Pemberdayaan Karang Taruna Desa Hurun Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kejadian Malaria di Desa Hurun Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran

Misbahul Huda, Filia Yuniza, Hartanti Hartanti

Sari


ABSTRAK

 

Desa Hurun merupakan desa dengan kondisi topografi yang menunjang untuk perindukan  nyamuk malaria. Di desa Hurun terdapat 3 lahan tambak yang terbengkalai dan sangat potensial bagi perindukan nyamuk malaria, sehingga kejadian malaria terus ada dan harus diantisipasi dan ditanggulangi. Usaha penanggulangan dan eliminasi malaria perlu dilakukan secara terus menerus dan terkoordinasi, baik melalui aparat desa, maupun melalui kelompok masyarakat yang aktif berkarya. Salah satu kelompok masyarakat yang aktif melaksanakan kegiatan di desa Hurun adalah Karang Taruna. Masyarakat sangat berperan penting dalam penemuan kasus malaria, termasuk pemuda yang tergabung dalam karang taruna. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas anggota karang taruna dalam melakukan penemuan kasus malaria di desa Hurun. Meningkatkan peran serta masyarakat dan karang taruna dalam mencegahan penyakit malaria. Penyuluhan kepada masyarakat, pelatihan pembuatan slide malaria bagi anggota karang taruna, pemberian revelens, serta pemasangan kawat nyamuk pada ventilasi rumah warga. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian, terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai malaria. Antusiasme peserta terhadap kegiatan pengabdian yang dilakukan juga sangat baik. Kegiatan pengabmas yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai malaria, memberi pengetahuan dan keterampilan kepada anggota divisi kesehatan karang taruna dalam pembuatan slide tebal dan tipis, memberikan motivasi kepada anggota karang taruna dan aparat desa akan penting pencegahan kasus malaria dengan pemberian revelen dan obat anti nyamuk serta percontohan pemasangan kawat nyamuk pada rumah masyarakat.

 

Kata Kunci: Malaria, Penyuluhan Masyarakat, Karang Taruna

 

 

ABSTRACT

 

Hurun Village is characterized by topographic conditions conducive to the breeding of malaria mosquitoes. Within the village, there are three abandoned ponds with significant potential for breeding malaria mosquitoes, contributing to the persistent incidence of malaria. Effective control and elimination efforts require continuous and coordinated action, involving both village officials and actively engaged community groups. Among these groups, Karang Taruna stands out for its proactive involvement in Hurun Village. The community, particularly its youth organizations, plays a pivotal role in malaria case detection. Thus, enhancing the capacity of Karang Taruna members in detecting malaria cases in Hurun Village is essential. This study aims to enhance community and Karang Taruna participation in malaria prevention efforts. Our approach involved community outreach, training sessions on malaria case detection for Karang Taruna members, provision of equipment to interrupt the malaria transmission chain, and the installation of mosquito nets in residents' homes. Following the implementation of these service activities, there was a notable increase in participants' knowledge and understanding of malaria. This improvement was particularly valuable as participants demonstrated high enthusiasm and receptiveness to the activities. The community service activities undertaken successfully heightened participants' understanding and knowledge of malaria. Additionally, they equipped members of the Karang Taruna health division with essential skills for conducting thick and thin blood smears. The activities also fostered motivation among Karang Taruna members and village officials to prioritize malaria prevention, emphasizing the importance of providing relevant anti-mosquito medications and piloting mosquito net installations in households.

 

Keywords: Malaria, Community Education, Karang Taruna


Kata Kunci


malaria; penyuluhan masyarakat; karang taruna

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Balitbangkes. (2015). Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit (RIKHUS VEKTORA) Provinsi Sumatera Selatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Depkes RI. (2008). Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran. (2021). Profil kesehatan Kabupaten Pesawaran 2021. Gedong Tataan: Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2021). Profil kesehatan Provinsi Lampung 2021. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2017). Pedoman Teknis Pemeriksaan Malaria Tahun 2017. Jakarta: Kemenkes RI.

Doolan, D. L., Dobaño, C., & Baird, J. K. (2009). Acquired Immunity to Malaria. Clinical Microbiology Reviews, 22(1), 13. https://doi.org/10.1128/CMR.00025-08

Figtree, M., Lee, R., Bain, L., Kennedy, T., Mackertich, S., Urban, M., Cheng, Q., & Hudson, B. J. (2010). Plasmodium knowlesi in Human, Indonesian Borneo. Emerg Infect Dis, 16(4), 672–674. https://doi.org/10.3201/eid1604.091624

Hariyanto, P. (2006). Malaria. In A. Sudoyo, B. Setiyohandi, I. Alwi, M. Simadibrata, & S. Setiati (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Edisi ke-4, pp. 1754–1766). Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Husna, M., & Hery Prasetyo, B. (2016). Biomolecular Aspects and Update on Treatment of Cerebral Malaria. MNJ (Malang Neurology Journal), 2(2), 02–03. https://doi.org/10.21776/ub.mnj.2016.002.02.6

Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Muchid, A., Wurjati, R., Chusun, Purnama, N. R., Masrul, & Trisnawati, R. (2008). Pelayanan kefarmasian untuk penyakit malaria. Jakarta: Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan.

Ritawati, & Supranelfi, Y. (2018). Berbagai Aspek Tentang Malaria Di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Spirakel, 10(1), 41–53.

Singh, B., & Daneshvar, C. (2013). Human Infections and Detection of Plasmodium knowlesi. Clin Microbiol Rev, 26(2), 165-184. https://doi.org/10.1128/CMR.00079-12

Sutarto, & Cania, E. (2017). Faktor Lingkungan , Perilaku dan Penyakit Malaria Environmental Factors , Behavior and Malaria Disease. Jurnal AgromedUnila, 4(1), 173–184.

Suwandi, J. F., Supargiyono, Asmara, W., & Kusnanto, H. (2010). Mapping and Prevalence of Malaria Falciparum Patients with ACT Failed Therapy, in Hanura Public Health Center, Pesawaran, Lampung, Indonesia. Open Journal of Epidemiology, 4, 169–177. https://doi.org/10.4236/ojepi.2014.43023

Thongdee, P., Chaijaroenkul, W., Kuesap, J., & Na-Bangchang, K. (2014). Nested-PCR and a New ELISA-Based NovaLisa Test Kit for Malaria Diagnosis in an Endemic Area of Thailand. The Korean Journal of Parasitology, 52(4), 377. https://doi.org/10.3347/KJP.2014.52.4.377

Vaidya, K. A., & Sukesh. (2012). Review Quantitative Buffy Coat ( QBC ) Test and Other Diagnostic Techniques For Diagnosing Malaria : Review Of Literature. National Journal of Medical Research, 2(3), 386–388.

WHO. (2019). World Malaria Report 2019. Geneva: WHO.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i6.14616

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.