PENDAMPINGAN KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA NELAYAN DALAM MENYIAPKAN CEMILAN BALITA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO
Sari
ABSTRAK
Tingginya angka kejadian anak balita yang mengalami permasalahan gizi menjadi beban Negara, karena itu perlu upaya memperbaiki konsumsi gizi balita dengan memanfaatkan ketersediaan sumber pangan lokal. Salah satu sumber pangan tinggi protein yang selalu tersedia di daerah pesisir pantai adalah ikan. Hasil pemantauan gizi yang dilaporkan dari data Puskesmas Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah ditemukan 21,3 % diantaranya dengan status gizi kurang dan gizi buruk terutama ditemukan pada anak batita. Tujuan yang diharapkan setelah penyuluhan dan demonstrasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu balita khususnya yang mempunyai balita dengan status gizi kurang tentang gizi dan cara pengolahan makanan untuk balita yang padat gizi dengan bahan baku yang tersedia di daerah tersebut. Potensi yang ada (ikan) dapat diolah menjadi makanan balita yang memenuhi kriteria gizi dan disenangi balita. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leafleat dan demonstrasi pengolahan ikan dengan membuat menu pergedel ikan tuna dan sate ikan tuna. Dengan demikian pemberian penyuluhan dan demonstasi tentang pengolahan sumber protein ikan sangat efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu yang mempunyai balita tentang ciri-ciri anak ssehat dan pengolahan bahan makanan dengan bahan baku ikan.
Kata kunci : cemilan balita, Gizi balita, Penyuluhan, Demonstasi
ABSTRACT
The high incidence of children under five experiencing nutritional problems is a burden on the State, therefore it is necessary to improve nutrition consumption by utilizing local food sources. One source of high-protein food that is always available in coastal areas is fish. The results of nutrition monitoring reported from data from the Lubuk Buaya Health Center, Koto Tangah Subdistrict found 21.3% of them with underweight and malnutrition status especially found in toddlers. The expected goal after counseling and demonstration, is to improve the knowledge and skills of mothers of children under five, especially those who have toddlers with poor nutritional status about nutrition and how to process food for toddlers who are nutrient-dense with the raw materials available in the area. Existing potential (fish) can be processed into toddler food that meets nutritional criteria and is loved by toddlers. The activities carried out in the form of counseling using leafleats and demonstrations of fish processing by making tuna pergedel menu and tuna satay. Thus the provision of counseling and demonstration about processing fish protein sources is very effective in increasing the knowledge and skills of mothers who have toddlers about the characteristics of healthy children and processing food with fish raw materials.
Keywords: toddler nutrition, counseling, demonstration
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Nency Y., dan Arifin MT. 2008. Gizi Buruk, Ancaman Generasi yang Hilang. Inovasi. Vol.5. Nomor.XVII. November 2008
Morris JC. 2014. Pedoman Gizi Pengkajian dan Dokumentasi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kemenkes. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar ; RISKESDAS. Jakarta : Balitbang Kementerian Kes RI
Kementerian Kesehatan RI,2013, Penyejian Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v3i1.2415
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.