Pemberdayaan Teman Sebaya sebagai Upaya Pencegahan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

Florensa Florensa, Nurul Hidayah, Dodik Limansyah, Lintang Sari, Fajar Yousriatin

Sari


ABSTRAK

 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan mental yang banyak terjadi pada remaja dan menjadi penyebab kematian kedua terbanyak pada individu berusia 15-29 tahun. Di Indonesia, angka bunuh diri remaja cukup tinggi, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti depresi, kecemasan, stres, penyalahgunaan NAPZA, serta kurangnya dukungan sosial. Remaja di lembaga pembinaan memiliki risiko lebih besar terhadap stres berat dan pemikiran untuk mengakhiri hidup akibat tekanan lingkungan serta keterbatasan interaksi sosial. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang efektif guna mencegah risiko bunuh diri, salah satunya melalui pemberdayaan teman sebaya yang berperan dalam meningkatkan kesadaran serta menciptakan sistem dukungan dalam komunitas remaja. Program ini bertujuan untuk membekali remaja dengan pengetahuan mengenai pencegahan bunuh diri, sehingga mereka mampu mengenali faktor risiko, memahami pentingnya kesehatan mental di lingkungan sekitar, serta memberikan dukungan kepada teman sebaya yang berisiko. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk edukasi kepada remaja penghuni lapas melalui tahapan yang sistematis, mulai dari persiapan peserta, penyediaan sarana dan prasarana, hingga penyusunan materi edukasi yang relevan. Pelaksanaan program berlangsung pada Oktober 2024 di aula lapas dan diawali dengan pre-test untuk mengukur pemahaman awal peserta. Setelah itu, penyampaian materi dilakukan secara interaktif mengenai faktor risiko bunuh diri, strategi pencegahan, serta peran teman sebaya dalam memberikan dukungan emosional. Program kemudian diakhiri dengan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta setelah mendapatkan edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan mampu meningkatkan kesadaran remaja terhadap faktor risiko bunuh diri serta membekali mereka dengan keterampilan dalam memberikan dukungan kepada teman sebaya. Selain itu, peserta juga menunjukkan kemampuan dalam melakukan deteksi dini terhadap individu yang berpotensi mengalami tekanan emosional berat. Dengan demikian, pemberdayaan teman sebaya terbukti menjadi strategi yang efektif dalam pencegahan risiko bunuh diri, terutama bagi remaja di lembaga pembinaan. Program ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih suportif, tetapi juga berkontribusi dalam menekan angka kejadian bunuh diri di kelompok usia remaja. 

 

Kata Kunci: Lapas, Manajemen Stres, Risiko Bunuh Diri

ABSTRACT

 

Suicide is a prevalent mental health issue among adolescents and is the second leading cause of death among individuals aged 15-29. In Indonesia, the suicide rate among teenagers remains high, influenced by various factors such as depression, anxiety, stress, substance abuse, and lack of social support. Adolescents in juvenile detention centers are at even greater risk of severe stress and suicidal thoughts due to environmental pressures and limited social interactions. Therefore, effective interventions are necessary to prevent suicide risks, one of which is peer empowerment, which plays a crucial role in raising awareness and creating a support system within adolescent communities. This program aims to equip adolescents with knowledge about suicide prevention, enabling them to recognize risk factors, understand the importance of mental health in their surroundings, and provide support to at-risk peers. The initiative was carried out through educational activities for juvenile detainees, following a structured process that included participant preparation, provision of facilities and infrastructure, and the development of relevant educational materials. The program was implemented in October 2024 at the detention center’s hall, beginning with a pre-test to assess participants’ initial understanding. This was followed by an interactive session covering suicide risk factors, prevention strategies, and the role of peers in providing emotional support. The program concluded with a post-test to evaluate participants’ knowledge improvement after the educational intervention. The results indicated that the education provided successfully increased adolescents’ awareness of suicide risk factors and equipped them with the skills to support their peers. Additionally, participants demonstrated the ability to conduct early detection of individuals experiencing severe emotional distress. Thus, peer empowerment has proven to be an effective strategy in suicide prevention, particularly for adolescents in juvenile detention. This program not only fosters a more supportive social environment but also contributes to reducing suicide rates among young individuals.

 

KeywordsPrison, Stress Management, Suicide Risk


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Agusthia, M., Muchtar, R. S. U., & Ramadhani, D. (2023). Pengaruh Edukasi Teen Mental Health First Aid Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam Mengurangi Gangguan Masalah Kesehatan Mental Di Sman 3 Batam. Warta Dharmawangsa, 17(1), 147–157. Https://Doi.Org/10.46576/Wdw.V17i1.2929

Amiroh, S. N., Alyan, W. L., & Rozak, R. W. A. (2024). Analisis Dukungan Sosial Terhadap Ide Bunuh Diri Pada Remaja. Jurnal Ilmu Psikologi Dan Kesehatan (Sikontan), 2(3), 263-274.

Aulia, N., & Sasmita, H. (2019). Analisis Hubungan Faktor Risiko Bunuh Diri Dengan Ide Bunuh Diri Pada Remaja. Jurnal Keperawatan, 11(4), 307-314.

Djohar, T. R. M. H., Salsabila, U., Nisa, P. Z., Rahayu, Y. F., Prameswari, P., & Oktasari, M. (2024). Memahami Kedalaman Krisis Dan Dinamika Bunuh Diri Melalui Novel Thirteen Reasons Why By Jay Asher Dan Implikasinya Pada Layanan Konseling. Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Dan Konseling Islam, 7(1), 259-270.

Florensa, K., Keliat, B. A., Irmansyah, & Besral. (2020). Suicide In Adolescents: Mental Health Problems And Social Support. International Journal Of Pharmacy Research, 12(1), 1641-1645.

Florensa, F., Hidayah, N., Sari, L., Yousrihatin, F., & Litaqia, W. (2023). Gambaran Kesehatan Mental Emosional Remaja. Jurnal Kesehatan, 12(1), 112–117. Https://Doi.Org/10.46815/Jk.V12i1.125

Florensa, Yousriatin, F., Hidayah, N., & Sari, L. (2024). Peningkatan Keterampilan Manajemen Stress Sebagai Upaya Pencegahan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3). Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.47492/Eamal.V4i3.3701

Fitria, Y., & Maulidia, R. (2018). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kesehatan Jiwa Remaja Di Smpn Kota Malang.

Gusmunardi, Sarfika, R., & Sasmita, H. (2023). Faktor Resiko Dan Faktor Protektif Resiko Bunuh Diri Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Stikes Kendal, 13(1), 75-82. Retrieved From Http://Journal.Stikeskendal.Ac.Id/Index.Php/Pskm.

Hawton, K., Linsell, L., Adeniji, T., Sariaslan, A., & Fazel, S. (2014). Self-Harm In Prisons In England And Wales: An Epidemiological Study Of Prevalence, Risk Factors, Clustering, And Subsequent Suicide. The Lancet, 383(9923), 1147-1154. Retrieved From Http://Dx.Doi.Org/10.1016/S0140-6736(13)62118-2.

Kementerian Kesehatan Ri. (2017). Data Dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016.

Khairunnisa, K. (2018). Pengaruh Dukungan Sosial Dan Hopelessness Terhadap Ide Bunuh Diri (Skripsi, Fakultas Psikologi, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta).

Khotima, N. A., & Syihabuddin, S. (2023). Korelasi Keinginan Bunuh Diri Dengan Hierarki Kebutuhan Maslow Dalam Film “Kembang Api” Karya Herwin Novianto. Idebahasa, 5(2), 228-240.

Lalenoh, G. A., Zega, I. B. P., Yuni, I. F., Florensa, M. V. A., & Ningsih, M. T. A. S. (2021). Hubungan Tingkat Stres Dengan Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa. Nursing Current: Jurnal Keperawatan, 9(1), 89. Retrieved From Https://Doi.Org/10.19166/Nc.V9i1.3466.

Mardiyah, A., & Widodo, A. (2024). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Di Smk Karya Nugraha Boyolali. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5, 10187–10193. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.31004/Jkt.V5i4.35134

Mariyati, P., & Dwiastuti, R. (2023). Gambaran Dinamika Psikologis Mahasiswa Yang Memiliki Ide Bunuh Diri. Jurnal Penelitian Ilmu Kesehatan (Jurnal Pikes), 4(2), 39-48.

Nasution, R. A., Keliat, B. A., & Wardani, I. Y. (2019). Effect Of Cognitive Behavioral Therapy And Peer Leadership On Suicidal Ideation Of Adolescents In Bengkulu. Comprehensive Child And Adolescent Nursing, 42(Sup1), 90-96. Retrieved From Https://Doi.Org/10.1080/24694193.2019.1578300.

Nurwela, T. S., & Rindu, Y. (2022). Tingkat Stres Pada Remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Kupang. Flobamora Nursing Journal, 1(2), 9-14.

Pajarsari, S. U., & Wilani, N. M. A. (2020). Dukungan Sosial Terhadap Kemunculan Ide Bunuh Diri Pada Remaja. Widya Caraka: Journal Of Psychology And Humanities, 1(1), 34-40.

Pat, P., Richter-Sundberg, L., Jegannathan, B., Edin, K., & San Sebastian, M. (2021). Mental Health Problems And Suicidal Expressions Among Young Male Prisoners In Cambodia: A Cross-Sectional Study. Global Health Action, 14(1). Retrieved From Https://Doi.Org/10.1080/16549716.2021.1985229.

Pramesti, M. A. M. (2019). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa Rantau Semester Tujuh Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Doctoral Dissertation, Universitas Airlangga).

Putra, D. E., Nelwati, N., & Fernandes, F. (2023). Hubungan Depresi, Stres Akademik, Dan Regulasi Emosi Dengan Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 11(3), 689-706.

Salsabhilla, A., & Panjaitan, R. U. (2019). Dukungan Sosial Dan Hubungannya Dengan Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa Rantau. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 107.

Santrock, J. W. (2019). Adolescence. Mcgraw-Hill Education.

World Health Organization. (2019). Suicide Worldwide In 2019: Global Health Estimates. Geneva: World Health Organization. Retrieved From Https://Apps.Who.Int/Iris/Rest/Bitstreams/1350975/Retrieve.

Zamroji, M., & Oktaviana, W. (2025). Dukungan Sosial Teman Sebaya Dan Kejadian Ide Bunuh Diri Pada Mahasiswa. 18(10), 1277–1284. Https://E-Jurnal.Iphorr.Com/Index.Php/Hjk/Article/View/549/610




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i4.19988

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.