Edukasi Pencegahan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebagai Upaya Membangun Generasi Mendatang
Sari
Masa bayi adalah fase pertama kehidupan manusia dari mulai usia 0-12 bulan, dimana pada masa ini memerlukan adaptasi terhadap lingkungan. Berat badan sebagai salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Berat badan lahir dijadikan parameter umum yang digunakan dalam menggambarkan pertumbuhan fetus serta nutrisi intra uterin. Rata-rata berat bayi normal adalah 3200 gram dengan usia gestasi 37 sampai dengan 41 minggu. Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi disebut Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Mustya 2017). Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan yang sering dihadapi pada perawatan bayi baru lahir. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah memerlukan perawatan yang intensif sampai berhasil mencapai kondisi stabil. Langkah penanganan yang tepat sangat penting untuk dilakukan, karena berat badan rendah dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan bayi di masa depan. Bayi yang memiliki berat badan lahir rendah tidak selalu terlahir dalam kondisi prematur. Pada proses kelahiran yang sesuai hari prediksi lahir (HPL) pun dapat mengalami berat badan kurang dari batas normal (Kemenkes RI 2013). Upaya pemerintah dalam menurunkan angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah adalah dengan meningkatkan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) minimal 4 kali selama kehamilan, dan melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) (Kemenkes RI 2015). Tujuan antenatal care untuk mendeteksi dini komplikasi kehamilan, untuk merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi (Kemenkes RI 2013).
Kata Kunci: BBLR, Ibu Hamil, Angka Kematian Bayi
ABSTRACT
Infancy is the first phase of human life from the age of 0-12 months, which requires adaptation to the environment. Weight as one of the indicators of newborn health. Weight as one of the indicators of newborn health. Birth weight is used as a general parameter used in describing fetal growth and intrauterine nutrition. The average normal baby weight is 3200 grams with a gestational age of 37 to 41 weeks. Babies born with a birth weight of less than 2500 grams regardless of gestation period are called Low Birth Weight Babies (BBLR) (Mustya 2017). Low Birth Weight Babies (BBLR) is still a problem that is often faced in newborn care. Babies with Low Birth Weight require intensive care until they successfully reach a stable condition. Proper handling steps are very important to take, because low weight can have a bad impact on the baby's health in the future. Babies with low birth weight are not always born prematurely. In the birth process according to the predicted day of birth (HPL), you can also experience a weight less than the normal limit. (Kemenkes RI 2013). The government's efforts to reduce the incidence of Low Birth Weight are by increasing pregnancy checks (antenatal care) at least 4 times during pregnancy, and conducting orientation for the Childbirth Planning and Complications Prevention Program.The purpose of antenatal care is to detect pregnancy complications early, to plan anticipation and early preparation for referral in case of complications/complications (Kemenkes RI 2013)
Keywords: Low Birth Weight, Pregnant Women, Infant Mortality Rate
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Adamkin, D Adamkin, D. H., & Radmacher, P. G. (2017, February). Advances in nutrition. Seminars in Fetal and Neonatal Medicine, Vol. 22, p. 1. W.B. Saunders Ltd. https://doi.org/10.1016/j.siny.2016.08.006
De Onis, M., Borghi, E., Arimond, M., Webb, P., Croft, T., Saha, K., ... Flores-Ayala, R. (2019).
Mustya, Merizka. 2017. “Pengaruh Metode KMC Terhadap Suhu Tubuh Pada BBL Di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.” Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Hartiningrum, I., & Fitriyah, N. (2019). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 7(2), 97–104. https://doi.org/10.20473/jbk.v7i2.2018.97-104
Kemenkes RI. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Riset Kesehatan Dasar
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2015 (D. Budijanti,Yudianto, B. Hardhana, & T. A. Soenardi, Eds.). Jakarta: 2016.
Thomas, J. P., Raine, T., Reddy, S., & Belteki, G. (2017). Probiotics for the prevention of necrotising enterocolitis in very low-birth-weight infants: a meta-analysis and systematic review. Acta Paediatrica, 106(11), 1729–1741. https://doi.org/10.1111/apa.13902
Nussbaumer-Streit, B., Mayr, V., Dobrescu, A. I., Chapman, A., Persad, E., Klerings, I., ...Gartlehner, G. (2020). Quarantine alone or in combination with other public health measures to control COVID-19: a rapid review. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 4, CD013574. https://doi.org/10.1002/14651858.CD013574
Solehati, T., Kosasih, C. E., Rais, Y., Fithriyah, N., Darmayanti, D., & Puspitasari, N. R. (2018). Kangaroo Mother Care Pada Bayi Berat Lahir Rendah : Sistematik Review. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 83. https://doi.org/10.31934/promotif.v8i1.234
WHO. 2018. Preterm birth [Internet]. [cited 2021 Mar 1]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/preterm-birth
WHO. (2017). Constitution of WHO: principles.
WHO. (2014a). Low Birth Weight Policy Brief.
WHO. (2014b). Low Birth WeightPolicy Brief. South Asia, 28(4), 7.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i3.16572
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.