Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Makanan Tambahan bagi Balita untuk Cegah Stunting
Sari
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama terjadi selama periode 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai dari kehamilan hingga usia dua tahun. Secara nasional, prevalensi stunting pada tahun 2021 mencapai sekitar 24,4 persen, sedangkan di Kota Tegal, prevalensinya mencapai 16,8 persen pada tahun 2022. Kasus stunting masih menjadi permasalahan di wilayah kelurahan Bandung, di mana terdapat potensi pangan lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal, seperti jagung. Jagung merupakan sumber pangan yang kaya akan nutrisi, termasuk protein dan mineral, yang dapat digunakan untuk meningkatkan asupan gizi pada balita. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan memberdayakan keterampilan ibu balita serta kader dalam menyiapkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal, yaitu puding jagung mutiara. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan dan demonstrasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan gizi peserta (rata-rata skor sebelum = 5,875; skor sesudah = 7,425; p = 0,000), serta tingkat antusiasme yang tinggi dalam pelatihan pembuatan puding jagung mutiara. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan potensi pangan lokal sebagai solusi terhadap masalah gizi, yang diharapkan dapat turut berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting di Kota Tegal dan wilayah sekitarnya.
Kata Kunci: Pelatihan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Balita, Stunting
ABSTRACT
The Stunting is a condition of growth failure in toddlers due to chronic malnutrition, especially during the first 1,000 days of life from pregnancy to two years old. Nationally, the prevalence of stunting in 2021 was approximately 24.4 percent, while in Kota Tegal, it reached 16.8 percent in 2022. Stunting remains a problem in the Bandung district, where there is untapped potential in local foods such as corn. Corn is a nutrient-rich food source, including proteins and minerals, which can be utilized to enhance nutritional intake in toddlers. The objective of this community service activity is to increase knowledge about nutrition and empower mothers and community health workers in preparing locally-based Supplementary Feeding Programs (SFPs), such as pearl corn pudding. Methods employed in this activity include education and demonstrations. Results indicate a significant increase in nutritional knowledge among participants (average score before = 5.875; after = 7.425; p = 0.000), along with high enthusiasm during training sessions on preparing pearl corn pudding. This community service aims to empower the community to utilize the potential of local foods as a solution to nutritional issues, thereby contributing to reducing the prevalence of stunting in Kota Tegal and surrounding areas.
Keywords: Training, Supplementary Feeding (PMT), Toddlers, Stunting
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Abdillah Fajar, S., Dewi Anggraini, C., Husnul, N., Citeras, P., Raya, J., Km, M., & Garut, K. (2022). The effectiveness of supplementary feeding on the nutritional status of Puskesmas Citeras Garut Regency. Nutrition Scientific Journal., I(1), 30–40. https://doi.org/10.37058/nsj.v1i1.5975
Adriani, P., Aisyah, I. S., Wirawan, S., Hasanah, L. N., Idris, Nursiah, A., Yulistianingsih, A., & Siswati, T. (2022). Stunting Pada Anak. In PT Global Eksekutif Teknologi (Vol. 124, Issue November). https://www.researchgate.net/publication/364952626
Aini, E. N., Nugraheni, S. A., & Pradigdo, S. F. (2018). Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Usia 24- 59 Bulan Di Puskesmas Cepu Kabupaten Blora. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(5), 1–23.
Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247–256. https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.472
Dinkes, jawa tengah. (2021). Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2021.
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. (2018). Petunjuk Teknis Pendidikan Gizi dalam Pemberian Makanan Tambahan Lokal bagi Ibu Hamil dan Balita. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/20230516_Juknis_Tatalaksana_Gizi_V18.pdf
Efendi, F. & M. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik Keperawatan. In Jurnal Keperawatan (p. 106). http://repo.stikesperintis.ac.id/id/eprint/1103
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf (p. 674).
Kemenkes RI, (2021). Buku Saku Kader Pintar Cegah STUNTING. Kementerian Kesehatan RI.Jakarta.
Kenre, I., & Fitriani. (2022). Ilmu Kesehatan Masyarakat (1st ed.). CV. Eureka Media Aksara.
Kurnia, T. W., Iskandar, A., & Hernawan, D. (2019). Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Berbasis Masyarakat (Kk Miskin) Oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Bogor. Jurnal Sosial Humaniora, 10(1), 1. https://doi.org/10.30997/jsh.v10i1.1714
Nawangsari, E. R., ’Izzah, Z., Salsabila, A., Soeliyono, F. F., & Ifadah, B. K. (2023). Implementasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Kegiatan Penyuluhan Gizi sebagai Penunjang Pencegahan Stunting Desa Pabean. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN), 4(3), 1865–1872. http://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i3. 1218
Pingge, Y. A. U., Mirasa, Y. A., & Winarti, E. (2023). Pemberian PMT Modifikasi Berbasis Kearifan Lokal pada Balita Stunting: Sci-Tech Journal, 2(2), 245–251. https://doi.org/10.56709/stj.v2i2.106
Safrina, S., & Putri, E. S. (2022). Hubungan Pemberian Makanan Tambahan (Pmt) Dengan Resiko Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Biology Education, 10(1), 78–90. https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4119
Sari, A. W. (2016). Pentingnya Keterampilan Mendengar Dalam Menciptakan Komunikasi Yang Efektif. Jurnal EduTech, 2(1), 1–10. http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/edutech/article/view/572
Siregar, O. V. (2017). Hubungan kepuasan peserta pelatihan dengan tingkat pembelajaran peserta pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 53(4), 130.
Suparjo, S., H, F., Nurcholis, N., & Cuciati, C. (2019). Increasing The Ability Of Health Care Administrators In Handling The Fever Of The Fever Through Training For Early Crime Handling Peningkatan Kemampuan Kader Kesehatan Dalam Menangani Kejang Demam Melalui Pelatihan Penanganan Dini Kejang Demam diakibatkan. Jurnal Berkarya Pengabdian Masyarakat, 1(2), 187–194. http://jba.ppj.unp.ac.id/index.php/jba/article/view/36/21
Tri Siswati. (2018). Stunting. In Husada Mandiri Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (Issue Maret).
Waroh, Y. K. (2019). Pemberian Makanan Tambahan Sebagai Upaya Penanganan Stunting Pada Balita Di Indonesia. Embrio, 11(1), 47–54. https://doi.org/10.36456/embrio.vol11.no1.a1852
Zurhayati, Z., & Hidayah, N. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 6(1), 1–10. https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i11.16630
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.