Deteksi Dini Pencegahan Stunting pada Remaja melalui Pemeriksaan Laboratorium : Kalsium Darah

Oktafirani Al Sas, Fiki Setiawan, Rizal Ibrahim Aji

Sari


ABSTRAK

 

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan makanan bergizi, sering sakit, atau kurang stimulasi. Kekurangan protein dan mikronutrien, termasuk kalsium, merupakan faktor risiko utama stunting. Berdasarkan data tahun 2014 menunjukkan bahwa 23,8% anak di seluruh dunia dan 33,5% anak di negara-negara berkembang mengalami stunting atau pertumbuhan terhambat. Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi stunting pada remaja mencapai 35,1%. Provinsi Jawa Timur prevalensi stunting pada remaja mencapai 31,1%, sebanyak 10,8% dikategorikan sangat pendek dan 20,3% lainnya dikategorikan pendek. Pemeriksaan kalsium darah pada remaja awal sangat penting karena kalsium tidak hanya penting untuk pertumbuhan tulang, tetapi juga berperan dalam berbagai fungsi tubuh lainnya, seperti kontraksi otot, transmisi saraf, dan pembekuan darah. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, kekurangan kalsium dapat dideteksi dini dan segera diberikan pencegahan yang tepat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang sejak dini, terutama terkait dengan peran kalsium dalam pertumbuhan tulang. Manfaat pemeriksaan kadar kalsium darah, diharapkan dapat mendeteksi potensi risiko stunting pada generasi mendatang dan mendorong remaja untuk melakukan gaya hidup sehat. Kegiatan ini di laksanakan di SMAN 1 Dukupuntang, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Pelaksanaan kegiatan PKMD ini pada tanggal 02 September 2024 sampai tanggal 09 September 2024. Hasil pemeriksaan kadar kalsium darah pada seluruh responden (48 orang) menunjukkan bahwa 100% memiliki kadar kalsium di bawah normal.

 

Kata Kunci: Stunting, Remaja, Kalsium Darah

 

 

ABSTRACT

 

Stunting is the impaired growth and development of children due to lack of nutritious food, frequent illness or lack of stimulation. Protein and micronutrient deficiencies, including calcium, are major risk factors for stunting. Based on 2014 data, 23.8% of children worldwide and 33.5% of children in developing countries experience stunting or stunted growth. In Indonesia, based on the results of the Basic Health Research in 2013, the prevalence of stunting in adolescents reached 35.1%. In East Java, the prevalence of stunting in adolescents reached 31.1%, with 10.8% categorized as very short and 20.3% categorized as short. Checking blood calcium in early adolescents is very important as calcium is not only essential for bone growth, but also plays a role in various other bodily functions, such as muscle contraction, nerve transmission, and blood clotting. By conducting regular checks, calcium deficiency can be detected early and appropriate prevention can be given immediately. The purpose of this activity is to increase knowledge about the importance of balanced nutrition from an early age, especially related to the role of calcium in bone growth. Through checking blood calcium levels, it is expected to detect the potential risk of stunting in future generations and encourage adolescents to adopt a healthy lifestyle. This activity was carried out at SMAN 1 Dukupuntang, Dukupuntang, Cirebon Regency. The implementation of this PKMD activity was on September 02, 2024 to September 09, 2024. The results of checking blood calcium levels in all respondents (48 people) showed that 100% had calcium levels below normal.

 

Keywords: Stunting, Adolescents, Blood Calcium


Kata Kunci


Kata kunci : stunting, remaja, kalsium darah

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Akbar, M. I. A., & Putra, B. A. S. (2022). Defisiensi Mikronutrisi (Zat Besi, Magnesium, Zinc, Kalsium, Vitamin D, Asam Folat, Vitamin C, Vitamin E, Dan Omega 3) Pada Preeklamsia. Vitamin D, 5.

Alwi, M. A., Hamzah, H., & Lewa, Abd. F. (2022). Determinan Dan Faktor Risiko Stunting Pada Remaja Di Indonesia: Literature Review: Determinant And Risk Factor Stunting On Adolescents In Indonesia: Literature Review. Svasta Harena: Jurnal Ilmiah Gizi, 3(1), 7–12. Https://Doi.Org/10.33860/Shjig.V3i1.1489

Amalia, N., Arsyad, M., & Khafifah, K. (2024). Analisis Kadar Kalsium (Ca) Pada Lansia Di Panti Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Provinsi Kalimantan Selatan: Analysis Of Calsium (Ca) Levels In The Elderly At The “Budi Sejahtera” Social Shalter And Rehabilitation Home For The Elderly In Sout Kalimantan. Borneo Journal Of Medical Laboratory Technology, 6(2). Https://Doi.Org/10.33084/Bjmlt.V6i2.6877

Amran, P. (2018). Analisis Perbedaan Kadar Kalsium (Ca) Terhadap Karyawan Teknis Produktif Dengan Karyawan Administratif Pada Persero Terbatas Semen Tonasa. Jurnal Media Analis Kesehatan, 1(1). Https://Doi.Org/10.32382/Mak.V1i1.121

Andari, W., Siswati, T., & Paramashanti, B. A. (2020). Tinggi Badan Ibu Sebagai Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pleret Dan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Journal Of Nutrition College, 9(4), Article 4. Https://Doi.Org/10.14710/Jnc.V9i4.26992

Andriansyah, A., Rate, S., & Yusuf, K. (2022). Hubungan Protein Kalsium Zink Dan Vitamin D Dengan Kejadian Stunting. 17.

Anggraini, K. R., Lubis, R., & Azzahroh, P. (2022). Pengaruh Video Edukasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Awal Tentang Kesehatan Reproduksi. Menara Medika, 5(1), 109–120. Https://Doi.Org/10.31869/Mm.V5i1.3511

Asiah, A., Yogisutanti, G., & Purnawan, A. I. (2020). Asupan Mikronutrien Dan Riwayat Penyakit Infeksi Pada Balita Stunting Di Uptd Puskesmas Limbangan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Journal Of Nutrition College, 9(1), Article 1. Https://Doi.Org/10.14710/Jnc.V9i1.24647

Fadhilah, A. U., Sartono, A., & Kusuma, H. S. (2017). Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Protein, Kalsium, Dan Fosfor Dengan Panjang Tungkai Remaja. Indonesian Journal Of Human Nutrition, 4(1), 59–64. Https://Doi.Org/10.21776/Ub.Ijhn.2017.004.01.6

Febria, C. (2020). Hubungan Kadar Kalsium Dalam Pasi Dari Asupan Bayi Dengan Panjang Badan Bayi Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang 2017. Human Care Journal, 5(3), 682. Https://Doi.Org/10.32883/Hcj.V5i3.823

Fitriani, F., & Darmawi, D. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Biology Education, 10(1), 23–32. Https://Doi.Org/10.32672/Jbe.V10i1.4114

Kurniasari, Y., Juffrie, M., Sitaresmi, M. N., & Jamil, M. D. (2016). Kadar Kalsium Serum Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 24-59 Bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(3), 108. Https://Doi.Org/10.22146/Ijcn.23109

Nasriyah, N., & Ediyono, S. (2023). Dampak Kurangnya Nutrisi Pada Ibu Hamil Terhadap Risiko Stunting Pada Bayi Yang Dilahirkan. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 14(1), 161–170. Https://Doi.Org/10.26751/Jikk.V14i1.1627

Nurhayati, L., Mardiah, W., & Setyorini, D. (2020). Status Gizi Dan Asupan Zat Gizi Makronutrien Anak Stunted Dan Tidak Stunted 1-3 Tahun. Jurnal Kesehatan, 11(2), 83–92. Https://Doi.Org/10.38165/Jk.V11i2.206

Putra, K. A. W. A., Wande, I. N., & Parwati, P. A. (2018). Perbedaan Kadar Kalsium Darah Pada Atlet Panjat Tebing Dan Bukan Atlet Di Kota Denpasar: Difference In Blood Calcium Levels In Athletes Rock Climbing And Not Athletes In Denpasar City. Bali Medika Jurnal, 5(2), 252–256. Https://Doi.Org/10.36376/Bmj.V5i2.40

Ratnalela Srg, I., Nasution, S. B., Sofia, E., & Pane, H. F. (2021). Analisis Kadar Kalsium Dan Magnesium Terhadap Kejadian Stunting Balita Di Puskesmas Titipapan Medan Deli. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 13(2), 517–524. Https://Doi.Org/10.34011/Juriskesbdg.V13i2.1938

Rumondor, M., Lariwu, C., & Ndekano, M. (2019). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Susu Dengan Kejadian Stunting Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan. 7.

Sari, E. M., Juffrie, M., Nurani, N., & Sitaresmi, M. N. (2016). Asupan Protein, Kalsium Dan Fosfor Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 24-59 Bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(4), 152. Https://Doi.Org/10.22146/Ijcn.23111

Siahaya, A., & Tahapary, W. (2024). Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Dan Pelatihan Gizi Seimbang Pada Remaja Putri Untuk Pencegahan Stunting Sejak Dini. Karya Kesehatan Siwalima, 3(1), 8–15. Https://Doi.Org/10.54639/Kks.V3i1.1173

Sri Rahayu Savitri, Harti, H., Faya Faradilla, Indahtussolikha, I., Puji Purnama Sari, Firda Silvia Hasna, Hernanda Putra Pratama, Lumilatul Jihan Ali, Bagas Adi Saputra, Dzulfikar Rasman, & Ashief El Qorny. (2022). Pencegahan Kasus Stunting Melalui Penyuluhan Remaja Dan Pmt (Pemberian Makanan Tambahan) Di Desa Purbosono. J-Abdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(7), 5521–5528. Https://Doi.Org/10.53625/Jabdi.V2i7.3990

Subekti, N. M., Prasetyanti, D. K., & Nikmah, A. N. (2020). Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Dalam Menghadapi Pubertas Pada Remaja. 1.

Sudiarmanto, A. R., & Sumarmi, S. (2020). Hubungan Asupan Kalsium Dan Zink Dengan Kejadian Stunting Pada Siswi Smp Unggulan Bina Insani Surabaya. Media Gizi Kesmas, 9(1), 1. Https://Doi.Org/10.20473/Mgk.V9i1.2020.1-9

Wahyuni, S., Rianto, B., & Rizky Imamar Rusli, D. (2024). Hubungan Berat Badan Pada Remaja Dengan Tingkat Kecemasan Di Sman 4 Cimahi: The Relationship Of Body Weight In Adolescents With The Level Of Anxiety At Sman 4 Cimahi. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal Of Nursing), 10(1), 109–116. Https://Doi.Org/10.33023/Jikep.V10i1.1935

Wati, R. W. (2021). Hubungan Riwayat Bblr, Asupan Protein, Kalsium, Dan Seng Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Nutrizione: Nutrition Research And Development Journal, 1(2), 1–12. Https://Doi.Org/10.15294/Nutrizione.V1i2.50071

Wiyono, S., Muntikah, M., & Meilinasari, M. (2023). Suplementasi Makanan Tambahan Tinggi Protein Hewani, Kalsium Dan Zinc Pada Anak Umur 6-24 Bulan Sebagai Upaya Peningkatan Panjang Badan Anak. Window Of Health : Jurnal Kesehatan, 354–364. Https://Doi.Org/10.33096/Woh.Vi.459




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i5.19913

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.