Skrining Infeksi Kecacingan pada Balita di Posyandu Griya Anugerah

Norma Farizah Fahmi, Dwi Aprilia Anggraini, Maharani Putri Dewi, Nur Bunga Firdausy, Lintang Aprilia, Qurrotu Aini

Sari


ABSTRAK

 

Cacingan adalah infeksi parasit yang masih umum di masyarakat namun kurang mendapat perhatian. Kelompok usia paling rentan adalah balita dan anak usia sekolah dasar. Penyakit ini termasuk kategori neglected disease karena sifatnya kronis dan gejalanya tidak langsung terlihat. Dampak jangka panjangnya mencakup kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang, dan penurunan kemampuan kognitif. Cacingan juga dapat menyebabkan anemia, kelelahan, serta penurunan prestasi belajar. Penyakit ini masih banyak ditemukan di Indonesia, khususnya jenis Soil Transmitted Helminths (STH) seperti cacing gelang, cambuk, kremi, dan pita. Infeksi ini dapat menurunkan kondisi gizi, kecerdasan, dan produktivitas, sehingga merugikan secara ekonomi dan sosial. Cacingan berdampak pada penurunan hemoglobin dan metabolisme otak, mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh serta gangguan fisik dan mental anak. Pencegahan dapat dilakukan melalui peran ibu dalam menjaga kebersihan serta pemberian obat cacing albendazol sebagai bagian dari program nasional sesuai PMK No. 15 Tahun 2017. Upaya promotif dan deteksi dini sangat diperlukan untuk mencegah dampak jangka panjang infeksi ini terhadap kualitas sumber daya manusia. Sasaran pengmas adalah 50 balita di posyandu Griya Anugerah. Metodenya dengan melakukan penyuluhan tentang kecacingan, pencegahan, dan cara mengatasi infeksi kecacingan pada balita, melakukan penyuluhan tentang infeksi kecacingan dan risikonya, memotong kuku balita secara bergantian, melakukan deteksi dini infeksi cacing menggunakan kuku, dan melakukan pencatatan hasil. Skrining infeksi kecacingan pada balita yang dilaksanakan di Posyandu Perum Griya Anugerah menunjukkan antusiasme tinggi dari para ibu, dengan banyak pertanyaan seputar penyebab dan pencegahan kecacingan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya telur dan larva cacing tambang pada kuku balita, yang berisiko tertelan akibat kebiasaan bermain tanah dan kurangnya kebersihan tangan. Pencegahan dapat dilakukan melalui kebiasaan mencuci tangan, memotong kuku secara rutin, memakai alas kaki, serta pemberian obat cacing secara berkala.

 

Kata KunciInfeksi Kecacingan, Skrining, Parasitologi, Analis Kesehatan

 

 

ABSTRACT

 

Worms are a parasitic infection that is still common in society but has received little attention. The most vulnerable age groups are toddlers and elementary school children. This disease is categorized as a neglected disease because it is chronic and the symptoms are not immediately visible. The long-term impacts include malnutrition, impaired growth and development, and decreased cognitive abilities. Worms can also cause anemia, fatigue, and decreased learning achievement. This disease is still widely found in Indonesia, especially the Soil Transmitted Helminths (STH) type such as roundworms, whipworms, pinworms, and tapeworms. This infection can reduce nutritional conditions, intelligence, and productivity, thus causing economic and social losses. Worms have an impact on decreasing hemoglobin and brain metabolism, resulting in decreased immunity and physical and mental disorders in children. Prevention can be done through the role of mothers in maintaining cleanliness and providing albendazole worm medicine as part of the national program according to PMK No. 15 of 2017. Promotional efforts and early detection are needed to prevent the long-term impacts of this infection on the quality of human resources. The target of the community service is 50 toddlers at the Griya Anugerah integrated health post. The method is by providing counseling on worms, prevention, and how to overcome worm infections in toddlers, providing counseling on worm infections and their risks, cutting toddlers' nails alternately, conducting early detection of worm infections using nails, and recording the results. Screening for worm infections in toddlers carried out at Posyandu Perum Griya Anugerah showed high enthusiasm from mothers, with many questions about the causes and prevention of worms. The results of the examination showed the presence of hookworm eggs and larvae on toddlers' nails, which are at risk of being swallowed due to the habit of playing in the soil and lack of hand hygiene. Prevention can be done through the habit of washing hands, cutting nails regularly, wearing footwear, and giving worm medicine periodically.

 

Keywords: Worm Infection, Screening, Parasitology, Health Analyst.


Kata Kunci


infeksi kecacingan, skrining, parasitologi, analis kesehatan

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Aulina, C., & Astutik, Y. (2018). Peningkatan Kesehatan Anak Usia Dini Dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK Kecamatan Candi Sidoarjo. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 50-58.

Darmiah, et al. (2015). Infeksi Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar di Desa Program dan Non Program PAMSIMAS Karang Intan Kabupaten Banjar. Journal of Health Epidemiology.

De Gier, et al. (2016). Species-specific Associations Between Soil-Transmitted Helminths and Micronutrients in Vietnamese Schoolchildren. The American Journal of Tripocal Medicine and Hygiene, 95(2), 77-82.

Desyana, N. (2018). Gambaran Infeksi Kecacingan Pada Siswa SDN 1-4 Desa Muara Laung Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017. 3(2), 41-53.

Hardani, M., & Zuraida, R. (2019). Penatalaksanaan Gizi Buruk dan Stunting Pada Balita Usia 14 Bulan Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. Medula, 9(3), 565-575.

Haryatmi, Dwi dan Ariyanti. (2022). Pencegahan Infeksi Cacing Usus pada Anak Melalui Sosialisasi Kepada Ibu-Ibu PKK Kelurahan Kwarasan Grogol Sukoharjo. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(4), 667-675.

Noviastuti, R. (2015). Infeksi Soil Transmitted Helminths. Majority, 4(8), 107-116.

Nurfaikatunnisa, et al. (2021). Hubungan kecacingan Dengan Stunting Pada Balita Dengan menggunakan Metode Sedimentasi di Kabupaten Bulukumba. Jurnal TLM Blood Smear, 2(2), 31-40.

Sari, E., et al. (2023). Penyuluhan Stunting dan Pemeriksaan Kecacingan di Dusun Paculgowang, Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang. Jurnal Pengabdian Cendekia, 2(2), 28-31.

Sumanto, Didik dan Wartomo, Hadi. (2018). Parasitologi Kesehatan Masyarakat. 1 ed. Semarang: Yoga Pratama.

Wahyuningtyas, Suci, Azahra, Sresta dan Agus Rudi Hartono. (2022). Identifikasi Telur Cacing Tambang (Hookworm) Pada Kuku Pekerja Tambang Pasir Kecamatan Loa Janan. Borneo Journal of Science and Mathematics Education, 2(3), 159-174.

Wibowo, D. (2020). Peran Ibu Dalam Pencegahan Cacing Pada Anak Balita. STIKES Karya Husada Kediri

Yuningsih, et al. (2024). Upaya Peningkatan Status Gizi Pada Balita Stunting Dengan Pemeriksaan Hb dan Mikrobiota Sebagai Upaya Implementasi Gerakan Anti Stunting. Jurnal Idaman, 7(1), 15-20.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i7.20491

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.