Edukasi pada Masyarakat tentang Pemberian Makanan Tambahan pada Balita di Wonoayu Sidoarjo
Sari
ABSTRAK
Berdasarkan data di desa Pilang Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, dari 213 bayi, balita dan anak prasekolah, ada 96,7% bayi status gizi normal, selebihnya (2,34%) mengalami didapatkan analisis status gizi di KMS yang normal sebesar 206 (96,7%), BGM 5 (2,34 %), dan Obesitas 2 (0,93%) . Pada kegiatan Posyandu pernah dilakukan edukasi cara pembuatan dan pemberian PMT pada balita BGM tetapi dalam penerapannya masih kurang. Sebanyak 50% Kader belum pernah mendapatkan edukasi cara pembuatan dan pemberian PMT pada balita BGM. Keterbatasan edukasi cara pembuatan dan pemberian PMT pada balita BGM di Posyandu. Tujuan kegiatan adalah memberikan edukasi pengetahuan dan ketrampilan kader dan keluarga dalam pemberian PMT pada balita. Metode kegiatan ini adalah ceramah, tanya jawab dan praktik. Media yang digunakan leaflet, PPT dan peralatan untuk memasak. Sasarannya adalah kader dan keluarga yang mempunyai balita sebanyak 40 orang. Kegiatan dibagi 2 sesi. Sesi 1 pemberian materi dan tanya jawab tentang makanan pendamping ASI (MP ASI) dan PMT. Sesi 2 dengan praktik pembuatan MP ASI dan PMT. Sebagai evaluasi kegiatan dilaksanakan pre dan post test. Kegiatan diperoleh ada peningkatan pengetahuan usia peserta, prosentase paling sedikit berada pada rentang usia 21-30 tahun. Selebihnya berada diatas 30 tahun. Untuk pendidikan, peserta sebagian besar berpendidikan setingkat SMA/Sederajat. Sedangkan untuk pekerjaan, hampir seluruh peserta sebagai ibu rumah tangga. Hanya sebagian kecil yang bereja sebagai pedagang/karyawan. sebelum pelatihan, prosentase terbanyak (47,5%) pengetahuan ibu dalam kategori cukup. Setelah pelatihan, sebagian besar pengetahuan ibu dalam kategori baik (86,7). Ada peningkatan yang signifikan setelah pelatihan. Sebelum pelatihan skore rata-rata 65, setelah pelatihan skore rata-rata 92. Peserta sangat antusia saat kegiatan praktik membuat MP ASI dan PMT. Kegiatan pendampingan pada warga dalam upaya pemenuhan gizi untuk balita sangat perlu dilakukan agar anak tidak mengalami masalah dan gangguan status gizi.
Kata Kunci: Edukasi, Makanan Tambahan, Balita
ABSTRACT
Based on data in the village of Pilang Wonoayu Sidoarjo Regency, out of 213 infants, toddlers and preschool children, there are 96.7% of normal nutritional status babies, the rest (2.34%) have obtained nutritional status analysis in KMS which is normal at 206 (96.7%), BGM 5 (2.34%), and Obesity 2 (0.93%). In Posyandu activities, education on how to make and provide PMT to BGM toddlers has been carried out but the application is still lacking. As many as 50% of cadres have never received education on how to make and give PMT to children under five years of age. Limitations of education on how to make and provide PMT for BGM toddlers at Posyandu. The purpose of the activity is to provide education on the knowledge and skills of cadres and families in providing PMT to toddlers. The method of this activity is lecture, question and answer and practice. The media used were leaflets, PPT and cooking utensils. The targets were 40 cadres and families with toddlers. The activity was divided into 2 sessions. Session 1 provided material and questions and answers about complementary foods (MP ASI) and PMT. Session 2 with the practice of making breast milk MP and PMT. As an evaluation of the activity, pre and post tests were conducted. The activity obtained an increase in knowledge of the age of the participants, the least percentage was in the age range of 21-30 years. The rest were above 30 years old. For education, most participants have a high school / equivalent education. As for employment, almost all participants are housewives. Before the training, the highest percentage (47.5%) of mothers' knowledge was in the moderate category. After the training, most mothers' knowledge was in the good category (86.7). There was a significant improvement after the training. Before the training, the average score was 65, after the training the average score was 92. Participants were very enthusiastic during the practical activities of making breast milk MP and PMT. Assistance activities for residents in efforts to fulfill nutrition for toddlers are very necessary so that children do not experience problems and nutritional status disorders.
Keywords: Kader, Growth and Development Monitoring, KIA Book
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Aridiyah, F.O., Rohmawati, N., Dan Ririanty, M. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Pedesaan Dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting On Toddlers In Rural And Urban Areas). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), 163–170. Https://Doi.Org/10.1007/S11746-013-2339-4
Desa, B. (2024). Data Balita Di Desa Pilang. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo. Http://Dataku.Sidoarjokab.Go.Id/Updown/Pdffile/202310.Pdf
Eni, G. (2016). Kebijakan Pelayanan Kesehatan Balita Dan Anak Prasekolah.
Halli, S. S., Biradar, R. A., & Prasad, J. B. (2022). Low Birth Weight, The Differentiating Risk Factor For Stunting Among Preschool Children In India. International Journal Of Environmental Research And Public Health, 19(7). Https://Doi.Org/10.3390/Ijerph19073751
Kemenkes. (2022). Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Kementerian Kesehatan Ri.
Kemenkes Ri. (2011). Promosi Kesehatan Didaerah Bermasalah Kesehatan. Kementerian Kesehatan Ri.
Kemenkes Ri. (2015). Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan Ri 362.198.2 Ind B.
Kemenkes Ri. (2017). Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita, Ibu Hamil, Anak Sekolah). Https://Www.Slideshare.Net/Puskesmaslb/Juknis-Pmt2017
Kemenkes Ri. (2022). Buku Kia, Kesehatan Ibu Dan Anak (Kemenkes Ri Dan Jica (Ed.); Cetakan Ta).
Kemenkes Ri. (2023). Pemberian Makanan. 1–106.
Lestari, W., Margawati, A., & Rahfiludin, M. Z. (2014). Stunting Risk Factors In Children Aged 6-24 Months In Penanggalan Sub District Subulussalam City Of Aceh Province. Journal Of Nutrition Indonesia, 3(1), 37–45. Https://Doi.Org/10.14710/Jgi.3.1.126-134
Munawar Noor. (2011). Pemberdaayaan Masyarakat. Civis, Vol 2 No 2. Http://Journal.Upgris.Ac.Id/Index.Php/Civis/Article/View/591
Nakamura, Y. (2019). The Role Of Maternal And Child Health (Mch) Handbook In The Era Of Sustainable Development Goals (Sdgs). Journal Of Global Health Science, Published(1(1):E24). Https://E-Jghs.Org/Synapse/Data/Pdfdata/9986jghs/Jghs-1-E24.Pdf
Nursalam, N., Utami, S., & Susilaningrum, R. (2021). Analysis Of Factors Affecting Commitment And Ability Of Families To Early Detection In Stunting. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 9(3), 190–198. Https://Doi.Org/10.24198/Jkp.V9i3.1722
Permenkes. (2016). Pedoman Penyelenggaraan Indonesia Sehat. Https://Www.Kemkes.Go.Id/Resources/Download/Lain/Pmk_No.39_Ttg_Pis_Pk.Pdf
Sidoarjo, B. P. S. K. (2022). Kecamatan Sidoarjo Dalam Angka 2022. Http://Dataku.Sidoarjokab.Go.Id/Updown/Pdffile/202326.Pdf
Siti Nurhasiyah Jamil Dkk. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi (Cetakan 1). Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
Sri Utami, Rekawati Susilaningrum, Taufiqurrahman, N. (2019). Factors Associated With Interprofessional Collaboration For Handling Stunting In Children. Journal Of Global Pharma Technology. Issn 0975-8542, 11(08).
Susilaningrum, R., & Utami, S. ; N. (2013). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak Untuk Perawat Dan Bidan. In Jakarta: Salemba Medika.
Susilaningrum, R., Utami, S., & Taufiqurrahman, T. (2022). Interprofesional Kolaborasi Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Melalui Pemberdayaan Masyarakat. Community Reinforcement And Development Journal, 1(1), 1–9. Https://Doi.Org/10.35584/Reinforcementanddevelopmentjournal.V1i1.27
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i1.17242
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.