Pemberdayaan Kader Posyandu RPTA Mustika Kelurahan Cideng melalui Pengolahan Produk Milk Bun Dkelors (Moringa Oleifera) sebagai Makanan Tambahan 1000 Hari Pertama Kehidupan

Komariah komariah, Sri Lestari, Tien Suwartini, Sri Laksmiastuti, Florencia Livia, Joshua Darma, Theodorus Aldo Fernando, Naomi Lidwina, Shannon Winnie Susanto, Nada Fitria, Nada Erica Aribah

Sari


ABSTRAK

 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh anak yang diakibatkan kekurangan gizi kronis. Untuk mengatasi kekurangan gizi, perlu dilengkapi dengan pemberian makanan tambahan (PMT), khususnya masukkan gizi seimbang dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam memenuhi kebutuhan zat gizi, yang bertujuan mengurangi risiko stunting. Kader posyandu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mustika, Kelurahan Cideng, sebagai wadah layanan dan tombak penggerak kesehatan masyarakat, harus mempunyai pengetahuan yang baik untuk memperbaiki gizi dalam pencegahan stunting. Salah satunya pemberian makanan tambahan selama 1000 HPK berbasis bahan alam lokal yang tersedia dengan harga terjangkau, salah satunya tanaman kelor (Moringa oleifera). Daun kelor, baik segar maupun kering, dapat digunakan sebagai bahan fortifikasi dalam produk makanan seperti Milk bun Dkelors. Kegiatan ini adalah untuk memberdayakan kader posyandu dalam meningkatkan pengetahuan mengenai manfaat daun kelor segar dan kering, serta produk fortifikasi makanan yang dihasilkan sebagai makanan tambahan pada masa 1000 HPK. Kegiatan ini meliputi tahap persiapan, survei serta analisis masalah. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi pemberian pre-test dan post-test materi paparan, yang diikuti dengan demonstrasi pembuatan produk makanan berbasis daun kelor, salah satunya Milk Bun Dkelors. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan kader posyandu serta ketertarikan terhadap pembuatan Milk Bun Dkelors berdasarkan hasil uji kesukaan. Terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu tentang manfaat dan aplikasi fortifikasi daun kelor dalam produk makanan seperti Milk Bun Dkelors sebagai makanan tambahan selama 1000 HPK.

 

Kata kunci: Stunting, daun kelor, makanan tambahan, milk bun dkelors

 

 

ABSTRACT

 

Stunting is a condition of impaired growth in children caused by chronic malnutrition. To address malnutrition, it is essential to provide supplementary feeding (PMT), particularly by incorporating balanced nutrition during the first 1000 days of life (HPK) to meet nutritional needs and reduce the risk of stunting. Posyandu cadres at the Child-Friendly Integrated Public Space (RPTRA) Mustika in Cideng Village, as a service hub and health mobilization spearhead for the community, must have good knowledge to improve nutrition in stunting prevention. One approach is through supplementary feeding during the 1000 HPK based on locally available, affordable natural ingredients, such as the moringa plant (Moringa oleifera). Fresh or dried moringa leaves can be used as a fortification ingredient in food products, such as Milk Bun Dkelors. This activity aims to empower posyandu cadres by enhancing their knowledge about the benefits of fresh and dried moringa leaves and the fortified food products derived from them as supplementary feeding during the 1000 HPK. The activities include the preparation stage, survey, and problem analysis. The implementation stage includes a pre-test and post-test on the presented material, followed by a demonstration of making food products based on moringa leaves, such as Milk Bun Dkelors. The pre- and post-test results show an increase in posyandu cadres' knowledge and interest in making Milk Bun Dkelors, based on the preference test results. There was an increase in posyandu cadres' knowledge about the benefits and applications of moringa leaf fortification in food products like Milk Bun Dkelors as supplementary feeding during the 1000 HPK.

 

Keywords: Stunting, moringa leaves, supplementary feeding, Milk Bun Dkelors


Kata Kunci


Stunting, daun kelor, makanan tambahan, milk bun dkelors

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Attamimi HR & Lestari Y (2023). Raport gizi untuk mencegah stunting di paud melati Des. Pungka, Kec. Unter Iwes, Kab. Sumbawa. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Terapan. 1(1),146-170.

Hanif & Berawi KN (2022Hidayanti). Literature Review: Daun Kelor (Moringa oleifera) sebagai makanan sehat pelengkap nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jurnal Kesehatan. 13(2),398-407.

Hermawan D, Winahyu DA, Kurniasari D, Listyaningsih E, Furqoni PD, Herawati K, Royani M, Dwi A Sukawati AD, Anggraini W, Sebriani SS, Ningrum AW & Yulistiani A (2023). Cookies daun kelor sebagai inovasi makanan pendukung percepatan penurunan stunting. Malahayati Nursing Journal. 5(11), 4038-4047.

Hidajat FA (2019). Upaya Pencegahan Stunting Melalui Pemberian Makanan Tambahan Dan Penerapan Pola Hidup Bersih Sehat Di Paud Tunasmulya Desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Jurnal Abdi Panca Marga, 1(1),27-31.

Hidayati H, Yulastini F & Fajriani E (2022). Pengaruh edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terhadap pengetahuan dan sikap Wanita Usia Subur (WUS). Journal of Holistic Nursing and Health Science. 5(2),169-177.

Husain H & Adam A (2024). Analisis efektivitas peran posyandu dalam penanganan stunting di Indonesia. Jurnal Penelitian Ilmiah Multidisiplin. 8(4), 225-239.

Husnah, Sakdiah, Anam AK, Husna A, Mardhatillah G & Bakhtiar (2022). Peran Makanan Lokal dalam Penurunan Stunting. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika. 5(3),47-53.

Irwan Z (2020). Kandungan zat gizi daun kelor (Moringa oleifera) berdasarkan metode pengeringan. Jurnal Kesehatan Manarang. 6(1), 69 – 77.

Junaidi, Anwar S & Sari H (2022). Pengolahan daun kelor menjadi stick daun kelor sebagai upaya menambah nilai jual dalam pandemi covid-19. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. 6(1),427-230.

Kristin N, Jutomo L, Boeky D (2022). Hubungan asupan zat gizi besi dengan kadar hemoglobin remaja putri. SEHATRAKYAT (Jurnal Kesehatan Masyarakat). 1(3),189-195.

Kumala D, Prilia E, Lilestina S & Subagiono B (2022). Studi literature pengetahuan sikap dan perilaku orang tua tentang pemberian makanan bayi dan anak (pmba) sesuai Tahapan Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam deteksi resiko stunting di Kalimantan Tengah. Jurnal Surya Medika. 8(1), 100 – 107.

Lestari TR (2023). Stunting di indonesia: akar masalah dan solusinya. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis. 15(14),21-25.

Marhaeni LS (2021). Daun kelor (Moringa oleifera) sebagai sumber pangan fungsional dan antioksidan. Jurnal Agrisia. 13(2):40-53.

Novita Y, Athaillah T, Husin H & Marbun M (2022). Produk inovasi mie kelor (moringa oleifera) sebagai upaya pencegahan stunting desa Babul Makmur, Kecamatan Simeulue Barat, Kabupaten Simeulue. Jurnal Abdimas Bina Bangsa. 3(1),133-139.

Rahman H, Rahmah M & Saribulan N (2023). Upaya penanganan stunting di Indonesia

analisis bibliometrik dan analisis konten. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa. 8(1),44-59.

Rochimah PA & Ayun AQ (2022). Penambahan tepung daun kelor (moringa oleifera lamk) pada filler cokelat praline sebagai bahan fungsional. Journal of culinarian. 4(2),1-16.

Septadina IS, Murti K & Utari N (2018). Efek pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dalam proses menyusui. Sriwijya Journal of Medicine. 1(1),74-79.

Suhaemi Z, Husmaini, Yerizal E & Yessirita N (2021). Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Fortifikasi Pembuatan Nugget. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 09(1), 49-54.

Sulasmi, Khalishah AN, Mawarni B, Hidayati L , Sari PT & Dhiya SS (2023). Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera L.) untuk mengatasi anemia. Jurnal Pengemas Kesehatan. 2(1), 18 – 25.

Tampubolon T, Yantina Y, Kurniasari D & Isnaini N (2021). Pengaruh pemberian daun kelor pada ibu hamil trimester iii dengan peningkatan kadar hb di wilayah kerja puskesmas gedung sari kecamatan anak ratu aji kabupaten lampung tengah. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati),7(4),801-808.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i10.15358

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.