Pendidikan Kesehatan Tentang Kompres Hangat Untuk Demam Di Margorejo Dusun 6 Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan
Sari
Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis, tindakan non farmakologis maupun kombinasi keduanya. Tindakan farmakologis yaitu dengan memberikan obat antipiretik. Sedangkan tindakan non farmakologis yaitu tindakan tambahan dalam menurunkan panas seperti memberikan minuman yang banyak, di tempatkan diruangan yang bersuhu normal, menggunakan pakaian tipis dan di berikan kompres. Kompres hangat adalah tindakan dengan menggunakan kain atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang di tempelkan pada bagian tubuh tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh. Tujuan mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pemberian kompres hangat pada penderita demam. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Sebelum dimulai penyuluhan, terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan pelaksana penyuluhan, dibuka dengan pretest, dilanjutkan dengan penyampaian materi juga diskusi yang terarah berupa edukasi dan penyuluhan. Hasil yang didapatkan menunjukkan sebagian besar ibu-ibu (80%) belum memahami dan mnegerti tentang cara penggunaan kompres hangat dengan benar serta belum mengetahui manfaat kompres hangat dan sebagian kecil ibu-ibu sudah memahami tentang cara penggunaan kompres hangat tetapi belum mengetahui manfaatnya.
Kata Kunci : demam, kompres hangat, pendidikan kesehatan
ABSTRACT
Treatment of fever can be done by pharmacological action, non pharmacological action or a combination of both. Pharmacological action, namely by providing antipyretic drugs. Meanwhile, non-pharmacological actions are additional measures to reduce heat such as giving lots of drinks, put in a room with normal temperature, using thin clothes and applying a compress. A warm compress is the action of using a cloth or towel that has been dipped in warm water, which is applied to certain parts of the body so that it can provide a sense of comfort and reduce body temperature. The purpose of knowing the effect of health education on giving warm compresses to fever sufferers. This activity is carried out by extension methods. Before starting counseling, first convey the intent and purpose of the arrival of the extension agent, opened with a pretest, followed by the delivery of material as well as focused discussion in the form of education and counseling. The results obtained show that most mothers (80%) do not understand and understand how to use warm compresses properly and do not know the benefits of warm compresses and a small proportion of mothers already understand how to use warm compresses but do not know their benefits.
Keywords: fever, warm compress, health education
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Debora, O. (2011). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Salemba Medika.
Idayati. (2018). Pengaruh Penyuluhan Tentang Kompres Terhadap Keterampilan Melakukan Kompres Panas Pada Anak Di Puskesmas Sukoharjo. Pringsewu. https://e-journal.stikesmuh-pringsewu.ac.id/index.php/JIK/article/view/139.
Junaidi, I. (2010). Pedoman Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Saat Gawat Darurat dan Darurat Medis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kurniawan, T. (2018). Kompres Dingin dan Aliran Udara Dingin Menurunkan Suhu Tubuh Pada Pasien Sepsis dengan Hipertermi di Ruang ICU RSUP dr. Kariadi Semarang.
Suriadi & Yuliani, Rita. (2010). Askep pada Anak Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto.
Sutawijaya, Risang Bagus. (2010). Mencegah, Mendeteksi, dan mengenal Berbagai Penyakit Anak. Yogyakarta: Luna Publisher.
Tambunan, Eviana S & Deswani Kasim. (2011). Panduan Pemeriksaan Fisik Bagi Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v3i2.3339
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.