Pemberdayaan Kader dalam Usaha Penemuan Kasus Malaria melalui Kegiatan MBS (Mass Blood Survey) Sebagai Hasil Implementasi Pelatihan di Desa Lempasing Wilayah Kerja Puskesmas Hanura

Sri Ujiani, Eka Sulistianingsih, Sri Nuraini

Sari


ABSTRAK

 

Desa Lempasing terletak di daerah lahan berawa dan ditumbuhi banyak semak yang memungkinkan untuk tempat berkembangbiaknya vektor malaria. Desa Lempasing merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Hanura yang berada di Kecamatan Pesawaran. Berdasarkan data dinas Kesehatan provinsi Lampung, pada Desa Lempasing terdapat kasus malaria terbanyak di provinsi Lampung. Untuk itu diperlukan partisipasi sivitas akademik Poltekkes Tanjungkarang, kader dan masyarakat untuk berperan serta serta membantu mengatasi permasalahan malaria melalui upaya promotif, preventif, berupa kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat, salah satunya usaha penemuan (skrining) kasus malaria untuk menekan penularan dalam membantu penanggulangan malaria dengan memberdayakan kader malaria yang terlatih. Selain itu edukasi masyarakat terkait malaria masih harus terus menerus dilakukan. Pada kegiatan pengabdian kepada msyarakat ini telah dilakukan edukasi malaria pada masyarakat desa Lempasing, melakukan penemuan kasus malaria melalui kegiatan Mass Blood Survey (MBS), memberikan obat malaria bagi masyarakat yang positif malaria. Capaian program pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah 77% terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat desa Lempasing tentang malaria, dilaksanakannya kegiatan penemuan kasus (skrining) malaria pada 522 masyarakat desa Lempasing dengan hasil 26 positif malaria, dan pemberian obat pada 26 masyarakat yang mengalami malaria. Target luaran  pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah publikasi kegiatan pengabmas melalui Jurnal Poltekkes Tanjungkarang “Beguai Jejama”.

 

Kata Kunci: Malaria, Kader Malaria, Mass Blood Survey (MBS)         

 

 

ABSTRACT

 Lempasing Village is located in a marshy area with abundant bushes, which provide a suitable environment for the breeding of malaria vectors. Lempasing Village is one of the working areas of Hanura Community Health Center located in Pesawaran District. According to data from the Lampung Provincial Health Office, Lempasing Village has the highest number of malaria cases in Lampung Province. Therefore, the participation of academic community of Tanjungkarang Health Polytechnic, cadres, and the community is necessary to assist in addressing the malaria problem through promotive and preventive efforts, such as community service activities, one of which is the effort to detect (screen) malaria cases to reduce transmission in supporting malaria control by empowering trained malaria cadres. In addition, educating the community about malaria must continue to be carried out. In this community service activity, malaria education has been conducted in Lempasing Village, malaria cases have been detected through Mass Blood Survey (MBS) activities, and malaria medication has been provided to positive cases. The achievements of the program in this community service activity are a 77% increase in knowledge among Lempasing Village residents about malaria, the implementation of malaria case detection (screening) activities for 522 residents of Lempasing Village resulting in 26 positive malaria cases, and the provision of medication to 26 individuals with malaria. The output target of this community service activity is the publication of community service activities through the Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Journal "Beguai Jejama."  Keywords: Malaria, Malaria Cadres, Mass Blood Survey (MBS)

Kata Kunci


malaria; kader malaria; Mass Blood Survey (MBS)

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Astuti, L. W., Suroso, G., & Sulistianingsih, E. (2016). Gambaran Hasil Pemeriksaan Mikroskopis Pada Pasien Dengan Diagnosa Klinis Malaria Yang Berobat Di Puskesmas Sukamaju Telukbetung Bandar Lampung Microscopic Examination Results Overview In Patients With Clinical Malaria Diagnosis Of Health Sukamaju Fuda Te. Jurnal Analis Kesehatan, 5(1), 533–536.

Bain, B. J. (2020). Haematology: A core curriculum, second edition. In Haematology: A Core Curriculum, Second Edition. https://doi.org/10.1142/q0256

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2015.

Essendi WM, Vardo-Zalik AM, Lo E, Machani MG, Zhou G, Githeko AK, et al.( 2019). Epidemiological risk factors for clinical malaria infection in the highlands of Western Kenya. Malar J.;18(211):1–7. doi: 10.1186/s12936-019-2845-4.

Herdiana H, Cotter C, Coutrier FN, Zarlinda I, Zelman BW, Tirta YK, et al.( 2016). Malaria risk factor assessment using active and passive surveillance data from Aceh Besar, Indonesia, a low endemic, malaria elimination setting with Plasmodium knowlesi, Plasmodium vivax, and Plasmodium falciparum. Malaria Journal.;1–15

Inthavong N, Nonaka D, Kounnavong S, Iwagami M, Phommala S, Kobayashi J, et al.( 2017). Individual and household factors associated with incidences of village malaria in Xepon District, Savannakhet Province, Lao PDR. Trop Med Health.;45(36):1–11. doi: 10.1186/s41182-017-0077-2.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018.

Kiswari, R. (2014). Hematologi dan Transfusi. Erlangga, 10(3).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2016).Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.. 186-187p.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Kinerja Tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.( 2017). Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. Subdit Malaria Direktorat P2PTVZ. Jakarta;.

Mau F, Elsa Herdiana, Supargiyono FM.( 2015). Koefesien Kappa sebagai Indeks Kesepakatan Hasil Diognosis Mikroskopis Malaria di Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. Bul Penelit Kesehat.;43(2):117–24.

Nur H, Mira M. (2020). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Wandai Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya Papua. J Promot Prev.;2(2):1–7. doi: 10.47650/jpp.v2i2.163

Prastiawan A. (2019).Pengaruh Faktor Mobilitas Dan Perilaku Terhadap Kejadian Malaria. J Kesehat Lingkung.;11(2)

Sutanto Inge., I. S. I. (2016). Parasitologi Kedokteran. In Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Wardani DWSR, Arifah N.( 2016). Hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan kejadian malaria. J Major [Internet].;5(1):86–91.Availablefrom:http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/9867.

WHO Report. (2018). WHO | The World malaria report 2018. In Who.

World Health Organization. World Malaria Report 2020. from WHO Press. 2020

Zhao Y, Zeng J, Zhao Y, Liu Q, He Y, Zhang J, et al.( 2018) Risk factors for asymptomatic malaria infections from seasonal cross-sectional surveys along The China–Myanmar border. Malar J.;17(1):247. doi: 10.1186/s12936-018-2398-y.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i6.14784

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.