Pendidikan Seks Di SDN Kelapa Dua I Tangerang Banten “Her Body, Her Rules”

Belet Lydia Ingrit, Eva Berthy Tallutondok, Magda Fiske Rumambi, Heman Pailak, Shinta Sihaloho

Sari


Pendidikan seksualitas seharusnya diberikan sejak dini. Anak usia 9-12 tahun sudah harus mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya dan konsekuensi dari perubahan yang terjadi.  Berdasarkan hasil wawancara langsung ke dua guru di SDN Kelapa Dua I Tangerang, Banten, pihak pendidik mengatakan bahwa siswa kelas 5 dan kelas 6 sudah mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis. Mereka mengatakan bahwa siswa belum memahami tentang perubahan-perubahan fisik yang dialaminya. Selain itu siswa yang berusia antara 11-12 tahun sudah mengalami menstruasi tapi siswa belum mengetahui tentang menstruasi dan perawatan kesehatan reproduksi. Pihak sekolah juga mengatakan bahwa pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan dengan orang tua sehingga berharap pendidikan seks dapat diajarkan di sekolah. Menurut informasi dari pihak sekolah untuk pendidikan seks sendiri tidak tercantum dalam kurikulum sekolah hanya merupakan bagian dari pelajaran ilmu pengetahuan alam. Oleh karena itu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pendidikan seks sejak dini dengan target sasaran siswa kelas 5 dan kelas 6 dengan topik Pendidikan Seks ”Her Body, Her Rules”. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunakan metode pretest, post test, pendidikan seks melalui video, role play, serta tanya jawab dengan total siswa yang hadir berjumlah 107 siswa. Hasil dari pretest dan posttest menunjukkan adanya kenaikan perubahan nilai dilihat dari pre test dan post test score sebesar 42.99 % . Diakhir kegiatan, siswa dapat kembali menyebutkan kembali informasi yang sudah diberikan oleh tim PkM. Selanjutnya diharapkan kegiatan PkM ini ini dapat berkesinambungan dengan mengambil topik baru yang terkait dengan kesehatan dan tumbuh kembang anak.

 

Kata kunci: Pendidikan seks, Perubahan fisik, Remaja

 

 

ABSTRACT

Sex education should be taught early. Children aged 9-12 years should know the changes that occur in their body and the consequences it brings. According to the teachers at SDN Kelapa Dua I Tangerang, Banten during direct interview, the teachers said that students in grade 5 and grade 6 had begun to have interest in the opposite sex.  They said that students do not fully understand the physical changes they experienced.  In addition, female students between the ages of 11-12 have experienced menstruation but they do not yet know about menstruation and reproductive health care. The school also said that sex education is still taboo to be discussed with parents so they hoped sex education can be taught in schools.  According to the school, the sex education itself is not listed in the school curriculum, it is only a part of natural science lessons.  There fore this Community Service (PkM) activity aims to provide sex education from early age to students target of grade 5 and grade 6 students on the topic of "Her Body, Her Rules".  This activity was carried out using the pretest, post test, sex education through video, role play, and question and answer with a total of 107 students present.  The results of the pretest and posttest showed an increase in changes in value seen from the pretest and post test score by 42.99%.  At the end of the activity, students can re-mention the information that has been given by the PkM team.  Furthermore, it is hoped that this PkM activity can be sustainable by taking on new topics related to health and child development.

 

Keywords: Sex education, Physical change, Teenagers


Kata Kunci


Pendidikan seks, Perubahan fisik, Remaja

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anindita, R. P. (2017). “Pengaruh Penyuluhan Pendidikan Seksual Dini Terhadap Tingkat Pengetahuan Pada Ibu di TK ABA WIROBRAJAN I dan II YOGYAKARTA”. Retrieved from http://lib.unisayogya.ac.id/

Andika, A. (2010). Dari Mana Aku Lahir? Cara Cerdas Mendidik Anak Tentang Seks. Yogyakarta: Pustaka Grhatama

Chasanah, I. (2018). Psikoedukasi Pendidikan Seks untuk Meningkatkan Sikap Orangtua dalam Pemberian Pendidikan Seks. Jurnal Intervensi Psikologi. DOI :10.20885/intervensipsikologi.vol10.iss2.art5

Jatmiko, T.E., Angin, R & Ernawati, E. (2015). Model dan Materi Pendidikan Seks Anak Usia Dini Perspektif Gender untuk Menghindarkan Sexual Abuse. Jurnal Cakrawala Pendidikan. DOI : 10.21831/cp.v3i3.7407

KBBI. (2016). Retrieved from https://kbbi.web.id/seks pada tanggal 09 April 2019 pukul 16.10 wib

KPAI. (2016). Bank Data Perlindungan Anak. Retrieved from https://www.kpai.go.id/

Safita, R . (2013). Peranan orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Jurnal Edu-Bio. (4). 32-40

UNICEF. (2015). “Upaya UNICEF dalam Penanganan Kekerasan di Negara Berkembang”. Retrieved from http://lib.unisayogya.ac.id/

Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, D., Winkelstein, M & Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6. Jakarta: EGC




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v3i2.2583

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.