana. 1–154.

Itsojt. (2022, November 2). Fast Fashion Waste, Limbah Yang Terlupakan. Its News.

Jasmine Farahdivya Izzati. (2023). 5 Jenis Gunting Jahit Beserta Fungsinya. Videogarment.Com.

Mardia Bin Smith. (2019). Laporan Pengabdian Mandiri.

Orami Author. (2023, May 25). Tips Dan Trik Cara Menjahit Baju Bagi Pemula, Mudah! Orami.

Reny, Wulandari, & Kurniawat. (N.D.). Pengolahan Limbah Kain Perca Untuk Produk Fashion Waste Processing Products For Fashion The Patchwork.

Restyawati, M. D., & Hidayati, L. (2020). Penerapan Aplikasi Payet & Akrilik Pada Busana Pesta Malam Sebagai Sumber Ide Star Night. In Journal Of Fashion And Textile Design Unesa (Vol. 1). Www.Ilmugeografi.Com

Riyanto. (2009). Bahan Ajar Dasar Desain Mode, Modul Bahan Ajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana. 2.

Sari, D. R. (2020). Evaluasi Program Pendidikan Dan Pelatihan Manajemen Pengembangan Sdm Di Balai Diklat Pupr Yogyakarta Evaluation Of Education And Training Programs Human Resource Development In Pupr Training Center Yogyakarta.

Sparepartmesin. (2022, December 22). Mengenal Komponen Mesin Jahit Dan Fungsinya. Wordpress.

Sri Prihati. (2013). Dasar Teknologi Menjahit 1.

Tri Sulfa, A., & Ernawati. (2023). Persepsi Peserta Pelatihan Menjahit Terhadap Keterampilan Menjahit Dan Pendapatan Masyarakat Di Kecamatan Harau. Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 14(1). Https://Doi.Org/10.23887/Jppkk.V14i1.59035

V Nuravida. (2020). Tinjauan Pustaka. 7–49.

Vera Permana Sari. (2012). Upaya Tutor Dalam Meningkatkan Pola Asuh Yang Kreatif Bagi Orang Tua Melalui Program Parenting Di Kober Bunda Ganesha Bandung. Upi Edu, 1–12.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i1.12976

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.